Tentara Amerika yang Tewas di Afganistan Sentuh 1.000

Reporter

Editor

Selasa, 23 Februari 2010 16:00 WIB

TEMPO Interaktif, Kabul - Jumlah tentara Amerika yang tewas di Afganistan telah mencapai 1.000, kata sebuah situs independen, Selasa.

Icasualties.org mengatakan 54 tentara Amerika tewas tahun ini di Afganistan, yang meningkatkan jumlah korban menjadi 1.000. Sementara tahun ini delapan tentara Amerika tewas di Irak, dengan total telah mencapai 4.378.

Kenaikan korban tewas menjadi 1.000 itu bertepatan dengan serangan terbesar melawan Taliban, yaitu sebuah serangan yang dipimpin NATO di distrik Marjah, Helmand, provinsi paling bergejolak di Afganistan.

Operasi itu merupakan ujian awal strategi Presiden AS Barack Obama untuk merebut kembali benteng Taliban dan menyerahkannya kepada otoritas Afganistan sebelum awal penarikan mundur pasukan Amerika pada tahun 2011.

Afghanistan menempati posisi atas agenda kebijakan luar negeri Obama dan semakin banyak korban Amerika atau kampanye militer yang gagal memberi stabilitas ke negara itu dapat membahayakan kepresidenannya.

Kekerasan saat ini berada pada level tertinggi sejak penggulingan Taliban tahun 2001. Tahun lalu adalah perang paling mematikan bagi warga sipil dan pasukan asing.

Marjah adalah contoh utama dari tantangan yang dihadapi pasukan Amerika dan sekutu-sekutu NATO mereka. Mereka telah mengambil alih wilayah-wilayah kunci, tapi masih menghadapi perlawanan keras dari Taliban, yang memenuhi jalan-jalan dengan bom tersembunyi.

Kesuksesan operasi itu bergantung pada apakah mereka dapat mencegah para pejuang Taliban merebut kembali benteng mereka dan memastikan pasukan Afganistan dapat mengamankan daerah itu dengan kekuatan mereka sendiri.

Marjah hanya dapat stabil setelah pemerintah setempat menyediakan pekerjaan dan kesempatan ekonomi untuk menjaga loyalitas penduduk setempat, kata para analis.

Obama pada bulan Desember mengumumkan menambah 30 ribu lebih pasukan Amerika ke Afgan untuk berperang. Ia berharap untuk mulai membawa pulang pasukan Amerika dari Afganistan di pertengahan 2011.

REUTERS | EZ

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya