Pasukan Israel Tembaki Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, Lukai Dua Orang
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Kamis, 10 Oktober 2024 21:42 WIB
Militer Israel “berulang kali” menembaki markas dan posisi UNIFIL di Lebanon selatan, melukai dua anggota pasukan perdamaian, kata PBB, ketika Israel terus melanjutkan serangannya terhadap Hizbullah.
UNIFIL – Pasukan Sementara PBB di Lebanon – mengatakan pada Kamis 10 Oktober 2024 bahwa dua penjaga perdamaiannya terluka setelah sebuah tank Israel “menembakkan senjatanya” ke menara penjaga di markas besar kelompok tersebut, yang terletak di daerah perbatasan kota Naqoura.
Serangan terhadap menara tersebut menyebabkan kedua pasukan penjaga perdamaian tersebut terjatuh. “Untungnya, cederanya kali ini tidak serius, tetapi mereka masih dirawat di rumah sakit,” kata UNIFIL dalam sebuah pernyataan.
Tentara Israel juga menembaki posisi PBB – bernama “1-31” – di Desa Labbouneh, “menghantam pintu masuk bunker tempat penjaga perdamaian berlindung, dan merusak kendaraan serta sistem komunikasi”, katanya.
Pasukan penjaga perdamaian melaporkan bahwa mereka telah mengamati sebuah drone militer Israel terbang di dalam posisi PBB hingga pintu masuk bunker.
Pada Kamis, UNIFIL mengingatkan militer Israel bahwa “serangan yang disengaja” terhadap pasukan penjaga perdamaian adalah “pelanggaran berat terhadap hukum kemanusiaan internasional dan resolusi Dewan Keamanan 1701”.
UNIFIL mengatakan pihaknya sedang menindaklanjuti “masalah ini” dengan militer Israel.
Pada Rabu, tentara Israel “dengan sengaja menembaki dan menonaktifkan” “kamera pemantau” di lokasi tersebut, katanya. Militer Israel juga “dengan sengaja menembak” posisi kedua PBB – bernama 1-32A – di daerah perbatasan Ras Naqoura, tempat pertemuan rutin diadakan sebelum konflik dimulai, “merusak penerangan dan stasiun pemancar”, kata UNIFIL.
Belum ada komentar langsung dari militer Israel, yang melancarkan serangan yang meluas di Lebanon terhadap kelompok bersenjata Hizbullah yang terkait dengan Iran.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam dua serangan terhadap posisi PBB, yang terjadi pada hari Rabu dan Kamis, menurut kantor berita Reuters.
Hizbullah mengatakan sebelumnya bahwa mereka telah menargetkan sebuah tank Israel dengan peluru kendali ketika mereka bergerak maju ke Ras Naqoura, sebelum menyerang pasukan Israel dengan salvo rudal ketika pasukan tersebut berusaha menarik tentara yang terluka keluar dari daerah tersebut.
UNIFIL, yang didirikan pada 1978 dan diperluas setelah perang 2006 antara Israel dan Hizbullah. Pasukan ini memiliki sekitar 10.500 personel, dengan negara-negara yang berkontribusi besar termasuk Prancis, Italia, Indonesia, Malaysia dan Ghana.
Mereka telah menyerukan gencatan senjata sejak eskalasi antara Israel dan Hizbullah pada 23 September.
Pasukan perdamaian PBB tersebut mengatakan pada Ahad bahwa mereka “sangat prihatin dengan aktivitas baru-baru ini” yang dilakukan militer Israel di dekat posisi penjaga perdamaian di barat daya Lebanon, dan mengatakan bahwa “tidak dapat diterima untuk mengkompromikan keselamatan penjaga perdamaian PBB yang menjalankan tugas yang diamanatkan oleh Dewan Keamanan PBB”.
Dalam suratnya kepada militer Israel tertanggal 3 Oktober dan dilihat oleh Reuters, UNIFIL keberatan dengan kendaraan dan pasukan militer Israel yang menempatkan diri mereka “berdekatan” dengan posisi PBB, “sehingga membahayakan keselamatan dan keamanan personel dan lokasi UNIFIL”.
Pilihan Editor: Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Tetap Bertahan Meski Diusir Israel
REUTERS | AL JAZEERA