Obama: Tak Ada Pengiriman Pasukan AS ke Yaman

Reporter

Editor

Senin, 11 Januari 2010 11:49 WIB

AP/Alex Brandon
TEMPO Interaktif, Presiden AS Barack Obama meyatakan tidak ada niat mengirimkan serdadu ke Yaman. Dia percaya, pusat kegiatan al-Qaida masih di perbatasan antara Afganistan dengan Pakistan.

Dalam sebuah wawacara dengan majalah People, Barack Obama mengatakan, "Saat ini AS tak memiliki niat mengirimkan pasukan ke Yaman," ujarnya.

"Saya hanya punya niat kerjasama dengan dunia internasional untuk mengamankan warga Amerika Serikat di manapun berada," ujarnya dalam transkrip yang dilansir Ahad (10/1).

Sebelumnya ada catatan rahasia di Yaman menyebutkan, basis al-Qaida berada di jazirah Arab untuk tempat pelatihan dan meyimpan perlengkapan, termasuk menyiapkan pemuda Nigeria Umar Farouk Abdulmuttalab untuk meledakkan pesawat di Detroit, AS, pada perayaan Natal tahun lalu.

"Kami tahu, tahun ini al-Qaida menjadi masalah serius di Yaman. Untuk itu, kami bekerjasama dengan pemerintah Yaman memberantas teroris termasuk menghancurkan pusat-pusat latihan dan sel-selnya." jelas Presiden Obama.

Pernyataan Obama ini disampaikan menyusul adanya sinyalemen pemerintah Yaman siap bekerjasama dengan para pejuang al-Qaida. "Dialog adalah jalan terbaik, asalkan al-Qaida bersedia meletakkan senjata dan kembali ke hal-hal yang masuk akal," ujar Ali Abdullah Saleh, dalam wawancara dengan televisi Abu Dhabi, Sabtu (9/1). Dia melanjutkan, "Kami siap berunding dengan siapapun asal komit meninggalkan kekerasan dan terorisme."

Jenderal David Petraeus, Kepala Komando Pusat AS, menyebutkan AS telah menambah bantuan pengawasan keamanan di Yaman dari Rp 643 miliar menjadi Rp 1,4 triliun. AS juga meningkatkan bantuan latihan, intelijen, dan peralatan militer kepada pasukan keamanan Yaman untuk melawan kelompok yang berafiliasi kepada al-Qaida.

ALJAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya