Pejuang Taliban Ditawari Rp 4,6 Triliun untuk Letakkan Senjata

Reporter

Editor

Jumat, 29 Januari 2010 08:36 WIB

TEMPO Interaktif, London - Para pejuang Taliban ditawari Rp 4,6 triliun dan pekerjaan jika mereka meletakkan senjata, memutuskan hubungan mereka dengan Al-Qaidah dan mendukung pemerintah Afghanistan yang dipimpin Presiden Hamid Karzai. Hal ini disetujui dalam konferensi internasional di London kemarin.

Namun, keputusan untuk menawarkan uang itu - Rp 1,3 triliun di antaranya diberikan tahun depan - dikritik telompok-kelompok Afgan, termasuk beberapa organisasi wanita, yang khawatir akan kembalinya Taliban ke posisi yang berpengaruh dalam pemerintah Afghanistan. Mereka mengatakan masyarakat internasional sedang mencoba menyuap para ekstremis.

Para pejuang itu akan ditawari uang tunai, pekerjaan dan jaminan mereka tidak akan ditangkap oleh Afganistan atau pasukan militer asing, jika mereka setuju untuk menghentikan pertempuran. Skema ini telah dimulai dengan sumbangan Rp 460 miliar dari pemerintah Jepang.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton, berbicara pada konferensi Lancaster House yang dihadiri oleh 70 negara mengatakan bahwa dana perdamaian dan rekonsiliasi ini dirancang untuk membawa anggota Taliban yang tidak puas kembali ke masyarakat, asalkan mereka meninggalkan kekerasan dan setuju untuk mematuhi konstitusi Afganistan.

Presiden Karzai berkata: "Kita harus menjangkau semua warga negara kita, terutama saudara-saudara kita yang bukan bagian dari Al-Qaidah."

Dia mengatakan akan memanggil dewan pemimpin suku untuk membahas rekonsiliasi nasional dan bahwa anggota Taliban akan diundang, meskipun ia tidak akan berbicara dengan Al-Qaidah, ia menekankan.

Namun, tawaran itu segera ditolak oleh Taliban, yang mengatakan: "Pejabat-pejabat di bawah kepemimpinan Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown ingin menipu masyarakat dunia dengan menggelar konferensi London untuk menunjukkan bahwa orang masih mendukung mereka."

IRISHTIMES | EZ

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya