Yordania Memohon AS Hentikan Pembersihan Etnis oleh Israel di Gaza
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Sabtu, 26 Oktober 2024 16:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menyerukan tekanan internasional untuk menghentikan Israel melakukan pembersihan etnis di Gaza. Pernyataan itu diungkapkan Safadi saat ia bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di London.
Safadi menyampaikan kepada Blinken kemarin, Jumat, 25 Oktober 2024, bahwa situasi kemanusiaan benar-benar sulit di Gaza utara. "Kita melihat pembersihan etnis terjadi, dan itu harus dihentikan," ujarnya.
Blinken singgah di London dalam kunjungannnya ke Timur Tengah. Kali ini Blinken mendatangi Israel, Qatar, dan Arab Saudi. “Timur Tengah semakin memburuk, sayangnya, setiap kali kita bertemu,” kata Safadi.
“Bukan karena kurang berusaha, tetapi karena pemerintah Israel tidak mendengarkan siapa pun, dan ini harus dihentikan,” katanya.
Blinken juga berjanji pada hari Jumat berusaha sekuat tenaga untuk mengakhiri serangan Israel di Lebanon. Ia mengatakan bahwa yang terpenting adalah mencapai kesepahaman tentang perlucutan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.
Tak lama setelah bertemu Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati di London, Blinken memohon perlindungan warga sipil. Ia tak menyerukan gencatan senjata segera.
"Kami merasakan urgensi yang nyata untuk mencapai resolusi diplomatik dan implementasi penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, sehingga dapat tercipta keamanan yang nyata di sepanjang perbatasan antara Israel dan Lebanon," kata Blinken kepada wartawan.
Resolusi 1701, yang disetujui pada tahun 2006 menyerukan pelucutan senjata kelompok non-negara di Lebanon yaitu Hizbullah dan menarik penuh Israel dari negara tersebut. Blinken mengatakan sangat penting untuk bisa memahami implementasi penuh 1701. "Semakin cepat bisa dilakukan, semakin cepat mendapatkan resolusinya," kata Blinken.
Ia menyerukan perlindungan bagi warga sipil dan tentara Lebanon. Sedikitnya 11 orang warga sipil di Lebanon tewas sejak Israel melancarkan serangan sebulan lalu. “Kami ingin memastikan bahwa di tempat-tempat seperti Beirut, ada upaya nyata untuk memastikan bahwa orang-orang tidak terluka dan warga sipil tidak terperangkap dalam baku tembak ini,” kata Blinken.
Serangan Israel menewaskan tiga wartawan di Lebanon selatan pada hari Jumat, kata Kementerian Kesehatan Lebanon. Badan pengungsi PBB memperingatkan bahwa serangan udara Israel di perbatasan dengan Suriah menghalangi pengungsi yang mencoba melarikan diri dari perang.
Setelah bertemu Blinken, Mikati menuduh Israel sengaja menargetkan jurnalis. Ia mengatakan serangan itu adalah kejahatan perang. “Agresi Israel baru yang menargetkan jurnalis adalah salah satu kejahatan perang yang dilakukan oleh musuh Israel," kata Najib Mikati dalam sebuah pernyataan. Ia menambahkan bahwa serangan itu disengaja dan bertujuan untuk meneror media guna menutupi kejahatan dan kehancuran.
AL JAZEERA
Pilihan editor: Top 3 Dunia: Wasiat Yahya Sinwar dan Israel Membantai Warga Jabalia Gaza