Harta Thaksin Rp 21,4 Triliun Akan Disita  

Reporter

Editor

Jumat, 26 Februari 2010 20:47 WIB

Dunia Thaksin (Portrait):Sebuah foto sering kali menarik perhatian karena keunikannya. Gambar mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra saat berada di ruang tunggu tamu penting di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Banten, 28 Mei 2008, bisa menjadi contoh. Fotografer sengaja menempatkan Thaksin di antara foo Presiden dan Wakil Presiden Indonesia serta lambang negara Burung Garuda untuk menunjukkan dia sedang berada di Indonesia. Sayangnya, waktu begitu sempit, cuma semenit, sebelum Thaksin naik ke atas pesawat.

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bangkok - Hakim membacakan vonis yang panjang untuk memastikan harta keluarga mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra senilai US$ 2,3 miliar atau sekitar Rp 21,4 Triliun akan dikemanakan.

Sejak Jumat (26/2) siang, selama tiga jam lebih, Mahkamah Agung akhirnya memutuskan bahwa kebijakan Thaksin semasa menjabat telah menguntungkan bisnis keluarganya, dan ini meningkatkan kemungkinan uangnya akan disita.

Analis memperkirakan sembilan hakim Mahkamah Agung dalam keputusannya akan membekukan semua kekayaan atau mengizinkan Thaksin untuk menyimpan sebagian dari aset. Skenario yang terakhir dipandang lebih menguntungkan bagi pasar dalam jangka pendek seperti mengurangi risiko terjadinya pertikaian di Thailand.

"Penyitaan aset secara parsial kemungkinan lebih disukai pasar keuangan karena kedua belah pihak bisa mengklaim kemenangan," kata Prapas Tonpibulsak, kepala investasi di Ayudhya Fund Management.

Jaksa mengatakan Thaksin dan mantan istrinya, Potjaman na Pombejra, menyembunyikan kepemilikan saham dalam bisnis keluarga di kantor Shin Corp di tahun 2001-2006. Dia juga dianggap menyalahgunakan kekuasaan dengan menyesuaikan kebijakan untuk menguntungkan perusahaan.

Advertising
Advertising

Thaksin digulingkan dalam kudeta tahun 2006 dan dihukum secara in absentia dari kasus korupsi, telah membantah tuduhan dari pengasingan di Dubai.

Seorang hakim juga mengatakan Thaksin menyembunyikan kepemilikan saham di Shin Corp. Ini menjadi argumen yang menjadi prasyarat utama untuk memutuskan ada konflik kepentingan dalam kebijakan pemerintah yang menguntungkan Shin Corp, sebagai perusahaan telekomunikasi besar.

"Cara itu yang berjalan, kelihatannya sangat mungkin seluruh miliknya disita dan ia akan tidak mendapatkan apa-apa lagi," kata Jade Donavanik, dekan fakultas hukum di Universitas Siam. "Hakim telah berulang kali mengatakan, saham milik Thaksin. Dia menyembunyikan seluruh aset adalah dasar dari kasus ini, sehingga kemungkinan mereka akan mengambil semuanya."

Sementara beberapa analis mengatakan, keputusan pengadilan yang tidak menguntungkan untuk Thaksin, dapat menambah bobot pada tuduhan ia adalah korban dendam politik dan mungkin memicu tanggapan marah dari pendukung.

Keamanan ketat di gedung Mahkamah Agung Bangkok, yang dikenal sebagai "Hari Penghakiman", terlihat dengan putusnya sinyal telepon selular untuk mencegah remote bom dan hakim diangkut ke gedung pengadilan, dari beberapa rumah-rumah yang aman, dalam mobil tahan peluru.

Enam ratus polisi menjaga pengadilan. Badan keamanan mengatakan ribuan tentara kerusuhan disiagakan jika terjadi kerusuhan.

REUTERS| AP| NUR HARYANTO

Berita terkait

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

57 hari lalu

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

Yingluck Shinawatra dibebaskan dari dakwaan pada kasus yang terjadi saat dia menjabat sebagai perdana menteri pada 2013.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

20 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra hadapi kasus lese majeste atau penghinaan terhadap kerajaan terkait dengan komentarnya di Seoul pada Mei 2015.

Baca Selengkapnya

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

18 Februari 2024

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra pada Minggu, 18 Februari 2024, resmi menghidup udara bebas

Baca Selengkapnya

Mengenal Eks-PM Thailand Thaksin Shinawatra yang Dibenci tapi juga Dicintai

18 Februari 2024

Mengenal Eks-PM Thailand Thaksin Shinawatra yang Dibenci tapi juga Dicintai

Miliarder Thailand, mantan PM Thaksin Shinawatra, dibebaskan, menikmati kebebasan setelah hampir 16 tahun lalu lari untuk menghindari penjara.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

18 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

Meskipun diberikan pembebasan bersyarat, eks PM Thailand Thaksin Shinawatra bisa menghadapi masalah hukum atas tuduhan menghina monarki pada 2015.

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

Thaksin Shinawatra Bisa Bebas Februari Tahun Depan

18 September 2023

Thaksin Shinawatra Bisa Bebas Februari Tahun Depan

Raja Maha Vajiralongkorn meringankan hukuman delapan tahun menjadi satu tahun, namun Thaksin bisa dibebaskan lebih cepat.

Baca Selengkapnya

Raja Thailand Pangkas Hukuman Penjara Eks PM Thaksin Shinawatra

2 September 2023

Raja Thailand Pangkas Hukuman Penjara Eks PM Thaksin Shinawatra

Raja Thailand meringankan hukuman delapan tahun penjara mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra menjadi satu tahun.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Siapkan Permohonan Pengampunan Kerajaan

30 Agustus 2023

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Siapkan Permohonan Pengampunan Kerajaan

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra sedang mempersiapkan dokumentasi untuk merancang permintaan pengampunan kerajaan.

Baca Selengkapnya

PM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan

24 Agustus 2023

PM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin membahas cara mengatasi perpecahan politik dengan pendahulunya Prayuth Chan-ocha, arsitek kudeta 2014 terhadap pemerintahan terakhir Partai Pheu Thai.

Baca Selengkapnya