Jerman Umumkan Kasus Pertama Varian Baru Cacar Monyet

Reporter

Tempo.co

Rabu, 23 Oktober 2024 09:00 WIB

Nsimire Nakaziba, 34, mengobati ruam pada saudara perempuannya, Sifa Mwakasisi, 32, untuk meredakan rasa sakit di dalam tenda tempat dia menjalani perawatan melawan mpox di rumah sakit Kavumu di wilayah Kabare, provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, 29 Agustus 2024. Untuk menghadapi wabah cacar monyet, salah satu strategi efektif yang bisa diterapkan adalah peningkatan kesadaran diri serta isolasi bagi individu yang terinfeksi. REUTERS/Arlette Bashizi

TEMPO.CO, Jakarta - Robert Koch Institute untuk kesehatan masyarakat mengumumkan kasus pertama varian baru cacar monyet di Jerman. RKI menekankan risiko penyebaran pada masyarakat Jerman masih rendah.

Pada Agustus 2024, kasus cacar monyet menyebar di sejumlah negara-negara Afrika, khususnya di Republik Demokratik Kongo. Kondisi ini mendorong WHO mendeklarasikan cacar monyet atau mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat yang telah menibulkan waswas dunia internasional.

Kasus cacar monyet varian claude 1 dan claude 2 dilaporkan sudah menyebar di lebih dari 120 negara berdasarkan laporan European Centre for Disease Prevention and Control. Cacar monyet varian calude 1b sampai berita ini diturunkan telah teridentifikasi di luar Republik Demokratik Kongo, seperti Thailand, India dan Swedia.

WHO menggambarkan cacar monyet varian claude 1b lebih mudah menular dan lebih berbahaya ketimbang varian lain. Namun sejumlah ahli kesehatan masyarakat mengatakan hal itu masih belum bisa diandalkan berdasarkan data yang ada.

Dalam keterangan pada Selasa, 22 Oktober 2024, RKI mewartakan varian baru cacar monyet pertama kali terdeteksi di Jerman pada 18 Oktober 2024. Pasien diketahui telah melakukan perjalanan ke luar negeri dan diyakini tertular di sana. Cacar monyet menular jika dilakukan kontak fisik. Namun RKI menekankan penularan cacar monyet di Jerman masih rendah dan RKI akan memantau situasi dan melakukan evaluasi jika diperlukan.

Advertising
Advertising

Dalam sebuah brosur yang dipublikasi pada Senin, 21 Oktober 2024, dijelaskan cacar monyet varian baru secara khusus menular melalui kontak fisik yang dekat dengan orang yang sudah terinfeksi mpox. Kondisi ini mengingatkan pada situasi Mei 2022 saat ditemukan penularan mpox melalui kontak seksual antar sesama jenis.

Gejala cacar monyet adalah ruam dan lesi pada kulit, dimulai dari wajah lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap. Ruam kemudian akan berkembang menjadi bintik merah, lalu melepuh sampai berisi cairan, lalu mengeras hingga akhirnya rontok. Penyakit ini akan berlangsung selama 2-4 minggu hingga lesi-lesi di badan merontok.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Kopi Indonesia Jadi Primadona Dunia

Berita terkait

Barat Kecam Pelanggaran HAM di Xinjiang, Cina: Bagaimana dengan Gaza?

2 jam lalu

Barat Kecam Pelanggaran HAM di Xinjiang, Cina: Bagaimana dengan Gaza?

Kecaman ini mendorong Cina balik mengecam mereka karena mengabaikan "neraka" di Jalur Gaza akibat genosida Israel, sekutu Barat.

Baca Selengkapnya

Wamenlu Havas Pastikan RI Tetap Berperan Positif di Kancah Global

1 hari lalu

Wamenlu Havas Pastikan RI Tetap Berperan Positif di Kancah Global

Wamenlu Arif Havas Oegroseno menyatakan kesiapannya bertugas di jabatan barunya agar Indonesia terus berperan positif di tengah dinamika global

Baca Selengkapnya

Influencer AI Jerman Menuai Kontroversi, Kreator Konten Nyata Protes Keras

2 hari lalu

Influencer AI Jerman Menuai Kontroversi, Kreator Konten Nyata Protes Keras

Dewan Pariwisata Jerman memperkenalkan influencer AI, Emma, untuk promosi destinasi wisata. Namun, influencer protes karena merasa tergantikan

Baca Selengkapnya

Profil Jamie Leweling, Pemain Timnas Jerman yang Baru-Baru Melejit Namanya

6 hari lalu

Profil Jamie Leweling, Pemain Timnas Jerman yang Baru-Baru Melejit Namanya

Gol debut Jamie Leweling meloloskan timnas Jerman ke perempat final UEFA Nations League

Baca Selengkapnya

Pemerintah Jerman Bangga Dukung Science Film Festival Ke-15 di Indonesia

6 hari lalu

Pemerintah Jerman Bangga Dukung Science Film Festival Ke-15 di Indonesia

Pemerintah Jerman mengaku bangga mendukung Science Film Festival di Indonesia. Festival dibuka dengan film tentang daur ulang dan energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanggapan DK PBB soal UNIFIL hingga Komandan Pasukan Al Quds Masih Hidup

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanggapan DK PBB soal UNIFIL hingga Komandan Pasukan Al Quds Masih Hidup

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 15 September 2024 diawali oleh kekhawatiran Dewan Keamanan PBB usai UNIFIL diserang di Lebanon selatan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Jerman Berjanji untuk Kirim Lebih Banyak Senjata kepada Israel, tetapi Ini Syaratnya

7 hari lalu

Jerman Berjanji untuk Kirim Lebih Banyak Senjata kepada Israel, tetapi Ini Syaratnya

Jerman bersikeras mereka tidak menghentikan penjualan senjata tetapi para pemimpinya telah memblokir ekspor.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Polio Tahap Kedua Dimulai di tengah Serangan Maut Israel di Gaza

8 hari lalu

Vaksinasi Polio Tahap Kedua Dimulai di tengah Serangan Maut Israel di Gaza

Kampanye vaksinasi polio dimulai di tengah serangan mematikan Israel di Gaza utara

Baca Selengkapnya

WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Cacar Monyet Bavarian Nordic pada Remaja

8 hari lalu

WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Cacar Monyet Bavarian Nordic pada Remaja

Usia 12-17 tahun dipertimbangkan sebagai kelompok rentan terpapar penyakit cacar monyet yang memicu kekhawatiran dunia

Baca Selengkapnya

Bahaya Bom Uranium yang Diduga Digunakan Israel untuk Serang Lebanon

10 hari lalu

Bahaya Bom Uranium yang Diduga Digunakan Israel untuk Serang Lebanon

Israel diduga lakukan serangan bom uranium ke Beirut, Lebanon. Bom jenis ini telah dilarang secara internasional

Baca Selengkapnya