Mantan Ketua Partai Buruh Inggris Kecam Penjualan Senjata ke Israel

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 15 Oktober 2024 03:05 WIB

Pemimpin Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn berbicara dengan pendemo saat aksi menolak ancaman perang dengan Iran, di London, Inggris, 11 Januari 2020. REUTERS/Henry Nicholls

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Inggris Jeremy Corbyn telah menyatakan kecaman keras terhadap penjualan senjata pemerintah Inggris yang terus berlanjut ke Israel setelah pembantaian mengerikan di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Gaza.

Dalam sebuah tulisan di X, Corbyn mempertanyakan, "Jika pemandangan manusia yang dibakar hidup-hidup tidak akan menghentikan pemerintah Inggris memasok senjata ke Israel, lalu apa yang bisa?"

Sebelumnya, ia mengkritik tindakan Israel selama setahun terakhir, dengan menyatakan, "Israel telah menghabiskan setahun terakhir untuk menodai hukum internasional di siaran langsung TV. Sekarang mereka mengobarkan perang terhadap PBB sendiri, termasuk 10.000 pasukan penjaga perdamaian dari 50 negara yang ditempatkan di Lebanon."

Corbyn mendesak pemerintah Inggris untuk menghentikan dukungan militer, ekonomi, dan diplomatiknya terhadap pendudukan Israel sehubungan dengan krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.

Israel membakar hidup-hidup warga Palestina di Rumah Sakit Al-Aqsa

Advertising
Advertising

Sedikitnya empat warga Palestina tewas dan lebih dari 40 orang lainnya terluka dalam pengeboman Israel terhadap tenda-tenda darurat yang didirikan oleh para pengungsi Palestina di halaman Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, Gaza tengah.

Pertahanan Sipil Gaza menegaskan bahwa tidak ada satu pun tempat yang aman di Jalur Gaza, dengan serangan terbaru terhadap warga sipil dan pasien di rumah sakit menjadi bukti tambahan.

Sebagai akibat dari pengeboman yang dahsyat tersebut, kebakaran terjadi, membakar setidaknya 30 tenda dan warga sipil yang berlindung di dalamnya. Api yang berkobar menyebar ke rumah sakit itu sendiri ketika kru pertahanan sipil mencoba untuk menahannya.

Inggris menjatuhkan sanksi terhadap tokoh militer Iran

Inggris telah menjatuhkan sanksi terhadap individu dan organisasi Iran setelah serangan Teheran terhadap Israel pada 1 Oktober.

Sanksi tersebut menargetkan tokoh-tokoh senior di angkatan darat, angkatan udara, dan organisasi-organisasi yang terkait dengan pengembangan rudal balistik dan rudal jelajah Iran, demikian menurut Kementerian Luar Negeri Inggris.

"Meskipun telah diperingatkan berulang kali, tindakan berbahaya Iran dan proksinya mendorong eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah," ujar Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy dalam sebuah pernyataan.

"Menyusul serangan rudal balistiknya ke Israel, kami meminta pertanggungjawaban Iran dan mengekspos mereka yang memfasilitasi tindakan ini."

Iran menembakkan sekitar 200 rudal ke Israel pada 1 Oktober dalam apa yang dikatakannya sebagai pembalasan atas pembunuhan para pemimpin Hizbullah dan Hamas serta seorang jenderal senior dari Korps Garda Revolusi Islam Iran.

AL MAYADEEN | AL JAZEERA

Pilihan Editor: Ribuan Penduduk Terjebak di Jabalia saat Serangan Israel di Gaza Utara

Berita terkait

Galang Dukungan, Menlu Iran Temui Pejabat Senior Houthi di Oman

24 menit lalu

Galang Dukungan, Menlu Iran Temui Pejabat Senior Houthi di Oman

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bertemu Mohammed Abdelsalam, seorang pejabat senior dari milisi Houthi Yaman di Oman

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Fakta THAAD hingga Ribuan Penduduk Palestina Terjebak di Gaza

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Fakta THAAD hingga Ribuan Penduduk Palestina Terjebak di Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Senin 14 Oktober 2024 diawali pengerahan "baterai THAAD dan kru personel militer AS ke Israel

Baca Selengkapnya

Iran Setop Negosiasi Tak Langsung dengan AS Menyusul Dukungan terhadap Israel

2 jam lalu

Iran Setop Negosiasi Tak Langsung dengan AS Menyusul Dukungan terhadap Israel

Iran mengatakan pada Senin bahwa pihaknya menghentikan negosiasi tidak langsung dengan Amerika Serikat karena ketegangan regional saat ini.

Baca Selengkapnya

Jerman Sebut Serangan Terbaru Israel di Gaza Mengerikan

3 jam lalu

Jerman Sebut Serangan Terbaru Israel di Gaza Mengerikan

Jerman menggambarkan gambar-gambar warga sipil yang terbakar setelah pengeboman Israel di Gaza sebagai "mengerikan"

Baca Selengkapnya

Serangan Brutal Israel Menjadikan Gaza seperti Neraka yang Tak Pernah Berakhir

6 jam lalu

Serangan Brutal Israel Menjadikan Gaza seperti Neraka yang Tak Pernah Berakhir

Seorang dokter bedah sukarelawan mengatakan pembantaian Israel di Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza seperti pertunjukan horor.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Desak Israel Jelaskan Penyerangan ke Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon

9 jam lalu

Uni Eropa Desak Israel Jelaskan Penyerangan ke Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon

Uni Eropa juga mendesak semua pihak untuk menjamin keamanan staf UNIFIL, termasuk dari 16 negara anggota Uni Eropa

Baca Selengkapnya

Israel Akui Serang Tenda Pengungsi di RS Gaza, Bakar Hidup-Hidup Puluhan Orang

10 jam lalu

Israel Akui Serang Tenda Pengungsi di RS Gaza, Bakar Hidup-Hidup Puluhan Orang

Setidaknya empat warga Palestina tewas dan 40 lainnya cedera dalam serangan Israel itu, kata pejabat Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa Gaza

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB: Serangan terhadap Pasukan Perdamaian PBB adalah Kejahatan Perang

10 jam lalu

Sekjen PBB: Serangan terhadap Pasukan Perdamaian PBB adalah Kejahatan Perang

Sekjen PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB "merupakan kejahatan perang"

Baca Selengkapnya

Menteri Israel: Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Tak Berguna!

12 jam lalu

Menteri Israel: Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Tak Berguna!

Menteri Energi Israel Eli Cohen menuduh pasukan perdamaian UNIFIL PBB di Lebanon sebagai kekuatan tidak berguna

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Polio Tahap Kedua Dimulai di tengah Serangan Maut Israel di Gaza

13 jam lalu

Vaksinasi Polio Tahap Kedua Dimulai di tengah Serangan Maut Israel di Gaza

Kampanye vaksinasi polio dimulai di tengah serangan mematikan Israel di Gaza utara

Baca Selengkapnya