TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menggambarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "monster yang diciptakan oleh Uni Eropa dan Kekaisaran Amerika Serikat."
Presiden Venezuela ini kemudian membandingkan Netanyahu dengan diktator Nazi Adolf Hitler, dan menambahkan bahwa Hitler pun tidak berani melakukan apa yang dilakukan oleh Perdana Menteri Israel saat ini.
Madura mengecam perintah Netanyahu kepada pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon untuk menarik diri dari posisi mereka, dengan mengatakan bahwa perdana menteri Israel tersebut memiliki "keberanian" untuk memberikan perintah kepada pasukan penjaga perdamaian PBB yang berada di Lebanon selatan atas perintah Dewan Keamanan.
Sebelumnya, Maduro mengatakan bahwa apa yang terjadi di Timur Tengah "bukanlah sebuah konflik, melainkan sebuah proyek kolonial oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa yang bertujuan untuk menguasai wilayah tersebut."
"Netanyahu mengebom rumah sakit, sekolah, masjid, dan kamp-kamp pengungsi di Gaza. Apakah ini perang? Ini adalah genosida," katanya, seraya menambahkan bahwa Israel membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, dan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, untuk mencegah tercapainya gencatan senjata.
Israel diciptakan dari keputusan PBB
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tidak boleh lupa bahwa negaranya dibentuk oleh keputusan PBB, kata Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada Selasa, menurut laporan media Prancis, lapor Anadolu Agency.
Dalam pertemuan tertutup di Elysee, Macron merujuk pada resolusi yang disahkan oleh Majelis Umum PBB pada November 1947 mengenai pembagian Palestina menjadi negara Yahudi dan negara Arab.
Macron, yang telah menyerukan untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel untuk digunakan di Gaza dan Lebanon, memperingatkan bahwa ini bukan saatnya untuk mengabaikan keputusan PBB.
Meskipun ada kecaman internasional dan seruan gencatan senjata, Israel tetap melanjutkan serangannya di Gaza dan Lebanon.
Prancis juga mengutuk tembakan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan.
Menanggapi pernyataan Macron, kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Israel tidak didirikan melalui keputusan PBB, tetapi setelah "Perang Kemerdekaan".
"Pengingat untuk Presiden Prancis: Bukan keputusan PBB yang mendirikan Negara Israel, melainkan kemenangan yang diraih dalam Perang Kemerdekaan dengan darah para pejuang heroik kami, banyak di antaranya adalah penyintas Holocaust, termasuk dari rezim Vichy di Prancis," demikian pernyataan kantor Perdana Menteri Israel di laman X.
"Perlu diingat bahwa dalam beberapa dekade terakhir, PBB telah menyetujui ratusan keputusan anti-Semit terhadap Negara Israel, yang tujuannya adalah untuk menyangkal hak satu-satunya negara Yahudi untuk hidup dan kemampuannya untuk mempertahankan diri," tambahnya.
Pilihan Editor: Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dengan Hizbullah!