Pesan Terakhir Shaaban Al-Dalu, Pemuda Palestina yang Terbakar Hidup-hidup oleh Bom Israel

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 16 Oktober 2024 12:50 WIB

Shaaban Ahmed Al-Dalu. Dok. Keluarga Al-Dalu

TEMPO.CO, Jakarta - Shaaban al-Dalu berusia 19 tahun, seorang mahasiswa teknik perangkat lunak, dan mengungsi dari rumahnya, mencoba bertahan hidup di pusat kota Gaza. Beberapa hari lagi ia akan berulang tahun yang ke-20.

Sayang, ia tak sempat menikmati ulang tahunnya itu karena serangan brutal Israel ke tenda tempat perlindungan keluarganya membakarnya hidup-hidup.

Shaaban telah berjuang selama berbulan-bulan untuk mendapatkan bantuan bagi keluarganya, merekam video yang menggambarkan penderitaan keluarganya dan kehidupan mereka di bawah bom Israel. Namun, ia tidak mendapatkan cukup uang untuk membawa keluarganya keluar dari Gaza.

Dunia akhirnya memperhatikan Shaaban ketika saat-saat terakhirnya difilmkan minggu ini. Video yang menunjukkan pemuda Palestina dilalap api di dalam tenda setelah serangan udara Israel di halaman Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Jalur Gaza tengah itu viral ke seluruh dunia.

Terhubung dengan infus, ia dibakar hidup-hidup bersama ibunya setelah pasukan Israel mengebom kompleks Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir el-Balah pada Senin dini hari, 14 Oktober 2024. Dalam video yang direkam Shaaban pada minggu-minggu dan bulan-bulan sebelum kematiannya, ia berbicara tentang realitas kehidupan di Gaza, sebuah firasat akan kengerian yang ia hadapi di akhir hidupnya yang singkat.

Advertising
Advertising

"Tidak ada tempat yang aman di Gaza," kata Shaaban dalam sebuah video, berbicara di depan kamera ponsel dari tenda darurat tempat ia tinggal sejak melarikan diri dari rumahnya.

Dalam video lainnya, Shaaban berbicara tentang kesulitan mencari makanan "karena pendudukan Israel berhasil memisahkan daerah tengah dari daerah lain di Gaza dan orang-orang di sini berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka".

Dia juga merekam dirinya sendiri saat mendonorkan darah di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, yang telah dibom Israel beberapa kali pada tahun lalu sebelum pengeboman yang menewaskannya. "Kami melihat begitu banyak korban luka, banyak anak-anak yang sangat membutuhkan darah," kata Shaaban. "Yang kami tuntut hanyalah gencatan senjata dan tragedi ini harus diakhiri".

Dalam beberapa video, Shaaban meminta sumbangan untuk membantu keluarganya mengungsi ke Mesir.

"165 hari genosida terus menerus terhadap kami", katanya dalam salah satu video.

"Lima bulan kami tinggal di tenda." "Saya merawat keluarga saya, karena saya yang tertua," katanya dalam video lainnya, menambahkan bahwa orang tuanya, dua saudara perempuan dan dua saudara laki-lakinya telah mengungsi sebanyak lima kali sebelum menemukan tempat perlindungan di halaman rumah sakit. "Satu-satunya yang memisahkan kami dari suhu dingin adalah tenda yang kami bangun sendiri."

Ayahnya, Ahmad al-Dalou, yang menderita luka bakar parah, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dampak dari serangan tersebut mendorongnya keluar dari tenda, di mana ia dengan cepat menyadari bahwa api telah menelan anak-anaknya. Dia berhasil menyelamatkan dua dari mereka.

"Setelah itu, api melahap semuanya. Saya tidak bisa menyelamatkan siapa pun," katanya. "Saya melakukan apa yang saya bisa".

Ahmad mengatakan bahwa Shaaban berharap bisa belajar di luar negeri untuk menjadi dokter, tetapi dia ingin agar anaknya tetap dekat dengan rumah. "Sekarang, saya berharap saya telah mengirimnya", katanya.

Berita terkait

Ketidakkonsistenan AS dalam Konflik Timur Tengah: Ancam Israel, tetapi Kerahkan Pasukan

4 jam lalu

Ketidakkonsistenan AS dalam Konflik Timur Tengah: Ancam Israel, tetapi Kerahkan Pasukan

AS meminta Israel untuk mengambil langkah-langkah dalam satu bulan ke depan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jepang Kecam Serangan Israel terhadap UNIFIL, Desak Gencatan Senjata

8 jam lalu

Jepang Kecam Serangan Israel terhadap UNIFIL, Desak Gencatan Senjata

Pemerintah Jepang menyatakan kecaman terhadap serangan Israel terhadap personel UNIFIL.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dengan Hizbullah!

9 jam lalu

Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dengan Hizbullah!

Saat bertemu PM Prancis Emmanuel Macron, Netanyahu menolak gencatan senjata dengan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

AS Beri Waktu Israel 30 Hari untuk Perbaiki Situasi di Gaza

10 jam lalu

AS Beri Waktu Israel 30 Hari untuk Perbaiki Situasi di Gaza

AS mengatakan israel harus memperbaiki situasi di Gaza dalam waktu 30 hari. Jika tidak, bantuan militer dari AS akan diberhentikan.

Baca Selengkapnya

Dua Drone dari Lebanon Lagi-lagi Berhasil Menembus Pertahanan Udara Israel

13 jam lalu

Dua Drone dari Lebanon Lagi-lagi Berhasil Menembus Pertahanan Udara Israel

Drone yang ditembakkan dari Lebanon berhasil menembus langit Israel. Bunyi sirine meraung.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dibawa ke Tempat Persembunyian Usai Sirine Serangan Udara Meraung

14 jam lalu

Netanyahu Dibawa ke Tempat Persembunyian Usai Sirine Serangan Udara Meraung

Sirine tanda serangan udara meraung di Israel. Netanyahu dibawa ke tempat persembunyian.

Baca Selengkapnya

25 Persen Wilayah Lebanon Selatan Di Bawah Perintah Evakuasi Israel

16 jam lalu

25 Persen Wilayah Lebanon Selatan Di Bawah Perintah Evakuasi Israel

UNHCR menyebut sebanyak 25 persen wilayah di Lebanon selatan berada dalam perintah evakuasi Israel.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanggapan DK PBB soal UNIFIL hingga Komandan Pasukan Al Quds Masih Hidup

17 jam lalu

Top 3 Dunia: Tanggapan DK PBB soal UNIFIL hingga Komandan Pasukan Al Quds Masih Hidup

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 15 September 2024 diawali oleh kekhawatiran Dewan Keamanan PBB usai UNIFIL diserang di Lebanon selatan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Kebobolan Serangan Iran dan Hizbullah, Israel 'Kekurangan' Rudal Pertahanan Udara

21 jam lalu

Kebobolan Serangan Iran dan Hizbullah, Israel 'Kekurangan' Rudal Pertahanan Udara

Serangan-serangan rudal Iran, Hizbullah dan Hamas berhasil melewati rudal pertahanan udara Israel yang pernah ditakuti.

Baca Selengkapnya

Israel Kepung Gaza, 50 Warga Sipil Palestina Tewas di Jabaila

1 hari lalu

Israel Kepung Gaza, 50 Warga Sipil Palestina Tewas di Jabaila

Israel kembali menyerang kamp pengungsi di Gaza dan menargetkan warga sipil.

Baca Selengkapnya