Setahun Perang Gaza: Hamas dan Faksi-faksi Perlawanan Palestina Masih Bertahan

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 7 Oktober 2024 10:08 WIB

Foto udara bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan Israel di Kota Zahra, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di selatan Kota Gaza, 21 Oktober 2023. REUTERS/Shadi Tabatibi

TEMPO.CO, Jakarta - Setahun lalu, 7 Oktober 2023, sebuah serangan yang dirancang dengan begitu matang oleh Hamas mengejutkan dunia. Menurut perhitungan Israel, 1200 orang tewas, sebagian besar warga sipil, dan menangkap 250 sandera. Angka-angka itu kemudian diralat beberapa kali dan fakta-fakta selanjutnya menunjukkan bahwa militer Israel ikut menyumbang angka kematian tersebut. Hari itu dikenang sebagai hari paling mematikan bagi orang Yahudi sejak Holocaust.

Setahun Perang Gaza, Israel merespons dengan melancarkan serangan udara besar-besaran, menewaskan 41.600 orang dan membuat 1,9 juta orang mengungsi, menurut data otoritas kesehatan Palestina dan PBB.

Dalam rangka memperingati ulang tahun pertama Operasi Banjir Al Aqsa, faksi-faksi perlawanan Palestina mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kembali komitmen mereka yang teguh terhadap perlawanan sebagai "pilihan strategis" dan "hak yang sah" dalam menghadapi pendudukan Israel. Berikut poin-poin yang mereka sampaikan, seperti dilansir Al Mayadeen:

Banjir Al Aqsa memfokuskan dunia pada perjuangan Palestina

Dalam pernyataannya, faksi-faksi tersebut menegaskan kembali tujuan mereka untuk membebaskan tanah mereka secara penuh dan mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan al-Quds sebagai ibu kotanya.

Advertising
Advertising

"Banjir Al Aqsa memfokuskan kembali perhatian dunia pada perjuangan Palestina," kata mereka, seraya menambahkan bahwa operasi tersebut merupakan "respons yang wajar dan sah" terhadap kejahatan "Israel".

Operasi ini, kata faksi-faksi tersebut, diperlukan untuk menantang agresi dan pelanggaran "Israel" yang terus berlanjut.

Berterima kasih kepada Hizbullah dan rakyat Lebanon

Faksi-faksi tersebut menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada rakyat Lebanon dan gerakan perlawanan mereka, serta para pendukung mereka di Yaman dan Irak. "Kami memberi hormat kepada rakyat Lebanon, Perlawanan Islam di Lebanon, dan semua front dukungan di Yaman dan Irak," kata faksi-faksi tersebut.

Faksi-faksi Palestina memuji Hizbullah atas sikapnya pada 8 Oktober dan mengakui upayanya untuk menyatukan berbagai lini meskipun ada agresi yang meningkat terhadap rakyat mereka.

"Kami sangat menghargai posisi Hizbullah pada 8 Oktober, yang mendukung kami dan menyatukan semua lini, terlepas dari agresi berskala besar terhadap saudara-saudara kami di Lebanon," ujar mereka.

AS dan Israel bertanggung jawab atas kejahatan genosida

Baik AS maupun rezim Israel bertanggung jawab penuh atas "kejahatan genosida" dan "pembersihan etnis" terhadap rakyat Palestina, demikian bunyi pernyataan tersebut.

"Kami menganggap pemerintah AS dan rezim Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan genosida dan pembersihan etnis terhadap rakyat kami," kata mereka.

Kondisi Gencatan Senjata tidak berubah

Mengenai potensi kesepakatan, faksi-faksi tersebut menegaskan kembali posisi tegas mereka: "Tidak akan ada kesepakatan kecuali jika itu mencakup penghentian total agresi, penarikan penuh dari Gaza, pembukaan penyeberangan, pencabutan blokade, rekonstruksi, dan kesepakatan pertukaran tawanan yang serius."

Melihat ke depan, mereka menyatakan bahwa "hari setelah perang akan menjadi milik rakyat Palestina, pemilik sah nasib mereka."

Seluruh front tingkatkan perlawanan terhadap penjajah

Dalam seruan terakhir, mereka mendesak warga Palestina di seluruh Tepi Barat, al-Quds, wilayah Palestina yang diduduki pada 1948, dan semua front perlawanan untuk meningkatkan upaya mereka dan menghadapi penjajah.

"Kami menyerukan kepada para pahlawan kami di Tepi Barat, Al-Quds, wilayah-wilayah yang diduduki pada 1948, dan front-front perlawanan di mana-mana untuk meningkatkan perlawanan dan terlibat dalam konfrontasi langsung dengan penjajah," demikian seruan faksi-faksi tersebut.

