Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

Rabu, 30 Oktober 2024 20:30 WIB

Patung Yuri Gagarin. Foto/Facebook/aniesbaswedan

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, mengungkit pertemuan antara Presiden ke-1 Soekarno dan kosmonot pertama Uni Soviet, Yuri Gagarin, pada 1961.

Cerita itu Tolchenov sampaikan saat Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia meresmikan monumen tiga tokoh antariksa, Konstantin Eduardovich Tsiolkovski, Sergei Korolev, dan Yuri Gagarin, di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI).

"Presiden pertama Indonesia, Soekarno, selama berkunjung ke Uni Soviet sempat bertemu dengan Yuri Gagarin," kata Tolchenov di FIB UI pada Rabu, 30 Oktober 2024.

Tolchenov juga mengingatkan bahwa Soekarno pernah menganugerahi tanda jasa Bintang Mahaputra kepada Gagarin pada Juni 1961.

"Yuri Gagarin juga dianugerahi dengan bintang tertinggi di Indonesia. Soekarno jadi salah satu pemimpin dunia yang bertemu Yuri Gagarin," ujarnya

Advertising
Advertising

Dilansir dari Historia, penghargaan dari Soekarno untuk Gagarin tidak lepas dari perkembangan hubungan diplomatik Indonesia dan Uni Soviet. Pada 1956, Soekarno berkunjung ke Uni Soviet untuk kali pertama. Kunjungan tersebut dibalas oleh Perdana Menteri Nikita Khrushchev yang datang ke Indonesia pada akhir Februari 1960.

Sampai pertengahan 1961, Indonesia telah memperoleh bantuan kredit lunak dari Uni Soviet senilai ratusan juta dolar Amerika, yakni sebesar US $250 juta untuk pengembangan proyek strategis dan US $450 juta dalam bentuk pembelian senjata berat untuk keperluan pembebasan Irian Barat.

Lebih lanjut, Tolchenov berharap agar monumen ketiga tokoh asal negerinya itu dapat menginspirasi para mahasiswa Indonesia. Tolchenov mendorong anak muda Indonesia memiliki mimpi yang sama agar bisa berjelajah ke luar angkasa.

"Ini bukan hanya sekadar simbol relasi, tetapi ini adalah sinyal bagi generasi muda untuk berani menghadapi masa depan," ucap Tolchenov.

Yuri Gagarin merupakan manusia pertama yang terbang selama 108 menit ke luar angkasa dengan pesawat roket Vostok 1. Hidup di era 1934-1968, dia menerima banyak penghargaan dan medali kehormatan, termasuk medali "Hero of the Soviet Union".

Adapun Konstantin Eduardovich Tsiolkovsky dikenal sebagai bapak astronotika dan penerbangan antariksa manusia. Hidup di era 1857 sampai 1935, ide-idenya dianggap visioner karena melihat tentang masa depan umat manusia di luar angkasa jauh melampaui zamannya.

Sedangkan Sergei Pavlovich Korolev merupakan kepala teknisi roket dan perancang pesawat luar angkasa Soviet dalam Perlombaan Antariksa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet tahun 1950-an dan 1960-an. Hidup pada 1907-1966, dia dijuluki sebagai bapak astronotika terapan.

Pilihan Editor: Kematian Yuri Gagarin di MiG-15, Rahasia Terpendam yang Diungkap 5 Dekade

Berita terkait

Kedutaan Besar Rusia Resmikan Monumen Tiga Tokoh Antariksa di UI

3 jam lalu

Kedutaan Besar Rusia Resmikan Monumen Tiga Tokoh Antariksa di UI

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta meresmikan monumen tiga tokoh antariksa di Universitas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Genjot Persenjataan Nuklir Korea Utara, Berapa Hulu Ledak Nuklir yang Dimilikinya?

3 jam lalu

Kim Jong Un Genjot Persenjataan Nuklir Korea Utara, Berapa Hulu Ledak Nuklir yang Dimilikinya?

Kim Jong Un genjot kesiapan senjata nuklir Korea Utara setelah kirimkan pasukan untuk dukung Rusia lawan Ukraina. Ini hulu ledak yang dimilikinya.

Baca Selengkapnya

Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Seberapa Kuat Militer Korea Utara?

4 jam lalu

Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Seberapa Kuat Militer Korea Utara?

Tentara Korea Utara terlibat dalam perang Rusia-Ukraina hingga membuat Ukraina khawatir. Seberapa kuat militer Korea Utara?

Baca Selengkapnya

Ada Pasukan Korea Utara dalam Perang Rusia-Ukrainia, Berikut Temuannya

4 jam lalu

Ada Pasukan Korea Utara dalam Perang Rusia-Ukrainia, Berikut Temuannya

Pasukan Korea Utara ditengarai bergabung dengan Rusia untuk melawan Ukraina yang disokong Amerika Serikat. Berikut beberapa temuannya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dekan FIB UI soal Monumen Tokoh Antariksa yang Didatangkan Langsung dari Rusia

4 jam lalu

Cerita Dekan FIB UI soal Monumen Tokoh Antariksa yang Didatangkan Langsung dari Rusia

Dekan FIB UI bercerita soal proses mendatangkan monumen tokoh antariksa dari Rusia ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Menemui Wang Yi di Beijing

7 jam lalu

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Menemui Wang Yi di Beijing

Belum diketahui misi apa yang dibawa Wakil Menteri Luar Negeri Rusia dalam kunjungan kerjanya ke Cina untuk menemui Wang Yi.

Baca Selengkapnya

Jenderal Korea Utara Diterjunkan Bantu Rusia dalam Perang Ukraina

11 jam lalu

Jenderal Korea Utara Diterjunkan Bantu Rusia dalam Perang Ukraina

Korea Utara menerjunkan ribuan tentara yang diawasi oleh petinggi militer dalam perang Rusia Ukraina.

Baca Selengkapnya

Gubernur Kaluga Dukung Kerja Sama Energi Nuklir Indonesia-Rusia

14 jam lalu

Gubernur Kaluga Dukung Kerja Sama Energi Nuklir Indonesia-Rusia

Gubernur Kaluga mendukung kerja sama nuklir mengingat pembangunan listrik tenaga nuklir Indonesia sedang diperhatikan.

Baca Selengkapnya

ICC Tunda 5 Bulan untuk Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu, Standar Ganda?

17 jam lalu

ICC Tunda 5 Bulan untuk Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu, Standar Ganda?

ICC menghadapi tuduhan kemunafikan karena menunda permintaan surat penangkapan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menhan Yoav Gallant

Baca Selengkapnya

Respons Dubes Rusia soal Kerja Sama Militer Indonesia-Rusia

1 hari lalu

Respons Dubes Rusia soal Kerja Sama Militer Indonesia-Rusia

Dubes Rusia dan Gubernur Kaluga merespons soal kerja sama militer Indonesia-Rusia.

Baca Selengkapnya