Jerman Umumkan Kasus Pertama Varian Baru Cacar Monyet
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 23 Oktober 2024 09:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Robert Koch Institute untuk kesehatan masyarakat mengumumkan kasus pertama varian baru cacar monyet di Jerman. RKI menekankan risiko penyebaran pada masyarakat Jerman masih rendah.
Pada Agustus 2024, kasus cacar monyet menyebar di sejumlah negara-negara Afrika, khususnya di Republik Demokratik Kongo. Kondisi ini mendorong WHO mendeklarasikan cacar monyet atau mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat yang telah menibulkan waswas dunia internasional.
Kasus cacar monyet varian claude 1 dan claude 2 dilaporkan sudah menyebar di lebih dari 120 negara berdasarkan laporan European Centre for Disease Prevention and Control. Cacar monyet varian calude 1b sampai berita ini diturunkan telah teridentifikasi di luar Republik Demokratik Kongo, seperti Thailand, India dan Swedia.
WHO menggambarkan cacar monyet varian claude 1b lebih mudah menular dan lebih berbahaya ketimbang varian lain. Namun sejumlah ahli kesehatan masyarakat mengatakan hal itu masih belum bisa diandalkan berdasarkan data yang ada.
Dalam keterangan pada Selasa, 22 Oktober 2024, RKI mewartakan varian baru cacar monyet pertama kali terdeteksi di Jerman pada 18 Oktober 2024. Pasien diketahui telah melakukan perjalanan ke luar negeri dan diyakini tertular di sana. Cacar monyet menular jika dilakukan kontak fisik. Namun RKI menekankan penularan cacar monyet di Jerman masih rendah dan RKI akan memantau situasi dan melakukan evaluasi jika diperlukan.
Dalam sebuah brosur yang dipublikasi pada Senin, 21 Oktober 2024, dijelaskan cacar monyet varian baru secara khusus menular melalui kontak fisik yang dekat dengan orang yang sudah terinfeksi mpox. Kondisi ini mengingatkan pada situasi Mei 2022 saat ditemukan penularan mpox melalui kontak seksual antar sesama jenis.
Gejala cacar monyet adalah ruam dan lesi pada kulit, dimulai dari wajah lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap. Ruam kemudian akan berkembang menjadi bintik merah, lalu melepuh sampai berisi cairan, lalu mengeras hingga akhirnya rontok. Penyakit ini akan berlangsung selama 2-4 minggu hingga lesi-lesi di badan merontok.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Kopi Indonesia Jadi Primadona Dunia