7 Oktober sebagai Hari Perlawanan

Faksi-faksi tersebut juga mengusulkan 7 Oktober ditetapkan sebagai "Hari Perlawanan," yang melambangkan pembangkangan terhadap penjajah dan kepemimpinannya.

"Kami menyerukan untuk menjadikan 7 Oktober sebagai hari perlawanan dan hari untuk mempermalukan wajah penjajah dan para pemimpin terorisnya," kata mereka.

Pilihan Editor: Peringatan 1 Tahun Banjir Al Aqsa, Warga Afrika Selatan: 'Kita Semua adalah Hamas'

Berita terkait

Eskalasi Konflik Israel dengan Lebanon dan Iran Diprediksi Tak akan Meluas

1 jam lalu

Eskalasi Konflik Israel dengan Lebanon dan Iran Diprediksi Tak akan Meluas

Pengamat Timur Tengah Smith Alhadar mengatakan dalam sejarah konflik Israel-Hizbullah, perang bisa diisolasi hanya di Lebanon

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Pro-Palestina di Berbagai Kota Peringati Setahun Perang Gaza

2 jam lalu

Unjuk Rasa Pro-Palestina di Berbagai Kota Peringati Setahun Perang Gaza

Ribuan demonstran pro-Palestina berunjuk rasa di sejumlah kota di dunia pada Minggu, 6 Oktober 2024, untuk memperingati setahun perang Gaza

Baca Selengkapnya

Setahun Perang Gaza: Israel Kian Ditinggalkan, Dukungan Dunia untuk Palestina Kian Besar

3 jam lalu

Setahun Perang Gaza: Israel Kian Ditinggalkan, Dukungan Dunia untuk Palestina Kian Besar

Dukungan Internasional untuk Palestina dan rakyat Palestina telah meningkat secara eksponensial sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Setahun Genosida di Gaza, Israel Berlakukan Lockdown di Tepi Barat

3 jam lalu

Setahun Genosida di Gaza, Israel Berlakukan Lockdown di Tepi Barat

Israel mengumumkan penutupan total di Tepi Barat pada Senin 7 Oktober 2024, menandai peringatan satu tahun serangan Hamas pada 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Iran: Komandan Pasukan Al Quds Hilang dalam Serangan Israel di Lebanon

4 jam lalu

Iran: Komandan Pasukan Al Quds Hilang dalam Serangan Israel di Lebanon

Komandan Pasukan Quds Iran Esmail Qaani belum terdengar lagi kabarnya sejak serangan Israel di Beirut, Lebanon, akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Setahun Genosida di Gaza: "Dosa" Media Barat karena Melindungi Israel dan AS

5 jam lalu

Setahun Genosida di Gaza: "Dosa" Media Barat karena Melindungi Israel dan AS

Para jurnalis di CNN dan BBC memaparkan keadaan di dalam ruang redaksi mereka yang pro-Israel, setahun setelah serangan brutal Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Sebut Menlu AS Blinken Setujui Pengeboman Truk Bantuan di Gaza

6 jam lalu

Israel Sebut Menlu AS Blinken Setujui Pengeboman Truk Bantuan di Gaza

Menlu AS Antony Blinken dilaporkan menyetujui kebijakan yang mengizinkan Israel untuk mengebom truk bantuan kemanusiaan yang memasuki Gaza

Baca Selengkapnya

Peringatan 1 Tahun Banjir Al Aqsa, Warga Afrika Selatan: 'Kita Semua adalah Hamas'

11 jam lalu

Peringatan 1 Tahun Banjir Al Aqsa, Warga Afrika Selatan: 'Kita Semua adalah Hamas'

Demonstrasi berlangsung di jalan-jalan ibu kota Afrika Selatan untuk mendukung Palestina dan Lebanon, menandai peringatan Operasi Banjir Al Aqsa.

Baca Selengkapnya

Setahun Perang Gaza: Hamas Bangun Mesin Perang Bawah Tanah demi Bertahan Hidup

13 jam lalu

Setahun Perang Gaza: Hamas Bangun Mesin Perang Bawah Tanah demi Bertahan Hidup

Sistem terowongan bawah tanah Hamas yang luas memungkinkan pergerakan senjata dan pejuang di luar pengawasan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel Menghantam Masjid dan Sekolah, 26 Warga Gaza Tewas dan 93 Luka-luka

18 jam lalu

Serangan Israel Menghantam Masjid dan Sekolah, 26 Warga Gaza Tewas dan 93 Luka-luka

Serangkaian serangan Israel pada Minggu pagi, 6 Oktober 2024, yang menghantam sebuah masjid dan sekolah di utara Gaza.

Baca Selengkapnya