TEMPO Interaktif, Jakarta -
Bangkok – Misteri pesawat cargo pengangkut senjata Korea Utara tersingkap sudah. Seorang pejabat polisi senior Thailand kemarin mengatakan pesawat tersebut bertujuan ke Sri Lanka, bukan ke Iran seperti dilaporkan sebelumnya.
Hal ini juga ditegaskan lima krew pesawat yang turut ditahan otoritas Thailand karena tuduhan memiliki senjata ilegal. Menurut pengacara mereka, Somsak Saithong, tujuan penerbangan adalah Sri Lanka.
Somsak, usai mengunjungi 5 awak tersebut di penjara, Kepada AP mengungkapkan kliennya juga membantah kenal dengan pedagang senjata internasional Victor Bout yang ditahan di penjara Thailand.
“Mereka mengatakan kepada saya tidak mengenal Victor Bout,” kata Somsak.
Kepala Polisi Divisi Tindak Kejahatan Kolonel Polisi Bhaddnarinath menuturkan sejauh ini penyidik tidak menemukan bukti pesawat akan terbang ke Iran atau terkait Bout.
Pesawat kargo Ilyushin II-76 itu mengangkut 35 ton senjata, di antaranya bom, roket peluncur granat dan komponen untuk misil udara. Pesawat dan 5 krewnya, 4 dari Kazakhstan dan satu dari Belarusia, ditahan otoritas Thailand 12 Desember lalu saat mengisi bahan bakar di bandara Don Muang, Bangkok. Surat pesawat menyebutkan kargo mengangkut mesin pengebor minyak ke Sri Lanka.
Saat ini pemerintah Thailand masih menginvestigasi. Rencana, hasilnya akan dikirim ke PBB pekan depan.
“Untuk mengetahui apakah senjata dimusnahkan atau diambil alih oleh tentara Thailand,” kata Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva.
AP | RIANOVOSTI |SUNARIAH