TEMPO Interaktif, Jakarta - Angin kencang dengan kecepatan mencapai 65 kilometer per jam menyapu bagian tenggara Australia dalam 24 jam terakhir di mana dilaporkan debu dari kawasan gurun membuat atmosfer di negara bagian New South Wales tampak berwarna oranye kecoklatan akibat pantulan cahaya matahari pada debu gurun yang beterbangan.
Panggilan darurat dilaporkan meningkat dari masyarakat dengan keluhan utama berupa gangguan pernafasan, sedangkan kerikil merusak bahkan memecahkan jendela rumah penduduk di beberapa kawasan.
Seorang penduduk di Sydney berusia 72 tahun yang diwawancara oleh kantor berita Associated Press mengatakan ia belum pernah melihat kejadian seperti itu sebelumnya. Penerbangan dan aktivitas dermaga di kawasan itu dilaporkan juga terganggu karena debu.
Debu dari gurun-gurun Australia diterbangkan angin dari arah barat ke timur. Biro Meteorologi Australia mengeluarkan perkiraan dan peringatan bagi penduduk untuk waspada karena badai masih akan berlanjut, namun tidak menjelaskan penyebab badai tersebut.
Bulan lalu tekanan udara panas di Samudera Pasifik meningkat (el nino), namun arahnya bergerak dari timur ke barat, yang memicu peringatan akan ancaman kemarau panjang di Asia Tenggara.