Adik Presiden Karzai Diduga Terima Dana CIA  

Reporter

Editor

Kamis, 29 Oktober 2009 13:04 WIB

TEMPO Interaktif, Kabul - Ahmed Wali Karzai, adik Presiden Afghanistan Hamid Karzai, diduga telah menerima uang secara rutin dari biro intelijen Amerika Serikat, CIA (Central Intelligence Agency), demikian ujar seorang mantan pejabat Amerika Serikat, seperti dimuat dalam sebuah artikel di koran New York Times.

New York Times, Rabu (28/10) kemarin, membuat laporan dari wawancara dengan mantan pejabat tersebut, mengatakan Ahmed Wali Karzai yang diduga menguasai perdagangan ganja dan opium di wilayah Selatan Afghanistan, telah menerima bayaran secara rutin dari CIA selama delapan tahun.

Pembayaran itu sebagai bayaran untuk berbagai bantuan yang telah diberikan Wali Karzai, seperti membantu melakukan rekruitmen paramiliter yang membantu operasi pasukan Amerika Serikat di wilayah Welatan Afghanistan, wilayah Kandahar dan sekitarnya, tempat Wali Karzai tinggal dan berkuasa.

Koran Times juga melaporkan, Wali Karzai dalam sebuah wawancara menolak tuduhan ini, dan mengatakan dia hanya kerjasama membantu militer dan pejabat sipil Amerika Serikat, tetapi tidak pernah menjalankan perdagangan ganja dan opium, dan juga tidak pernah menerima bayaran dari CIA.

CIA dilaporkan tidak menyangkal ataupun menyanggah laporan ini.

Koran New York Times menulis hubungan finansial dan kedekatan ini telah menjadi berita hangat buat Gedung Putih, yang tengah melakukan evaluasi ulang atas strategi mereka dalam perang menghadapi Taliban di Afghanistan.

REUTERS l NEW YORK TIMES l WAHYUANA

Berita terkait

Ternyata Bukan Bachrumsyah yang Tewas Bom Bunuh Diri di Suriah

15 Maret 2017

Ternyata Bukan Bachrumsyah yang Tewas Bom Bunuh Diri di Suriah

Siapakah yang meninggal dalam bom bunuh diri di Palmyra, Suriah, jika bukan Bachrumsyah.

Baca Selengkapnya

Bekas Kombatan Afghanistan Ragukan Kematian Abu Jandal

9 November 2016

Bekas Kombatan Afghanistan Ragukan Kematian Abu Jandal

Bekas kombatan Afghanistan dan Moro Ali Fauzi, 46 tahun, meragukan kematian milisi ISIS asal Pasuruan, Jawa Timur, Abu Jandal.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kepulangan Hambali, BNPT Siapkan Task Force  

28 Oktober 2016

Antisipasi Kepulangan Hambali, BNPT Siapkan Task Force  

BNPT akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Luar Negeri, guna mempelajari berbagai kemungkinan yang terjadi.

Baca Selengkapnya

AS Tolak Pulangkan Hambali, Kemlu: Masih Terus Komunikasi

27 Oktober 2016

AS Tolak Pulangkan Hambali, Kemlu: Masih Terus Komunikasi

Pemerintah AS kabarnya menolak permohonan pembebasan Hambali.

Baca Selengkapnya

Kelompok Militan Serang Akademi Kepolisian Pakistan  

25 Oktober 2016

Kelompok Militan Serang Akademi Kepolisian Pakistan  

Operasi keamanan besar tengah berlangsung untuk mengamankan akademi kepolisian di Pakistan yang diserbu milisi bersenjata.

Baca Selengkapnya

Hambali Muncul Setelah 10 Tahun Mendekam di Guantanamo  

21 Agustus 2016

Hambali Muncul Setelah 10 Tahun Mendekam di Guantanamo  

Hambali alias Encep Nurjaman alias Riduan Isamuddin muncul pertama kali dalam persidangan setelah hampir sepuluh tahun mendekam di Guantanamo.

Baca Selengkapnya

Ali Azhari, Terpidana Teroris Bebas di Hari Lebaran

7 Juli 2016

Ali Azhari, Terpidana Teroris Bebas di Hari Lebaran

Ali Azhari atau Jakfar dijemput keluarganya di Cilacap.

Baca Selengkapnya

Keluarga Masih Ragukan Penyebab Kematian Siyono

21 Maret 2016

Keluarga Masih Ragukan Penyebab Kematian Siyono

Tim investigasi Komnas HAM masih bekerja mengungkap kematian Siyono.

Baca Selengkapnya

Rilis Video, ISIS Tunjukkan Kuasai Libya?  

22 Desember 2015

Rilis Video, ISIS Tunjukkan Kuasai Libya?  

Video itu menunjukkan ISIS mencoba mengisi kekosongan kekuasaan di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Kombatan Afghanistan: Pemerintah Abaikan Anak Teroris

25 Oktober 2015

Eks Kombatan Afghanistan: Pemerintah Abaikan Anak Teroris

Akibat kurang perhatiannya pemerintah, anak-anak dari orang yang dituding sebagai teroris cenderung meneruskan perjuangan orang tuanya.

Baca Selengkapnya