Masyarakat Sipil Minta Isu Lingkungan Jadi Pilar ASEAN

Reporter

Editor

Jumat, 23 Oktober 2009 00:58 WIB

TEMPO Interaktif, Hua Hin – Forum Masyarakat Sipil Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN People’s Forum) menuntut pemimpin ASEAN untuk memasukkan isu lingkungan hidup sebagai pilar keempat ASEAN. Sampai saat ini, ASEAN baru memiliki tiga pilar utama: ekonomi, politik-keamanan dan sosial-budaya.

“Isu lingkungan hidup harus menjadi perhatian ASEAN, agar pembangunan di kawasan ini berkesinambungan dan tidak merusak alam,” kata Yuyun Wahyuningrum, aktivis LSM dari Forum Asia, kemarin. Sepuluh wakil masyarakat sipil dari negara anggota ASEAN dijadwalkan bertemu para kepala negara ASEAN, hari ini, di Hotel Dusit Thani, Hua Hin, Thailand.

Selain isu lingkungan hidup, perwakilan masyarakat sipil ASEAN akan mengangkat isu pekerja migran, perlindungan pengungsi, pelibatan masyarakat sipil dalam mekanisme ASEAN, dan penghapusan impunitas. “Kami ingin mendapat respons langsung dari para kepala negara anggota ASEAN,” kata Yuyun, yang akan mewakili Indonesia dalam forum itu.

Wakil Indonesia dalam Komisi Hak Asasi Manusia ASEAN, Rafendi Djamin, menilai dialog antara pemimpin ASEAN dengan wakil masyarakat sipil adalah tradisi baru yang harus diberi apresiasi. Dialog serupa baru terjadi satu kali pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN sebelumnya, di Hua Hin, awal tahun ini. “Memang kita belum bisa berharap ada output yang konkret,” katanya. “Namun sepuluh tahun lalu, hal seperti ini tidak terbayangkan.”

Sayangnya, masih ada perbedaan persepsi di antara negara anggota ASEAN soal siapa yang berhak mewakili masyarakat sipil dalam dialog hari ini. Indonesia dan Thailand menyerahkan seleksi wakil LSM dan masyarakat sipil pada mekanisme yang disepakati di ASEAN People’s Forum. Sementara delapan pemerintahan yang lain menunjuk sendiri LSM mana yang berhak mewakili masyarakat sipil dari negara mereka. “Proses penunjukkan ini sangat kami sesalkan,” kata Yuyun. “Masyarakat sipil punya mekanisme sendiri yang harus dihargai,” katanya.

Pada KTT ASEAN lalu, kepala negara dari Myanmar meninggalkan dialog karena tidak mau berada dalam satu forum dengan utusan masyarakat sipil dari negaranya sendiri. “Kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada pertemuan besok (Jumat, hari ini),” kata Rafendi. “Kita lihat saja nanti.”

Wahyu Dhyatmika (Hua Hin)

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

1 jam lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

4 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

5 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

10 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

13 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

20 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

22 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

23 hari lalu

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

24 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya