ASEAN Diminta Percepat Penurunan Tarif Bersama  

Reporter

Editor

Jumat, 23 Oktober 2009 00:46 WIB

TEMPO Interaktif, HUA HIN -– Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community), yang bertemu kemarin di Hotel Dusit Thani, Hua Hin, Thailand, mendesak negara-negara di Asia Tenggara mempercepat ratifikasi sejumlah perjanjian bersama di bidang ekonomi. “Masih banyak pekerjaan rumah,” kata juru bicara Departemen Perdagangan Thailand, Krisda Piampongsant, kepada Tempo kemarin.

Agenda utama pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN kemarin adalah mempersiapkan sejumlah deklarasi dan nota kesepahaman yang akan diteken sepuluh kepala negara ASEAN hari ini. Adapun Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN akan dibuka pada pukul 09.45 waktu setempat.

Menteri Perdagangan Thailand, Pornthiva Nakasai, yang memimpin pertemuan kemarin, menuding tertundanya pemberlakuan single window policy di ASEAN sebagai indikator lambannya integrasi ekonomi negara-negara anggota asosiasi ini.

Penerapan single window policy, yang akan memudahkan investor dan meningkatkan volume perdagangan antarnegara di ASEAN, semula direncanakan selesai pada 2008. “Ada persoalan teknis menyangkut perbedaan sistem yang digunakan masing-masing negara,” katanya. Dewan Ekonomi sepakat membentuk tim khusus untuk menyelesaikan kendala tersebut.

Selain soal single window policy, rencana yang tertunda adalah penurunan tarif impor untuk komoditas tertentu. Filipina, misalnya, belum menurunkan tarif impor untuk beras. Tarif impor beras Thailand masih berkutat pada angka 40 persen. “Ada komitmen menurunkannya sampai 35 persen pada 2015,” kata Piampongsant. Komitmen itu jauh dari kesepakatan bersama ASEAN untuk menurunkan semua tarif impor komoditas sampai level 0-5 persen pada 2015.

“Memang ada area komoditas yang sensitif,” kata Piampongsant mengakui. Ia berharap persoalan-persoalan yang masih mengganjal bisa diselesaikan secara bilateral di sela penyelenggaraan KTT ASEAN pada akhir pekan ini.

Menteri Pornthiva mengaku optimistis ASEAN bisa menjadi satu kesatuan pasar dan basis produksi pada 2015. “Dari 103 rencana aksi yang kita sepakati, sudah 76 yang terlaksana,” katanya. Dia mencontohkan pemberlakuan standardisasi produksi kosmetik di ASEAN sebagai salah satu rencana aksi yang sukses diterapkan di kawasan ini.

Pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN kemarin juga menyepakati penggunaan kartu penilaian (score cards) baru untuk menilai kemajuan penerapan kesepakatan ekonomi ASEAN. “Indikator yang dipakai akan lebih spesifik dan berorientasi pada hasil,” kata Pornthiva.

Wahyu Dhyatmika (Hua Hin)

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

5 jam lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

4 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

5 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

10 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

13 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

20 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

22 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

23 hari lalu

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

24 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya