Cekcok Mesir-Aljazair, Qaddafi Jadi Juru Tengah

Reporter

Editor

Rabu, 25 November 2009 10:53 WIB

Pemimpin Libya Moammar Kadhafi, saat menghadiri Pertemuan Negara-negara Afrika dan Amerika Selatan (AFA) di Porlamar, pulau Margarita, Venezuela (28/9). Foto: AP/Ariana Cubillos
TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah dibujuk Ketua Liga Arab, pemimpin Libya Kolonel Muammar Qaddafi bersedia menjadi penengah keributan antara Mesir-Aljazair akibat pertandingan bola, kantor media setempat menyebutkan.

Kantor Berita Jana melaporkan bahwa Liga Arab meminta kesediaan Kolonel Qaddafi menengai perselisihan kedua negara yang ditimbulkan oleh ulah pendukung kesebelasan saat melakukan pertandingan playoff Piala Dunia.

Sementara itu, untuk meredahkan ketegangan kedua negara, 150 kaum intelektual Mesir dan Aljazair setuju agar perselisihan tersebut segera diselesaikan.

Keributan itu bermula saat kesebelasan Mesir dipukul 1-0 oleh Aljazair di tempat netral Sudan, sehingga Aljazair berhak melaju ke Afrika Selatan 2010 tahun depan. Dalam pertandingan sebelumnya, Mesir mempencundangi Aljzair 2-0 di Kairo.

Kekalahan ini tidak diterima oleh pendukung Mesir, sehingga terjadi aksi tawur antarkedua penyokong kesebelasan. Ternyata keributan tidak hanya terjadi di kalangan penggila bola, melainkan berkembang menjadi urusan politik.

Kedua pemimpin negara saling adu mulut, bahkan mengancam menarik duta besar masing-masing. Hal ini dapat membahayakan hubungan bilateral kedua negara.

Untuk itu, Ketua Liga Arab Amir Musa meminta Kolonel Muammar Qaddafi menjadi jembatan penengah agar perselisihan tidak berkembang ke arah pemutusan hubungan diplomatik di antara anggota Liga Arab.

"Sebagai Ketua Uni Afrika, Kolonel Muammar Qaddafi diminta menjadi jembatan damai antara Mesir dan Aljazair," demikian keterangan Jana.

Dalam petisi yang disampaikan secara online, kaum akademisi dan inteletual, salah satunya Dr Amir Magdi dari Kairo mengatakan kepada BBC bahwa peran media massa besar dalam meredakan ketegangan.

"Media kedua negara, khususnya televisi swasta di Mesir dan koran-koran di Aljazair sangat agresif, irasional, menyebar kebohongan dan melebih-lebihkan amuk massa tesebut," katanya.

Menurutnya, masih banyak orang yang baik di kedua negara. Mereka marah atas perbuatan itu, sementara media massa melebih-lebihkan kejadiannya.

BBC | CHOIRUL

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya