Ssst.... Diam-diam Menteri Pertahanan AS Kunjungi Afganistan

Reporter

Editor

Selasa, 8 Desember 2009 15:06 WIB

Perdana Menteri Inggris Gordon Brown (tengah) bertemu dengan tentara Inggris di Camp Bastion di Lashkar Gah, Afghanistan, Sabtu (29/8). (AP Photo / Stefan Rousseau / PA)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Serika tiba di Afganistan dalam sebuah kunjungan diam-diam. Robert Gates akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Afganistan Hamid Karzai dan menemui pasukan Amerika Serikat.

Berbicara di depan wartawan di Kabul, dia telah berbicara dengan pasukan AS dan mengatakan bahwa "Amerika akan menang." Gates merupakan pejabat senior Amerika Serikat yang datang ke Afganistan usai Presiden Obama mengumumkan akan mengirimkan pasukan tambahan 30 ribu ke negeri tersebut.

Kepada wartawan dalam penerbangan menuju Kabul, Gates menyatakan akan meyakinkan pejabat-pejabat Afganistan bahwa Amerika Serikat merupakan "sahabat sepanjang waktu."

Di samping itu, Gates jelaskan kepada Presiden Karzai, keputusan AS mengirimkan pasukan tambahan tinggal diatur bagaimana teknis implementasinya. Namun, Gates tak menyinggung bagaimana jalan terbaik penarikan pasukan AS.

"tergantung situasi keamanan yang ada, suatu saat pasukan kami pasti perlahan-lahan akan dikurangi."

Presiden Obama beberapa waktu lalu memerintahkan pengiriman pasukan tambahan sebanyak 30 ribu. Serdadu tambahan ini untuk memperkuat 100 ribu tentara AS yang sudah ada di Afganistan. Sedangkan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara NATO sepakat akan menambah 7.000 pasukan.

Seluruh pasukan ini mendapatkan tugas untuk mengalahkan al-Qaida, mumpung kemampuan Taliban mulai kendur.

Penarikan pasukan AS dijadwalkan dimulai Juli 2011. Namun, kata gates kepada Presiden Karzai, semua itu tergantung dari situasi keamanan dan kesiapan pasukan Afganistan menjaga negerinya.

Selain membicarakan soal keamanan, kedatangan Gates diharapkan dapat digunakan untuk membicarakan usaha-usaha mengurangi angka korupsi di Afganistan.

Amerika Serika tsangat menaruh perhatian terhadap kebijakan Presiden Karzai dalam memberantas korupsi seperti yang pernah dinyatakan dalam pidato pelantikannya. "Amerika ingin aksi nyata."

Senin kemarin, walikota Kabul Abdul Ahad Sahebi dihukum penjara selama empat tahun karena dituduh korupsi dan mengutip uang masyarakat senilai Rp 150 juta.

BBC | CHOIRUL

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya