Peringatan Keras Dewan Keamanan PBB Setelah Serangan Israel ke UNIFIL

Kamis, 17 Oktober 2024 05:35 WIB

Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) mengamati perbatasan Lebanon-Israel, saat mereka berdiri di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023. REUTERS/Thaier Al-Sudani

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Keamanan PBB menyatakan kekhawatirannya setelah pasukan penjaga perdamaian PBB, United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), diserang militer Israel di wilayah selatan Lebanon.

Dewan beranggotakan 15 negara ini meminta semua pihak untuk menghormati keselamatan personel dan lokasi misi UNIFIL, meskipun mereka tidak secara spesifik menyebut siapa saja yang dimaksud. Dewan juga menegaskan dukungannya terhadap UNIFIL serta menekankan pentingnya operasi tersebut dalam menjaga stabilitas kawasan.

Dikutip dari Reuters, Dewan Keamanan PBB menyatakan "Pasukan penjaga perdamaian PBB dan fasilitas-fasilitas milik PBB tidak boleh menjadi sasaran serangan,".

Dewan Keamanan PBB menyerukan penerapan penuh Resolusi 1701, yang diadopsi pada 2006 untuk menjaga perdamaian di perbatasan Lebanon dan Israel. Meskipun dewan mengakui perlunya langkah-langkah praktis tambahan untuk mencapai tujuan tersebut, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.

PBB juga mencatat bahwa sejak dimulainya operasi militer darat oleh Israel di Lebanon pada 1 Oktober 2024, UNIFIL telah terdampak sebanyak 20 kali, termasuk terkena tembakan langsung dan insiden pada Minggu, 13 Oktober 2024, ketika dua tank Israel menerobos gerbang pangkalan UNIFIL.

Advertising
Advertising

PBB juga mengatakan pasukan penjaga perdamaiannya akan tetap berada di Lebanon selatan, meskipun Israel menuntut mereka untuk pindah karena militer Israel menyerang target-target di wilayah tersebut.

Dikutip dari euronews.com, Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa "serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, dan dapat merupakan kejahatan perang."

Guterres telah meminta semua pihak, termasuk IDF, untuk "menahan diri dari segala tindakan yang membahayakan pasukan penjaga perdamaian."

Dewan Keamanan PBB juga menegaskan kembali dukungannya terhadap peran misi penjaga perdamaian "dalam mendukung keamanan regional." Anggota Dewan Keamanan PBB terpecah belah atas perang di Gaza, dengan AS tetap menjadi sekutu Israel sementara anggota lainnya semakin berhati-hati.

Pernyataan dewan tersebut tidak menyebutkan nama Israel, Lebanon, atau Hizbullah, tetapi mendesak semua pihak "untuk menghormati keselamatan dan keamanan personel UNIFIL dan tempat-tempat PBB."

Anggota dewan juga menyatakan "keprihatinan mendalam" atas jatuhnya korban sipil, kerusakan infrastruktur, dan meningkatnya jumlah pengungsi. Mereka meminta semua pihak untuk mematuhi hukum humaniter internasional, yang mengharuskan perlindungan warga sipil.

Dewan Keamanan PBB menekankan perlunya upaya diplomatik yang akan mengakhiri konflik secara langgeng dan memungkinkan warga sipil di kedua sisi Garis Biru untuk kembali ke rumah mereka dengan selamat.

Sejak Israel memulai operasi darat di Lebanon pada 1 Oktober, posisi UNIFIL telah terdampak sebanyak 20 kali, termasuk insiden pada Ahad lalu, dua tank Israel menerobos gerbang pangkalan UNIFIL, menurut laporan PBB.

"Lima penjaga perdamaian terluka dalam insiden ini, termasuk satu yang terkena tembakan," kata Stephane. Namun, sumber tembakan tersebut belum dipastikan oleh UNIFIL.

Selama dua minggu terakhir, Israel telah meminta pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mundur sejauh 5 km (3 mil) dari Garis Biru, yang merupakan batas yang ditetapkan PBB antara Lebanon, Israel, dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki, demi keamanan mereka.

SUKMA KANTHI NURANI | SAVERO ARISTIA WIENANTO | REUTERS I EIRONEWS

Pilihan Editor: Selain di Lebanon, Pasukan Perdamaian PBB dari Indonesia Bertugas di Negara Mana Saja?

Berita terkait

CNN: AS Prediksi Israel Serang Iran Sebelum Pilpres 5 November

9 menit lalu

CNN: AS Prediksi Israel Serang Iran Sebelum Pilpres 5 November

Para pejabat AS mengantisipasi Israel mungkin akan membalas sebelum pemilihan presiden 5 November, CNN melaporkan

Baca Selengkapnya

Irlandia Desak Uni Eropa Tinjau Perjanjian Dagang dengan Israel

1 jam lalu

Irlandia Desak Uni Eropa Tinjau Perjanjian Dagang dengan Israel

PM Irlandia Simon Harris mengatakan bahwa negara-negara Uni Eropa berkewajiban meninjau perjanjian yang mendefinisikan hubungan dagang dengan Israel

Baca Selengkapnya

Deretan Tanggapan Pemimpin Dunia Atas Aksi Israel di RS Al-Aqsa

1 jam lalu

Deretan Tanggapan Pemimpin Dunia Atas Aksi Israel di RS Al-Aqsa

Tanggapan global terhadap aksi Israel di RS Al-Aqsa memperlihatkan kecaman dan seruan luas untuk keadilan bagi para korban.

Baca Selengkapnya

Makanan dan Obat-obatan di Rumah Sakit Gaza Menipis

2 jam lalu

Makanan dan Obat-obatan di Rumah Sakit Gaza Menipis

Serangan Israel terhadap Gaza berdampak pada menipisnya makanan dan obat-obatan di rumah sakit di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia ; Perkembangan Terbaru Perang Hizbullah Israel

4 jam lalu

Top 3 Dunia ; Perkembangan Terbaru Perang Hizbullah Israel

Top 3 dunia pada 16 Oktober 2024 masih didominasi berita tentang perkembangan perang Hizbullah Israel yang semakin sengit

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Israel dan Komandan Brigade Al Quds Iran Esmail Qaani Muncul ke Publik Setelah Dikabarkan Tewas

5 jam lalu

Panglima Militer Israel dan Komandan Brigade Al Quds Iran Esmail Qaani Muncul ke Publik Setelah Dikabarkan Tewas

Komandan Brigade Al Quds Iran, Esmail Qaani, dan Panglima Militer Israel Herzi Halevi muncul di depan publik setelah dikabarkan terbunuh.

Baca Selengkapnya

Venezuela: Netanyahu 'Monster' yang Diciptakan Uni Eropa dan AS

8 jam lalu

Venezuela: Netanyahu 'Monster' yang Diciptakan Uni Eropa dan AS

Presiden Venezuela Nicolas Maduro menggambarkan Netanyahu seperti diktator Nazi, Adolf Hitler, bahkan lebih kejam.

Baca Selengkapnya

Analis: Israel Berusaha Paksakan 'Realitas Keamanan Baru' di Timur Tengah

9 jam lalu

Analis: Israel Berusaha Paksakan 'Realitas Keamanan Baru' di Timur Tengah

Israel tidak memiliki rencana untuk perang di Gaza dan sekarang Lebanon, namun mencoba untuk "memaksakan realitas keamanan baru di seluruh wilayah".

Baca Selengkapnya

Ketidakkonsistenan AS dalam Konflik Timur Tengah: Ancam Israel, tetapi Kerahkan Pasukan

15 jam lalu

Ketidakkonsistenan AS dalam Konflik Timur Tengah: Ancam Israel, tetapi Kerahkan Pasukan

AS meminta Israel untuk mengambil langkah-langkah dalam satu bulan ke depan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kesaksian WNI, Lebanon Selatan Sudah Porak-poranda

15 jam lalu

Kesaksian WNI, Lebanon Selatan Sudah Porak-poranda

WNI menceritakan kondisi Lebanon memburuk akibat dibombardir Israel sejak Agustus 2024. Serangan itu sudah sampai ke Ibu kota Beirut.

Baca Selengkapnya