Asean Satukan Sikap Menjelang Pertemuan Kopenhagen

Reporter

Editor

Sabtu, 24 Oktober 2009 22:33 WIB

TEMPO Interaktif, Hua Hin -Sepuluh pemimpin Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (Asean) bersepakat untuk menyatukan langkah dalam program mitigasi perubahan iklim, menjelang pertemuan Perserikatan Bangsa Bangsa yang membahas isu ini di Kopenhagen,
Denmark, awal Desember depan. Sikap itu tampak dari pernyataan bersama mengenai perubahan iklim yang dirilis KTT Asean di Hotel Dusit Thani, Hua Hin, Thailand, Sabtu (24/10) ini.

“Kami mendesak semua pihak yang meratifikasi Konvensi PBB mengenai perubahan iklim untuk melindungi iklim berdasarkan kesetaraan dan sesuai prinsip kebersamaan dengan perbedaan tanggungjawab (common but differentiated responsibilities),” kata PM Thailand Abhisit Vejjajiva dalam siaran persnya di akhir konferensi. “Kemampuan dan kondisi nasional masing-masing negara harus dihormati,” katanya lagi.

Pernyataan Bersama Asean mengenai Perubahan Iklim ini semula direncanakan menjadi Deklarasi KTT Asean. Namun di saat terakhir, deklarasi itu diturunkan levelnya menjadi pernyataan bersama, yang secara diplomatik, lebih kurang mengikat. Penurunan status ini disebabkan masih beragamnya posisi negara-negara anggota Asean dalam menyikapi Pertemuan Kopenhagen.

“Akan ada pertemuan lanjutan di Singapura, akhir Oktober ini, untuk menyepakati rencana aksi yang lebih konkret,” kata Djauhari Oratmangun, Direktur Jenderal untuk urusan Asean di Departemen Luar Negeri.

Meski begitu, lemahnya pernyataan bersama mengenai perubahan iklim disesalkan sejumlah wakil masyarakat sipil. Zelda Soriano, penasehat politik Greenpeace untuk Asia Tenggara, menilai komitmen Asean tidak tergambar dalam pernyataan itu. Seharusnya ada komitmen angka dan persentase yang jelas, untuk pengurangan emisi karbon di kawasan ini,” katanya.

Zelda menilai Asean seharusnya memiliki kerangka kerja penyelamatan iklim yang mengikat semua negara di kawasan. “Tanpa itu, upaya penyelamatan masing-masing negara tidak akan berhasil,” katanya, seraya menunjuk pembalakan hutan yang masih marak walau sudah ada upaya konservasi dan proteksi. Ketiadaan kerangka kerja regional, kata Zelda, membuat negara pembeli produk hutan tinggal mengalihkan permintaan ke negara lain yang peraturannya lebih lemah. “Muncul penyelundupan dan perusakan hutan terus terjadi,” katanya.

Dalam pertemuan Kopenhagen, kata Zelda, Asean harus punya posisi bersama dan menyuarakan sikap tunggal sebagai blok kawasan. “Itu akan lebih efektif untuk menekan kepentingan negara-negara industri,” katanya.

WAHYU DHYATMIKA (Hua Hin)

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

2 jam lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

4 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

5 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

10 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

13 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

20 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

22 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

23 hari lalu

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

24 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya