Mantan Jenderal: Mengakhiri Perang Gaza Pilihan Tepat bagi Israel

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 24 Oktober 2024 02:00 WIB

Orang-orang berduka atas kematian seorang prajurit Israel, Sersan Satu Noam Israel Abdu, yang tewas di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas, selama pemakamannya di Kadima-Zoran, Israel, 8 Oktober 2024. REUTERS/Gonzalo Fuentes

Gencatan Senjata

Beberapa hari lalu, mantan Menteri Kehakiman Israel Yossi Beilin juga berharap perang diakhir.

"Sudah saatnya mengakhiri perang ini. Kita semua membayar harga yang sangat mahal. Kita semua menderita. Kita semua adalah korban ... kita saling bersaing satu sama lain untuk menjadi korban yang lebih besar," katanya kepada Al Jazeera.

Mengenai pertempuran dengan Hizbullah, Beilin mengatakan bahwa ia tidak percaya bahwa apa yang disebut "penghancuran Hizbullah" adalah realistis.

"Tuntutan awal kami, yang lebih dari sekadar masuk akal, agar Hizbullah memenuhi resolusi PBB 1701 dan pergi ke utara sungai [Litani] - sehingga warga Israel yang meninggalkan rumah mereka [di utara dapat kembali]," katanya.

Pekan lalu, Beilin mengatakan, dalam sebuah wawancara, bahwa ia "sangat sangat tidak bahagia" dan bahwa "hatinya [hancur]" oleh kehancuran Gaza yang telah menyebabkan lebih dari 42.000 orang terbunuh, hampir 100.000 orang terluka, dan hampir semua 2,3 juta orang mengungsi.

Ia mengatakan pembalasan Israel terhadap warga Gaza setelah serangan 7 Oktober 2023 berlebihan, tidak proporsional dan tidak dapat dibenarkan. Beilin melanjutkan bahwa "pembalasan diperlukan secara fungsional" dan tujuannya seharusnya terbatas pada pembebasan sandera dan memaksa Hamas untuk meninggalkan Gaza.

Dalam sebuah wawancara selama 30 menit dengan Karan Thapar untuk The Wire, Beilin juga mengatakan bahwa ia sangat prihatin dan khawatir dengan cara citra Israel di Barat yang menukik.

Sesaat setelah 7 Oktober 2023, Israel mendapat belas kasihan dari dunia. Sekarang, belas kasihan itu telah berubah menjadi penghinaan. Di kampus-kampus universitas di Barat, Israel diremehkan, jika bukan dibenci. Beilin mengatakan bahwa ia merasa tertekan dan sangat khawatir akan hal ini.

Berbicara tentang janji Israel yang berulang kali untuk membalas 180 rudal yang ditembakkan Iran ke Israel pada 1 Oktober lalu, Beilin mengatakan: "Saya tidak yakin apakah pembalasan adalah satu-satunya jawaban."

Dalam wawancara tersebut, Beilin berulang kali mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena tidak menerima persyaratan gencatan senjata, yang pada Maret atau April lalu cukup menjanjikan. Beilin juga mengatakan bahwa jika garis besar gencatan senjata yang sekarang, yang disusun oleh Gershon Baskin, yang sebelumnya merundingkan pembebasan Gilad Shalit, dilaporkan secara akurat, Netanyahu telah melakukan kesalahan besar dengan tidak menerimanya.

AL MAYADEEN | AL JAZEERA

Pilihan Editor: Survei: Mayoritas Warga Yakin Militer Polandia Tidak Mampu Lindungi Negara

Berita terkait

Hizbullah Benarkan Hashem Safieddine Tewas dalam Serangan Israel

41 menit lalu

Hizbullah Benarkan Hashem Safieddine Tewas dalam Serangan Israel

Hizbullah membenarkan bahwa calon pemimpinnya Hashem Safieddine telah tewas.

Baca Selengkapnya

Pentagon: AS belum Melihat Bukti Adanya Bunker Hizbullah di Bawah Rumah Sakit Beirut

8 jam lalu

Pentagon: AS belum Melihat Bukti Adanya Bunker Hizbullah di Bawah Rumah Sakit Beirut

Bos Pentagon mengatakan belum melihat bukti adanya bungker Hizbullah yang penuh dengan emas dan uang tunai di bawah rumah sakit yang diserang Israel.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Serang Pangkalan Intelijen Israel Saat Kedatangan Menlu AS

14 jam lalu

Hizbullah Serang Pangkalan Intelijen Israel Saat Kedatangan Menlu AS

Hizbullah kembali menyerang Israel. Kali ini targetnya adalah pangkalan intelijen Israel di Tel Aviv.

Baca Selengkapnya

Anggota Parlemen AS Desak Biden Selidiki Serangan Israel terhadap Jurnalis Amerika

23 jam lalu

Anggota Parlemen AS Desak Biden Selidiki Serangan Israel terhadap Jurnalis Amerika

Anggota parlemen AS menyerukan penyelidikan independen terhadap serangan Israel di Lebanon tahun lalu yang melukai Dylan Collins jurnalis AFP

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bunuh Pemimpin Baru Hizbullah Hashem Safieddine

1 hari lalu

Israel Klaim Bunuh Pemimpin Baru Hizbullah Hashem Safieddine

Israel pada Selasa mengklaim telah membunuh Hashem Safieddine, pemimpin baru Hizbullah yang menggantikan Hassan Nasrallah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Al-Qard Al-Hassan, Lembaga Keuangan Hizbullah yang Diserang Israel

1 hari lalu

Mengenal Al-Qard Al-Hassan, Lembaga Keuangan Hizbullah yang Diserang Israel

Profil lembaga Al-Qard Al-Hasan bentukan Hizbullah. Mengapa Israel menyerang lembaga keuangan yang banyak membantu rakyat Lebanon itu?

Baca Selengkapnya

Prancis Peringatkan Lebanon Bisa Lumpuh dan Terjadi Perang Saudara

1 hari lalu

Prancis Peringatkan Lebanon Bisa Lumpuh dan Terjadi Perang Saudara

Lebanon sekarang telah menjadi medan pertempuran antara Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Blinken Bertolak ke Timur Tengah, Upayakan Gencatan Senjata Usai Kematian Yahya Sinwar

1 hari lalu

Blinken Bertolak ke Timur Tengah, Upayakan Gencatan Senjata Usai Kematian Yahya Sinwar

Ini menjadi perjalanan terakhir Menlu Blinken ke Timur Tengah sebelum pilpres AS pada 5 November

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Kunjungan Kerja Lagi ke Timur Tengah, Ingin Ada Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Antony Blinken Kunjungan Kerja Lagi ke Timur Tengah, Ingin Ada Gencatan Senjata di Gaza

Ini adalah kunjungan kerja ke-11 bagi Antony Blinken sejak serangan 7 Oktober 2023, yang memicu terjadinya perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Bunuh Komandan Bendahara Hizbullah di Suriah

1 hari lalu

Israel Bunuh Komandan Bendahara Hizbullah di Suriah

Tentara Israel mengatakan bahwa komandan terbaru yang bertanggung jawab mendanai kelompok Hizbullah Lebanon telah dibunuh di Suriah.

Baca Selengkapnya