Pria Indonesia Ditangkap Bea Cukai AS Bawa Uang Palsu 28.500 Dolar

Reporter

Tempo.co

Kamis, 31 Oktober 2024 18:22 WIB

Gambar menunjukkan mata uang AS palsu, salah satunya diubah menjadi uang kertas pecahan US$ 1.000.000, yang diambil pada 6 Mei 2015.[Fox10]

TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat (CBP) menangkap seorang pria WNI Tuma Thierry Henry, 50 tahun. Ia tertangkap tangan membawa uang palsu dolar AS berbentuk kertas yang diduga atau dikenal sebagai penipuan mata uang hitam. Dolar palsu senilai US$ 28.500 atau setara Rp 448 juta itu dibawa dalam bagasi Tuma yang mendarat di Bandara Internasional Washington Dulles, Amerika Serikat pada Kamis, 31 Oktober 2024.

Petugas Kepolisian Otoritas Bandara Metropolitan Washington mendakwa Tuma Thierry Henry atas kejahatan pemalsuan. Uang kertas dolar palsu yang sering disebut uang hitam itu diproduksi persis seperti mata uang AS dalam ukuran yang sama, dan terkadang terasa seperti uang kertas asli. Namun lembaran kertasnya berwarna hitam, biru, atau putih. Denominasi mata uang dapat terlihat di bawah sinar hitam atau ultraviolet.

Dalam penipuan uang hitam, para penipu mengaku mengubah atau mewarnai uang kertas secara kimia untuk menghindari deteksi oleh otoritas bea cukai. Mereka menawarkan uang tunai dengan harga diskon kepada pembeli. Penjahat dapat mencampur mata uang asli dengan uang hitam untuk lebih meyakinkan korban. Uang kertas hitam tersebut palsu.

Henry tiba di bandara Dulles pada Rabu malam dengan pesawat dari Lome, Togo. Selama pemeriksaan bagasi kedua, petugas CBP menemukan dua bundel kertas hitam kosong, dan satu bundel kertas putih kosong yang masing-masing dibungkus pita berlabel seratus. Petugas menghitung total 285 lembar kertas dalam ketiga bundel tersebut. Ukuran kertasnya sangat mirip dengan uang kertas AS.

Petugas CBP memeriksa uang kertas tersebut di bawah sinar ultraviolet dan mendapati kemiripan berkualitas baik pada gambar bagian depan dan belakang uang kertas pecahan US$ 100 AS.

Advertising
Advertising

Petugas CBP menyita uang kertas ilegal tersebut dan menyerahkannya bersama Toma kepada petugas Kepolisian Otoritas Bandara Metropolitan Washington. Dakwaan yang diajukan kepadanya hanya tuduhan. Ia bisa dianggap tidak bersalah sebelum bisa dibuktikan di pengadilan.

"Masyarakat harus diingatkan bahwa organisasi kriminal yang tidak bermoral terus menjalankan skema keuangan seperti penipuan uang hitam ini untuk menipu, menggelapkan, dan menjadikan warga AS sebagai korban," kata Marc E. Calixte, Direktur Pelabuhan Wilayah CBP untuk Pelabuhan Wilayah Washington, DC. "Petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan tetap teguh dalam misi kami untuk melindungi warga negara Amerika dengan mendeteksi dan mencegat pelaku kejahatan yang terlibat dalam skema penipuan keuangan transnasional dan bekerja sama dengan mitra penegak hukum kami untuk membawa mereka ke pengadilan."

CBP

Pilihan editor: Hizbullah: Kami Tak Akan Mengemis ke Israel Demi Gencatan Senjata

Berita terkait

WNI Tewas di di Hong Kong, Diduga Korban Kejahatan

5 jam lalu

WNI Tewas di di Hong Kong, Diduga Korban Kejahatan

MN ditemukan meninggal dunia pada 28 Oktober 2024 di daerah Waterfall Bay, Pulau Hong Kong.

Baca Selengkapnya

Selamatkan Sritex, Sri Mulyani Beri Keringanan Ekspor dan Impor lewat Bea Cukai

7 jam lalu

Selamatkan Sritex, Sri Mulyani Beri Keringanan Ekspor dan Impor lewat Bea Cukai

Kementerian Keuangan bakal membantu operasional PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) dengan meringankan pengurusan izin ekspor dan impor perusahaan

Baca Selengkapnya

Sritex Pailit, Jauh Hari Faisal Basri Pernah Ingatkan Bakal Terpuruknya Industri Tekstil

8 jam lalu

Sritex Pailit, Jauh Hari Faisal Basri Pernah Ingatkan Bakal Terpuruknya Industri Tekstil

Pengadilan Niaga Kota Semarang putuskan Sritex pailit. Ekonom Faisal Basri pernah ingatkan kondisi industri tekstil Tanah Air dalam keadaan bahaya.

Baca Selengkapnya

Cerita WNI yang Memilih Bertahan di Tengah Krisis Lebanon

1 hari lalu

Cerita WNI yang Memilih Bertahan di Tengah Krisis Lebanon

Tya Gustiasih, WNI yang tinggal di Lebanon sejak 2006, memilih bertahan bersama suami dan anak-anaknya

Baca Selengkapnya

Pastikan Sritex Tetap Bisa Lakukan Ekspor, Airlangga Sebut Sudah Koordinasi dengan Bea Cukai

1 hari lalu

Pastikan Sritex Tetap Bisa Lakukan Ekspor, Airlangga Sebut Sudah Koordinasi dengan Bea Cukai

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan bahwa PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dipastikan tetap bisa melakukan ekspor meskipun sudah diputus pailit.

Baca Selengkapnya

KBRI Budapest Luncurkan Buku Panduan untuk Cegah Pekerja Migran Indonesia di Hongaria dari Eksploitasi

3 hari lalu

KBRI Budapest Luncurkan Buku Panduan untuk Cegah Pekerja Migran Indonesia di Hongaria dari Eksploitasi

Buku panduan ini menyediakan sumber daya komprehensif bagi para pekerja migran Indonesia yang bekerja di Hongaria bagian dari perlindungan WNI.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Keselamatan WNI di Iran

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Keselamatan WNI di Iran

KBRI di Tehran telah menjalin komunikasi dengan WNI untuk memantau kondisi mereka. KBRI menyebut semua WNI di Iran selamat.

Baca Selengkapnya

Ini Penjelasan Mata Uang BRICS dan Tujuannya

6 hari lalu

Ini Penjelasan Mata Uang BRICS dan Tujuannya

Mata uang BRICS adalah mata uang yang direncakan bisa menggeser dominasi dolar AS dalam ekonomi global. Namun ini baru sebatas rencana

Baca Selengkapnya

Polri Telusuri Dalang Perekrut WNI Jadi Operator Judi Online di Filipina

8 hari lalu

Polri Telusuri Dalang Perekrut WNI Jadi Operator Judi Online di Filipina

Ratusan WNI terjaring operasi penggerebekan sarang judi online di Hotel Tourist Garden, Lapu-lapu City, Provinsi Cebu, Filipina.

Baca Selengkapnya

69 WNI Terlibat Judi Online Didepak Filipina, Tiba Bergelombang di Tanah Air

8 hari lalu

69 WNI Terlibat Judi Online Didepak Filipina, Tiba Bergelombang di Tanah Air

Para WNI yang dideportasi dari Filipina ini bekerja sebagai operator scamming maupun judi online yang tidak memenuhi target sehingga disekap.

Baca Selengkapnya