Obama Tambah 30 Ribu Pasukan Amerika di Afganistan  

Reporter

Editor

Rabu, 2 Desember 2009 08:01 WIB

AP Photo/Pablo Martinez Monsivais

TEMPO Interaktif, West Point - Presiden Barack Obama memerintahkan penambahan 30 ribu pasukan Amerika di Afganistan pada Selasa malam. Ia juga berharap penarikan bertahap dapat dimulai dalam 18 bulan.

Dalam sebuah pidato dari Akademi Militer Amerika Serikat itu, Obama mengatakan pasukan tambahan akan disebarkan secepat mungkin sehingga mereka dapat menangani perlawanan dan mengamankan pusat-pusat penduduk utama. Petikan pidatonya telah dirilis sebelumnya.

Penambahan pasukan di Afganistan ini merupakan yang kedua dalam pemerintahannya yang masih muda, di saat Taliban membuat kemajuan signifikan. Ketika menjabat presiden Januari lalu, ada sekitar 34 ribu pasukan di lapangan dan saat ini ada 71 ribu.

Pengumuman ini tidak mendapat dukungan sepenuh hati dari anggota Kongres Demokrat. Banyak di antara mereka lebih menyukai penarikan mundur dengan cepat. Beberapa lainnya telah mengajukan penarikan pajak yang lebih tinggi untuk perang itu.

Republik bereaksi dengan hati-hati. Beberapa pejabat mengatakan Senator John McCain, musuh Obama dalam pemilihan kemarin, mengatakan dalam pertemuan legislator sebelumnya bahwa pengungkapan jadwal penarikan mundur membuat Taliban bersembunyi hingga Amerika menarik diri.

Sebagai kandidat presiden, Obama mengatakan perang Afganistan adalah sebuah perang yang layak dilakukan, sebagai kebalikan dengan Irak. Obama menentang perang Irak dan sejak awal menarik diri.

Survei terbaru dari Gallup yang dikeluarkan Selasa menunjukkan hanya 35 persen warga Amerika yang setuju penanganan perang Obama, 55 persen lainnya tidak setuju.

Dalam kutipan pidato yang dirilis sebelumnya di Gedung Putih itu, Obama mengatakan sebuah penarikan mundur dari Afganistan akan dilakukan secara bertanggung jawab dengan memperhitungkan kondisi di lapangan.

"Kami akan terus memberikan nasihat dan bantuan pada pasukan keamanan Afganistan untuk menjamin bahwa mereka berhasil dalam penarikan jangka panjang. Namun telah jelas bagi pemerintahan Afganistan, dan terutama pada rakyat Afgan, bahwa mereka pada akhirnya bertanggung jawab atas negara mereka sendiri," kata Obama.

AP | ERWIN Z

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya