Dua Tersangka Pembunuh Mabhouh ke Amerika

Reporter

Editor

Senin, 1 Maret 2010 10:40 WIB

AP Photo/Hatem Moussa

TEMPO Interaktif, Jakarta -

Dubai – Sedikitnya dua dari 26 tersangka pembunuh pemimpin senior Hamas Mahmoud al-Mabhouh, yang diburu polisi Dubai, diketahui masuk ke Amerika tak lama setelah pembunuhan terjadi.


Menurut sumber yang mengetahui situasi ini, seperti dilaporkan Wall Street Journal Senin (1/3), salah seorang tersangka masuk ke Amerika pada 14 Februari dengan menggunakan paspor Inggris. Adapun tersangka lainnya masuk ke Amerika pada 21 Januari menggunakan paspor Irlandia.


Advertising
Advertising

Masih menurut sumber itu, belum diketahui apakah keduanya masih di Amerika atau tidak. Namun penyidik meyakini keduanya melakukan perjalanan ke Amerika dengan menggunakan paspor dan dokumen perjalanan palsu.


Dikonfirmasi hal ini, juru bicara departemen luar negeri Amerika dan juru bicara Interpol yang menangani kasus ini menolak berkomentar.


Mabhouh ditemukan tewas di sebuah ruangan hotel di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 20 Januari. Uni Emirat Arab kemudian mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap 26 tersangka yang diketahui melalui rekaman kamera pengintai di hotel tempat mereka menjalankan aksinya dan bandara Dubai.


Selain itu polisi Dubai juga sudah mengidentifikasi dua perusahaan keuangan Amerika yang diyakini mengeluarkan dan mendistribusikan beberapa kartu kredit yang digunakan 14 tersangka dalam proses pembunuhan tersebut.


Secara terpisah polisi Dubai Ahad lalu mengatakan, hasil forensik menunjukkan adanya obat succinylcholine dalam aliran darah Mabhouh pada saat kematiannya.


WALL STREET JOURNAL | SUNARIAH




Berita terkait

Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh  

2 Juni 2017

Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh  

Aktris asal Kuwait, Mona Shaddad, mengaku menerima ancaman pembunuhan dari ISIS setelah berperan dalam Black Crows, sinteron anti-ISIS

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Beli 160 Rudal Amerika Seharga Rp 26,6 Triliun

12 Mei 2017

Uni Emirat Arab Beli 160 Rudal Amerika Seharga Rp 26,6 Triliun

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui penjualan 160 rudal kepada Uni Emirat Arab dengan nilai sekitar Rp 26,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Delapan Putri Uni Emirat Arab Dijerat Kasus Perdagangan Manusia  

12 Mei 2017

Delapan Putri Uni Emirat Arab Dijerat Kasus Perdagangan Manusia  

Pelayan melaporkan delapan putri kerajaan Uni Emirat Arab ke polisi Belgia atas perlakuan tidak manusiawi dan terlibat perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Dubai Merayakan Hari Migrasi Burung Sedunia

11 Mei 2017

Dubai Merayakan Hari Migrasi Burung Sedunia

Burung dianggap memainkan peran penting untuk kesinambungan pembangunan di Dubai.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Tuai Pujian Karena Menolong Lansia Bertemu Cucunya

17 April 2017

Etihad Airways Tuai Pujian Karena Menolong Lansia Bertemu Cucunya

Pilot Etihad Airways bersedia memutar balik pesawatnya demi menurunkan pasangan lanjut usia agar dapar bertemu cucunya yang tengah sekarat.

Baca Selengkapnya

Menjual Bayi, TKW Indonesia Dipenjara di Dubai

25 Maret 2017

Menjual Bayi, TKW Indonesia Dipenjara di Dubai

Dia memiliki bayi menyusul hubungan gelapnya dengan pria Pakistan di Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

Setelah Blue Moon, Gadis Emirat Ini Terbitkan Novel Keduanya  

25 Maret 2017

Setelah Blue Moon, Gadis Emirat Ini Terbitkan Novel Keduanya  

Menurutnya, novel itu untuk mengubah persepsi dunia tentang
perempuan Arab.

Baca Selengkapnya

2 Pramugari Dihukum Gara-gara Motret Rekannya Tidur  

5 Maret 2017

2 Pramugari Dihukum Gara-gara Motret Rekannya Tidur  

Di depan hakim, kedua pramugari itu menolak segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Baca Selengkapnya

Emirat Arab Tak Pusing Soal Pelarangan Donald Trump

1 Februari 2017

Emirat Arab Tak Pusing Soal Pelarangan Donald Trump

Keputusan tersebut adalah masalah internal dan hak kedaulatan AS.

Baca Selengkapnya

Pasca-Serangan Mematikan, UEA Larang Warganya ke Turki

4 Januari 2017

Pasca-Serangan Mematikan, UEA Larang Warganya ke Turki

Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca Selengkapnya