Siapapun Pemenang Pemilu Amerika Tidak akan Meredam Perang Gaza

Reporter

Fachri Hamzah

Sabtu, 19 Oktober 2024 09:00 WIB

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Hubungan Internasional Universitas Andalas, Sumatera Barat, Virtuous Setyaka berpandangan siapapun pemenang Pemilu Amerika Serikat tidak akan berdampak kepada konflik di Timur Tengah. Sebab Israel adalah mitra strategis Amerika di wilayah tersebut.

"Baik Donald Trump ataupun Kamala Harris yang menang, dukungan Amerika akan tetap berlanjut ke Israel. Walaupun Kamala Haris tidak secara terang-terangan, dibandingkan Trump," katanya saat diwawancarai Tempo pada Jumat 18 Oktober 2024.

Pemilu Amerika Serikat akan diselenggarakan pada 5 November 2024. Dua kandidat yang maju adalah Trump dari Partai Republik dan Harris dari Partai Demokrat.

Menurut Virtuous, pada masa kepemimpinan Trump (ketika dia dulu menjabat sebagai presiden), dukungan Amerika terhadap Israel lebih besar. Meskipun saat itu eskalasi perang Gaza tidak begitu besar dan menyebar ke wilayah lain. "Karena menurut kepentingan nasional Amerika di bawah Trump, Israel itu menjadi fraksi strategis mereka di Timur Tengah," katanya.

Sedangkan Harris, tidak seterbuka Trump dalam mendukung Israel. Namun arahnya masih sama, sehingga tidak bisa berharap banyak berhentinya perang di Timur Tengah saat pergantian Presiden Amerika.

Advertising
Advertising

"Dua partai yang selalu menang Pemilu Amerika ini, bahkan isu Palestina menjadi bahan untuk mendulang suara dalam Pemilu,"ucap Virtuous.

Menurutnya, pada 2020 banyak orang berharap ketika peralihan Trump ke Joy Biden - kebijakan Amerika Serikat terhadap Israel akan sama saja. Ternyata tidak, sehingga ini harus menjadi pelajaran bagi para calon pemilih yang pro-Palestina.

"Jadi siapapun yang menang, tidak akan berdampak signifikan terhadap perang di Gaza dan Lebanon. Baik Demokrat ataupun Republik arah Amerika masih sama. Saya rasa paska-pemilu Amerika ini, eskalasi perang di Gaza akan lebih besar," katanya.

Virtuous menilai jika berharap pemilu Amerika akan berdampak kepada penghentian perang di Timur Tengah, maka harus ada calon presiden alternatif. Sampai berita ini diturunkan, ada satu bakal calon alternatif yang mungkin bisa mengubah kebijakan Amerika terhadap konflik di Timur Tengah yakni Jill Stein dari Partai Hijau, namun (peluangnya) sangat sulit.

"Saya melihat bakal calon Presiden Amerika yang memang pro-Palestina adalah Jil Stein. Hal ini sudah terbukti dengan bagaimana Jil menggalang dukungan kepada komunitas Arab di Amerika.," ucapnya.

Selain itu, dalam Pemilu Amerika juga ada kepentingan elite Israel ataupun Yahudi sebagai tim lobby dan pendanaan masing-masing calon. Walhasil akan sulit untuk berharap perang Gaza berhenti.

Pilihan editor: Ganjar-Mahfud Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo Subianto

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pembunuhan Yahya Sinwar Tak Akhiri Perang Gaza

2 jam lalu

Pembunuhan Yahya Sinwar Tak Akhiri Perang Gaza

Pembunuhan pada Yahya Sinwar telah menjadi kemenangan bagi Israel, namun tetap saja bagi Tel Aviv itu belum cukup.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Elon Musk Sokong Puluhan Juta Dollar ke Donald Trump

7 jam lalu

4 Fakta Elon Musk Sokong Puluhan Juta Dollar ke Donald Trump

Lewat organisasi yang ia dirikan Elon Musk mencoba menarik pemilih untuk mendukung kubu Donald Trump di hampir semua negara bagian. Berikut 5 faktanya

Baca Selengkapnya

Menjelang Berakhir Masa Jabatan, Tekanan Joe Biden pada Netanyahu Tak Lagi Mempan

19 jam lalu

Menjelang Berakhir Masa Jabatan, Tekanan Joe Biden pada Netanyahu Tak Lagi Mempan

Apapun ucapan Joe Biden saat ini pada Netanyahu tampaknya tak akan mempan karena dia sudah mau lengser dari jabatan presiden.

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar Dibunuh, Hizbullah akan Bawa Perang ke Fase Baru

20 jam lalu

Yahya Sinwar Dibunuh, Hizbullah akan Bawa Perang ke Fase Baru

Hizbullah mengumumkan menantang Israel sehingga eskalasi atau ketegangan dengan tentara Israel kemungkinan meningkat

Baca Selengkapnya

Donald Trump Sebut Volodymyr Zelensky sebagai Pihak Pertama yang Memicu Perang Ukraina

23 jam lalu

Donald Trump Sebut Volodymyr Zelensky sebagai Pihak Pertama yang Memicu Perang Ukraina

Donald Trump sudah sering mengkritik Zelensky dalam kampanyenya, bahkan berulang kali menyebutnya salesman terbaik di dunia

Baca Selengkapnya

Elon Musk Kucurkan Rp1, 1 Triliun untuk Dukung Donald Trump Jadi Presiden Amerika Serikat

1 hari lalu

Elon Musk Kucurkan Rp1, 1 Triliun untuk Dukung Donald Trump Jadi Presiden Amerika Serikat

Elon Musk melalui Amerika PAC menghabiskan Rp1,1 triliun untuk mendukung upaya pemilihan kembali Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar Tewas, Benjamin Netanyahu Pastikan Perang Gaza Tetap Lanjut

1 hari lalu

Yahya Sinwar Tewas, Benjamin Netanyahu Pastikan Perang Gaza Tetap Lanjut

Benjamin Netanyahu menyatakan perang akan terus berlanjut. Padahal keluarga para sandera di Israel berharap gencatan senjata segara dilakukan.

Baca Selengkapnya

Perang Gaza, Pertumbuhan Bisnis Starbucks Indonesia Perlahan Membaik

1 hari lalu

Perang Gaza, Pertumbuhan Bisnis Starbucks Indonesia Perlahan Membaik

Pertumbuhan bisnis Starbucks Indonesia sempat terdampak oleh sentimen boikot buntut dari serangan Israel ke Gaza. Namun sekarang perlahan membaik

Baca Selengkapnya

Buku Kamala Harris Dituduh Mengandung Plagiarisme

2 hari lalu

Buku Kamala Harris Dituduh Mengandung Plagiarisme

Kamala Harris dituduh melakukan sejumlah plagiarisme untuk buku yang diluncurkan pada 2009 saat dia menjabat sebagai jaksa penuntut.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Janjikan Jabatan ke Elon Musk Jika Menang Pilpres

2 hari lalu

Donald Trump Janjikan Jabatan ke Elon Musk Jika Menang Pilpres

Donald Trump memuji Elon Musk sebagai seorang pengusaha hebat dan jago menghemat biaya, yang diyakini Trump bisa memenangkan pemilu untuknya.

Baca Selengkapnya