Dua Bom Mobil Meledak di Baghdad, 132 Tewas  

Reporter

Editor

Senin, 26 Oktober 2009 08:34 WIB

Bom Mobil di Baghdad/AFP
TEMPO Interaktif, Baghdad - Dua bom mobil meledak didekat sebuah gedung pemerintah di pusat kota Baghdad, Irak, Minggu (25/10), menewaskan sekurangnya 132 orang, dan melukai lebih dari 500 orang. Ini merupakan ledakan bom paling mematikan selama dua tahun terakhir di Irak.

Ledakan ini menimbulkan pertanyaan besar bagi warga setempat tentang status keamanan dalam negeri Irak, dan prospek Pemilu yang rencananya akan diadakan Januari tahun depan.

Hingga sekarang belum ada yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan ini.

Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki mengecam keras serangan bom ini," (ledakan itu dari) musuh rakyat Irak yang ingin menyebar kekacauan diseluruh negara untuk mengacaukan proses politik dan rencana Pemilu parlemen tahun depan." Maliki menduga serangan ini didukung oleh pihak-pihak dari luar Irak.

"Serangan hari ini, tidak akan mempengaruhi rakyat Irak untuk terus melanjutkan perjuangan mereka melawan rezim masa lalu yang telah kalah, gang kriminal Partai Baath, dan organisasi teroris Al Qaidah, yang terus-menerus melakukan serangan-serangan kriminal terhadap masyarakat sipil," ujar statemen Maliki, Minggu.

Para pejabat Irak dan pasukan Amerika Serikat di Irak memperingatkan kemungkinan adanya peningkatan serangan menjelang Pemilu awal tahun depan.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengecam keras atas terjadinya ledakan yang memakan banyak korban ini, dengan mengatakannya sebagai serangan yang keterlaluan melawan orang Irak.

Dalam statemennya, Obama mengatakan, serangan bom ini merupakan usaha untuk mengacaubalaukan perkembangan maju Irak dan menjanjikan Pemerintah Amerika Serikat akan menjadi teman dekat dan partner dalam persiapan menjelang Pemilu 2010.

Obama juga telah menelpon Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan Presiden Irak Jalal Talabani untuk mengucapkan rasa bela sungkawa atas jatuhnya banyak korban.

Jendral Ray Odierno, komandan tertinggi militer Amerika di Irak, dan Christopher Hill, duta besar Amerika Serikat di Irak, mengecam keras serangan bom mobil ini, yang terjadi sehari sesudah duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Susan Rice, untuk pertama kali mengunjungi negara ini.

Diantara 500 orang yang menjadi korban luka, terdapat tiga orang petugas keamanan pada kontraktor Amerika Serikat yang bekerja di Irak.

Sebuah bom meledak diluar gedung Kementerian Kehakiman Irak, sekitar 500 meter dari ledakan bom mobil satunya lagi, yang juga dekat dengan kantor Kementrian Dalam Negeri dan Pekerjaan Umum. Seluruh kaca-kaca bangunan di sekitar lokasi ledakan rontok.

Asap membumbung tinggi dari lokasi ledakan, ratusan orang berlari dengan kondisi terluka dan penuh darah, menghindari lokasi ledakan. Kekacauan terjadi di lokasi ledakan.

Ini merupakan serangan terbesar, setelah serangan pada akhir Agustus 2007, ketika tiga truk penuh berisi bom meledak dengan target para Suku Kurdi Irak yang minoritas, menewaskan ratusan orang di Qahtaniyah, Irak Utara.

Selama bulan Agustus lalu, sekitar 100 orang juga tewas dalam sebuah seri serangan bom di Baghdad selama sebulan.

Irak hingga kini masih belum menunjukkan kondisi damai yang stabil pasca jatuhnya rezim Saddam Hussein tahun 2003 melalui intervensi pasukan militer Amerika Serikat.


CNN l WAHYUANA

Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya