Terkait al-Qaida, Amerika Serikat Tahan Tiga Warga Afrika
Senin, 21 Desember 2009 14:53 WIB
Mereka ditahan dalam sebuah operasi yang melibatkan informan dari kelompok pemberontak sayap kiri Kolombia. Para pelaku ini melakukan perdagangan kokain dari Afrika Barat masuk ke Sahara diteruskan ke Spanyol.
Pejabat di Amerika Serikat mengatakan, mereka akan tiba di Jumat. Dalam dakwaan, mereka tidak dijerat dalam konspirasi teroris atau menyediakan bahan-bahan untuk terorisme. Melainkan didakwa atas perdagangan obat-obata terlarang dan kokain.
Sejauh ini, Washington menaruh perhatian terhadap hubungan dekat antara kelompok militan dengan perdagangan heroin di Afghanistan. Tetapi dalam kasus yang melibatkan tiga warga Afrika ini, ternyata al-Qaida melakukan operasi ekspansi ke seluruh dunia dengan modus perdagangan kokain. Untuk itu Amerika Serikat akan merespon gerakan ini.
Tiga orang ini, menurut pejabat Amerika Serikat tergabung dalam al-Qaida cabang Afrika Utara. Mereka, jelas informan yang bekerja untuk Aparat Antiobat-obatan Terlarang AS (DEA), kerap melakukan pengiriman kokain ke beberapa negara, membawa obat-obatan terlarang dengan truk melintas ke Gurun Sahara.
Ketiga orang ini berumur 30 tahun bernama Umar Issa, Haruna Toure, dan Idris Abdulrahman.
Toure dan Abdulrahman dalam penjelasannya mengaku bahwa keuntungan yang didapat dari hasil jual beli kokain ini diteruskan ke orang-orang yang melakukan perlawanan.
Selama ini DEA memasukkan sejumlah informan ke dalam kelompok Angkatan Bersenjata Revolusi Kolombia (Farc). Para informan ini mengaku telah merekam sebuah pembicaraan rahasia yang dilakukan oleh kelompok Farc untuk mencari jalur aman penyelundupan narkoba Afrika Barat dan Utara ke Eropa.
Dari sadapan pembicaraan tersebut diperoleh informasi bahwa kelompok yang terkait dengan al-Qaida bersedia mengirimkan kokain dari Afrika Barat ke Afrika Utara dengan harga 3,000 euro per kilogram setara dengan Rp 41 juta per kiogram.
BBC | CHOIRUL