Pemilihan Umum Irak, Warga di Luar Negeri Mulai Nyoblos

Reporter

Editor

Jumat, 5 Maret 2010 20:16 WIB

Warga Irak yang bermukim di Yordania, menggunakan hak pilihnya. AP Photo
TEMPO Interaktif, Warga Irak di luar negeri mulai mencoblos wakil-wakilnya, dua hari sebelum pemilihan umum digelar di Irak.

Ratusan orang nampak berbaris antre di tempat pemungutan suara di Syria, negeri tempat komunitas terbesar Irak tinggal. Selain di negeri ini, warga Irak juga mencoblos di Yordania, Uni Emirat Arab, Iran, Turki, Mesir, Lebanon, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Denmark, Austria, Australia, Jerman, Belanda, dan Swedia. Panitia Pemilihan Umum memberikan kesempatan kepada mereka mencoblos mulai Jumat hingga Ahad.

Sejumlah pengungsi Irak yang tinggal di Yordania sangat antusias menyambut pemilu kali ini untuk memilih pemerintahan baru. Bahkan mereka berharap, usai pesta demokrasi ini berlangsung mereka bisa segera kembali ke tanah airnya.

Wartawan Al Jazeera Nisreen el-Shamayleh melaporkan dari Aman, ibu kota Yordania, mengatakan: "Mereka merasa pemilihan umum kali ini begitu penting dan lebih demokratis dibandingkan dengan pemilu Parlemen sebelumnya yang digelar 2005.

Menurut catatan PBB yang mengurusi masalah pengungsi, sekitar 4,2 juta warga Irak meninggalkan negaranya sejak invansi 2003 yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Kendati mendapatkan sambutan bagus warganya, namun tak ayal pemilihan umum yang akan digelar tiga hari lagi di Irak diwarnai peristiwa berdarah. Sebuah serangan bom menyerang Bagdad, ibu kota Irak, Kamis waktu setempat, menyebabkan 14 orang tewas dan melukai 57 lainnya.

"Teroris mencoba mengacaukan pemilihan umum. Mereka meledakkan dirinya di jalan-jalan," kata Ayden Khalid Qader, Wakil Menteri Dalam Negeri yang bertanggung jawab atas keamanan pemilu.

Saat ini suasana pengamanan menjelang pemilihan umum Senin depan sangat ketat. Sejumlah pasukan keamanan, Jumat sore, nampak berjaga-jaga di Kota Ramadi. Termasuk dikeluarkannya peraturan pelarangan terhadap kendaraan sipil berkeliaran saat hari pencoblosan. Pemilihan umum Senin depan akan dipantau oleh 120 pemantau internasional bersama-sama dengan sejumlah staf kedutaan besar negara-negara asing.

Amerika Serikat berharap Komisi Pemilihan Umum bisa mengumumkan hasil sementara pemilihan umum pada 10-11 Maret berdasarkan pengumpulan suara di 30 persen tempat-tempat pemungutan suara. Selanjutnya, Mahkamah Agung Irak juga bisa segera menyelesaikan keberatan atau gugatan calon sebulan setelah pemilihan umum digelar.

"Amerika Serikat berharap proses pembentukan pemerintahan baru berlangsung sebulan, bukan seminggu," ujar Qader.

AL JAZEERA | CHOIRUL




Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya