Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yahya Sinwar Tewas, Benjamin Netanyahu Pastikan Perang Gaza Tetap Lanjut

Reporter

image-gnews
Israel mengklaim telah menewaskan Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam sebuah serangan di Gaza, 17 Oktober 2024. Israel tengah mengautopsi tiga jenazah yang salah satu di antaranya memiliki kemiripan dengan pemimpin Hamas tersebut. REUTERS
Israel mengklaim telah menewaskan Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam sebuah serangan di Gaza, 17 Oktober 2024. Israel tengah mengautopsi tiga jenazah yang salah satu di antaranya memiliki kemiripan dengan pemimpin Hamas tersebut. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaYahya Sinwar salah satu pemimpin Hamas, gugur akibat serangan Israel. Kematiannya dikonfirmasi Tel Aviv. Sedangkan Militer Israel mengatakan telah membunuh Sinwar dalam sebuah operasi militer di selatan Jalur Gaza pada Rabu, 16 Oktober 2024, waktu setempat. 

“Setelah menyelesaikan proses identifikasi jenazah, dapat kami konfirmasi bahwa yang terbunuh itu adalah Yahya Sinwar,” demikian keterangan militer Israel.  

Hamas hingga berita ini dituliskan belum berkomentar perihal kematian Sinwar, namun sejumlah sumber di kelompok bersenjata itu mengindikasikan Sinwar betul telah terbunuh dalam sebuah operasi militer Israel.

Pembunuhan terhadap Sinwar dianggap sebagai sebuah kesuksesan besar setelah setahun perang Gaza. Negara-negar Barat menyebut kematiannya telah menawarkan untuk diakhirinya perang Gaza, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan perang akan terus berlanjut. Padahal keluarga para sandera di Israel berharap gencatan senjata bisa segera dilakukan agar anggota keluarga mereka yang masih disandera Hamas bisa dibebaskan dengan selamat. Pembunuhan terhadap Sinwar hanya meningkatkan kekhawatiran nyawa para sandera semakin dalam bahaya.      

Warga Gaza, yang sudah satu tahun tinggal di daerah dikecamuk perang, sangat yakin perang Gaza akan terus berlanjut. Namun mereka tetap berpegang pada harapan menentukan nasib sendiri.    

Presiden Amerika Serikat Joe Biden lewat sambungan telepon memberikan selamat kepada Netanyahu, begitu pula yang dilakukan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Biden yakin kematian Sinwar bisa memberikan sebuah kesempatan untuk mengakhiri perang Gaza dan para sandera dibebaskan.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Matthew Miller Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pihaknya saat ini ingin memulai pembicaraan soal proposal untuk mencapai gencatan senjata dan membebaskan para sandera. Sebab Miller menilai Sinwar adalah hambatan dalam mengakhiri perang ini.      
   
“Hambatan itu sudah seharusnya sejak lama disingkirkan. Kami belum bisa memprediksi apakah pengganti Sinwar mau setuju gencatan senjata, namun setidaknya (kematian Sinwar) telah menghapuskan hambatan selama beberapa bulan terakhir,” kata Miller, yang menyebut Sinwar telah menutup pintu bernegosiasi.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Perang Gaza, Pertumbuhan Bisnis Starbucks Indonesia Perlahan Membaik

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Melawan hingga Napas Terakhir, Begini Yahya Sinwar Menemui Kematiannya

32 menit lalu

Seorang pria yang menurut tentara Israel adalah pemimpin Hamas, Sinwar, terlihat di Tal Al-Sultan, dalam tangkapan layar dari video selebaran yang diperoleh pada 17 Oktober 2024. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS
Melawan hingga Napas Terakhir, Begini Yahya Sinwar Menemui Kematiannya

Yahya Sinwar yang menjadi buronan nomor satu Israel akhirnya menemui kematiannya dengan perlawanan sengit hingga titik napas terakhirnya.


PP Muhammadiyah Berduka atas Kematian Yahya Sinwar

34 menit lalu

Yahya Sinwar. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
PP Muhammadiyah Berduka atas Kematian Yahya Sinwar

PP Muhammadiyah menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Yahya Sinwar yang dibunuh oleh Israel secara biadab


Terungkap, Ini Alasan Negara Arab Segan Melawan Israel

3 jam lalu

Warga Palestina memeriksa reruntuhan bangunan sekolah untuk mencari para korban setelah terkena serangan Israeldi tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 1 September 2024.  Sekolah tersebut yang menjadi tempat penampungan warga Palestina terlantar akibat perang. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Terungkap, Ini Alasan Negara Arab Segan Melawan Israel

Negara-negara Arab segan untuk melawan Israel kzrena beberapa alasan mulai dari aspek politik, ekonomi hingga diplomasi.


Top 3 Dunia: Wali Kota Lebanon Tewas, Komandan Al Quds Masih Sehat

5 jam lalu

Anak-anak pengungsi melukis batu di pantai tempat mereka berlindung, di tengah permusuhan antara Hizbullah dan pasukan Israel, di Beirut, Lebanon, 16 Oktober 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki
Top 3 Dunia: Wali Kota Lebanon Tewas, Komandan Al Quds Masih Sehat

Top 3 dunia adalah Wali Kota Lebanon tewas, Komandan Brigade Al Quds masih sehat setelah dikabarkan wafat.


Perang Gaza, Pertumbuhan Bisnis Starbucks Indonesia Perlahan Membaik

13 jam lalu

Starbucks Indonesia
Perang Gaza, Pertumbuhan Bisnis Starbucks Indonesia Perlahan Membaik

Pertumbuhan bisnis Starbucks Indonesia sempat terdampak oleh sentimen boikot buntut dari serangan Israel ke Gaza. Namun sekarang perlahan membaik


Yahya Sinwar, Pemimpin Hamas yang Berkomitmen Basmi Israel

13 jam lalu

Demonstran membawa foto mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, mendiang pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, dan pemimpin Hamas Yahya Sinwar, selama protes untuk mendukung Lebanon dan Gaza pada peringatan satu tahun serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, di Tunis, Tunisia, 7 Oktober 2024. REUTERS/Jihed Abidellaoui
Yahya Sinwar, Pemimpin Hamas yang Berkomitmen Basmi Israel

Yahya Sinwar diduga telah tewas dalam serangan tentara Israel di Gaza, Kamis, 17 Oktober 2024.


Ini Kelemahan Israel yang Bikin Netanyahu Kewalahan

14 jam lalu

Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 13 Mei 2024. GIL COHEN-MAGEN/Pool via REUTERS
Ini Kelemahan Israel yang Bikin Netanyahu Kewalahan

Meski dikenal sebagai negara yang kuat di bidang militer, ada beberapa kelemahan Israel yang bisa mengancam stabilitas negara.


BREAKING NEWS: Israel Selidiki Kematian Yahya Sinwar

14 jam lalu

Seorang pengunjuk rasa pro-Palestina mengangkat potret pemimpin Hamas Yahya Sinwar di luar acara kampanye untuk calon presiden Demokrat dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris di New York City, Amerika Serikat, 14 Agustus 2024. REUTERS/DAVID 'DEE' DELGADO
BREAKING NEWS: Israel Selidiki Kematian Yahya Sinwar

IDF menyelidiki apakah pemimpin Hamas Yahya Sinwar terbunuh oleh tentara di Gaza


Politico: AS Tidak Akan Pertimbangkan Hentikan Bantuan Senjata Israel, Ini Alasannya

14 jam lalu

Presiden AS Joe Biden menyetujui rencana penjualan senjata berpemandu presisi senilai US$ 735 juta (Rp 10,4 triliun) ke Israel di tengah konflik yang kian memanas antara Palestina dan Israel. Joe Biden menjual bom pintar Joint Direct Attack Munition, atau JDAM, yang dibuat oleh Boeing senilai US dollar 735 juta atau sekitar Rp 10,4 triliun. ausairpower.net
Politico: AS Tidak Akan Pertimbangkan Hentikan Bantuan Senjata Israel, Ini Alasannya

Pejabat senior AS mengirim surat kepada menhan Israel untuk memperbaiki krisis kemanusiaan di Gaza, jika tidak bantuan senjata akan terancam.


Alasan Netanyahu Ingin UNIFIL Keluar dari Lebanon

17 jam lalu

Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) mengamati perbatasan Lebanon-Israel, saat mereka berdiri di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Alasan Netanyahu Ingin UNIFIL Keluar dari Lebanon

UNIFIL terus mendapat intimidasi dari Israel dengan serangan-serangan yang menurut mereka tak disengaja.