Korban Amerika di Afganistan menuju Rekor Baru

Reporter

Editor

Rabu, 26 Agustus 2009 09:37 WIB

TEMPO Interaktif, Washington - Dengan kematian empat tentara Amerika Serikat hari Selasa, Amerika saat ini telah kehilangan lebih banyak pasukan daripada jumlah kematian keseluruhan pada 2008. Bulan Agustus sekaligus menjadi bulan paling mematikan bagi tentara Amerika di Afganistan sejak operasi Amerika dimulai hampir delapan tahun lalu.

Jumlah itu menggambarkan peningkatan pertempuran di Afganistan dan datangnya masa-masa sulit. Jenderal Angkatan Darat Stanley A. McChrystal, komandan Amerika di Afganistan, sedang mempertimbangkan meminta lebih banyak tentara Amerika, meski jajak pendapat menunjukkan bahwa mayoritas warga Amerika berpikir perang di Afghanistan tidak sebanding dengan biayanya.

Menegaskan situasi yang memburuk, sebuah ledakan besar Selasa mengguncang kota Kandahar Selatan saat orang-orang berbuka puasa di bulan suci Ramadan. Pejabat setempat mengatakan sedikitnya 37 warga sipil tewas dan 100 lainnya luka-luka.

Afgan juga sedang menunggu hasil pemilihan presiden 20 Agustus lalu saat kandidat-kandidat utama mengklaim unggul. Pemilihan lanjutan akan dilakukan bila tidak ada kandidat yang memenangkan lebih dari 50 persen suara, sementara ketidakpastian yang berkepanjangan dapat menyebabkan lebih banyak kekerasan.

Hasil sementara yang dirilis Selasa menunjukkan Presiden Hamid Karzai unggul sedikit dari pesaingnya, dengan meraih 40 persen suara yang telah dihitung.

Pada bulan Juli, 45 tentara Amerika tewas di Afganistan, korban bulanan tertinggi tahun ini. Sejauh ini di bulan Agustus, 40 tentara Amerika telah tewas, kebanyakan di selatan. Pejabat Pentagon secara pribadi mengatakan dengan waktu seminggu yang tersisa, korban tewas bulan Agstus diperkirakan melebihi korban bulan Juli. Tentara Amerika merupakan mayoritas korban yang tewas dari 63 korban tentara koalisi yang tewas sejauh ini di bulan Agustus, sementara 75 korban koalisi tewas di bulan Juli.

Pada tahun 2008, total korban koalisi 294, 155 di antaranya tentara Amerika; tahun 2009 total hingga Selasa adalah 295, 172 di antaranya tentara Amerika.

Saat ini ada 63.000 pasukan AS di Afghanistan.

MCCLATCHY | ERWIN Z

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya