Survei Internal: Sepertiga Karyawan CIA Pernah Mengalami Pelecehan Seksual
Editor
Ida Rosdalina
Jumat, 11 Oktober 2024 03:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan di Virginia utara dan Washington DC telah menangani kasus-kasus pelecehan seksual di CIA secara diam-diam selama lebih dari satu tahun, dan mengungkap masalah budaya yang mengakar di dalam badan intelijen tersebut.
Hampir sepertiga dari karyawan CIA telah melaporkan mengalami perilaku seksual yang tidak pantas di tempat kerja setidaknya sekali selama karier mereka, menurut survei internal pertama CIA, yang dibagikan secara eksklusif kepada CNN.
"Kami tidak berada di tempat yang seharusnya, dan saya tidak perlu survei untuk mengatakannya," kata Chief Operating Officer CIA, Maura Burns, yang tidak memiliki hubungan keluarga dengan Direktur William Burns, kepada CNN.
Hanya seperempat dari pegawai badan intelijen ini yang ikut serta dalam survei sukarela tersebut. Di antara mereka yang berpartisipasi, 28% melaporkan mengalami "setidaknya satu kejadian lingkungan kerja yang tidak bersahabat secara seksual" selama bekerja di CIA, sementara 9% mengalami kejadian semacam itu dalam satu tahun terakhir.
CNN mengamati bahwa angka ini "hanya sedikit lebih tinggi dari rata-rata nasional" tetapi lebih rendah dari angka yang dilaporkan oleh militer AS. Media ini menyoroti dua kasus signifikan yang menunjukkan "masalah budaya yang mengakar" di dalam lembaga yang berbasis di Langley, Virginia.
Kasus 1: Seorang perwira menginfeksi setidaknya lima wanita
Seorang perwira, yang ditempatkan di Eropa sampai saat ini, dituduh dengan sengaja menginfeksi setidaknya lima wanita dengan penyakit menular seksual. Dia tetap dipekerjakan di agensi tersebut, dan saat ini bekerja di kantor pusat sementara penyelidikan internal sedang berlangsung.
Kasus 2: Kontraktor perempuan menuduh petugas senior CIA melakukan kekerasan seksual
Seorang kontraktor perempuan juga menuduh seorang petugas senior CIA memaksanya untuk melakukan hubungan seksual, mengklaim bahwa petugas tersebut mengunjungi rumahnya dengan membawa senjata api dan menodongkannya dengan pisau sebagai "ancaman" ketika berada di lingkungan CIA, demikian menurut sebuah gugatan federal. Dua sumber menginformasikan kepada CNN bahwa petugas yang dimaksud telah dipecat.