Setahun Perang Gaza: Hamas Bangun Mesin Perang Bawah Tanah demi Bertahan Hidup

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 7 Oktober 2024 01:10 WIB

Gestur pejuang Brigade Izz el-Deen al-Qassam, sayap kanan gerakan Hamas di dalam terowongan bawah tanah Gaza, Palestina, 18 Agustus 2014. Hamas membantah jika seluruh terowongan rahasianya telah berhasil dihancurkan Israel. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - The Washington Post melaporkan pada Sabtu, 5 Oktober 2024, bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar telah mempersiapkan serangan berskala besar terhadap Israel selama berbulan-bulan sebelum operasi 7 Oktober, yang juga dikenal sebagai Operasi Banjir al Aqsa.

Menurut sumber yang bertemu dengan Sinwar pada awal 2023, ia mengisyaratkan rencana yang signifikan, meskipun tidak ada rincian spesifik yang diberikan pada saat itu.

Laporan The Washington Post mengungkapkan wawasan baru tentang bagaimana Hamas, di bawah kepemimpinan Sinwar, dengan cermat mengorganisir operasi tersebut, mengumpulkan senjata dan membangun jaringan terowongan bawah tanah yang rumit di Gaza.

Meskipun terisolasi selama bertahun-tahun di jalur padat penduduk itu, Hamas mengembangkan persenjataan canggih berupa roket buatan sendiri dan alat peledak yang diimprovisasi.

Namun, laporan tersebut menuduh bahwa Perlawanan mengandalkan dukungan keuangan eksternal dan pelatihan dari Iran, meskipun klaim ini belum sepenuhnya diverifikasi karena kurangnya bukti yang kuat.

Advertising
Advertising

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa sebagian besar sumber daya Hamas dilaporkan disedot dari dana bantuan, sumbangan amal, dan pendapatan pajak lokal.

Sistem terowongan Hamas yang luas, yang sering disebut sebagai "metro Gaza", memungkinkan pergerakan senjata dan pejuang di luar pengawasan Israel.

Para pejabat pasukan pendudukan Israel (IOF) dilaporkan terkejut dengan skala jaringan terowongan tersebut, yang membentang ratusan mil dengan bunker dan lorong-lorong yang mencapai 120 kaki di bawah tanah.

Sistem terowongan ini tidak hanya memfasilitasi serangan 7 Oktober, namun juga memungkinkan Hamas untuk terus bertempur meskipun ada respon militer yang intens dari Israel dan kerugian besar yang terjadi.

Investigasi The Washington Post, berdasarkan wawancara dengan analis militer dan intelijen serta pejabat Palestina, menunjukkan bagaimana Hamas menjadi sangat mandiri, memproduksi hingga 80 persen senjatanya secara lokal.

Pergeseran strategis Sinwar berfokus pada memastikan Hamas dapat berfungsi tanpa bantuan eksternal yang substansial, yang memungkinkannya untuk mempertahankan perlawanannya selama perang yang berkepanjangan.

Bahkan setelah kehilangan ribuan pejuang dan beberapa komandan utama, Hamas tetap aktif.

Jaringan terowongan sangat penting bagi kelangsungan hidup kelompok ini, tetapi cadangan uang tunai dan sumber daya dilaporkan semakin menipis, dan kondisi kemanusiaan di Gaza telah memburuk secara drastis, dengan ribuan warga sipil tewas dan sebagian besar wilayahnya hancur.

Terlepas dari kemunduran ini, upaya perekrutan Hamas tetap kuat, didorong oleh balas dendam dan kemarahan di kalangan anak muda Palestina.

Laporan tersebut menyoroti kekhawatiran yang berkembang di kalangan pejabat Israel dan internasional bahwa Hamas, meskipun telah melemah, dapat membangun kembali dan terus menjadi ancaman serius.

Strategi bertahan hidup Hamas, yang mencakup senjata yang diproduksi secara lokal dan jaringan terowongan yang luas, telah mendorong penilaian ulang tentang bagaimana Israel dan sekutunya melakukan pendekatan terhadap konflik yang sedang berlangsung.

Ketika perang memasuki babak baru, para ahli memperingatkan bahwa Hamas mungkin akan beralih ke taktik gaya pemberontakan, termasuk penggunaan IED dan perang gerilya, yang berpotensi menjadi tantangan jangka panjang bagi pasukan Israel yang menginvasi Gaza.

AL MAYADEEN

Pilihan Editor: Serangan Israel Menghantam Masjid dan Sekolah, 26 Warga Gaza Tewas dan 93 Luka-luka

Berita terkait

Serangan Israel Menghantam Masjid dan Sekolah, 26 Warga Gaza Tewas dan 93 Luka-luka

10 jam lalu

Serangan Israel Menghantam Masjid dan Sekolah, 26 Warga Gaza Tewas dan 93 Luka-luka

Serangkaian serangan Israel pada Minggu pagi, 6 Oktober 2024, yang menghantam sebuah masjid dan sekolah di utara Gaza.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Serentak di Dunia Peringati Setahun Perang Gaza

18 jam lalu

Unjuk Rasa Serentak di Dunia Peringati Setahun Perang Gaza

Ribuan orang di beberapa kota besar di dunia serentak berunjuk rasa di jalan pada Sabtu, 5 Oktober 2024 menuntut agar diakhirinya perang Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Netanyahu Berlindung dari Serangan Rudal, Komandan Hamas Dibunuh

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Netanyahu Berlindung dari Serangan Rudal, Komandan Hamas Dibunuh

Top 3 dunia adalah Netanyahu yang berlindung dari serangan rudal, Yahya Sinwar masih misterius hingga komandan Hamas dibunuh Israel.

Baca Selengkapnya

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

1 hari lalu

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

Serangan Israel di Lebanon kembali menewaskan komandan Hamas dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

1 hari lalu

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.

Baca Selengkapnya

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

2 hari lalu

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

Israel masih belum mampu melacak keberadaan Yahya Sinwar setelah setahun berperang.

Baca Selengkapnya

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

2 hari lalu

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Setelah Menyerang Hamas dan Hizbullah, Israel Menghadapi Lawan Terberat: Kemerosotan Ekonomi

2 hari lalu

Setelah Menyerang Hamas dan Hizbullah, Israel Menghadapi Lawan Terberat: Kemerosotan Ekonomi

Setelah konfrontasi dengan Hamas dan Hizbullah melibatkan Iran, perang lebih berat dihadapi Israel, yakni kemerosotan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Ungkap Tiga Sosok yang Bisa Hentikan Konflik Israel-Palestina, Siapa Mereka?

3 hari lalu

Jusuf Kalla Ungkap Tiga Sosok yang Bisa Hentikan Konflik Israel-Palestina, Siapa Mereka?

Jusuf Kalla menyebut tiga tokoh utama yang bisa menghentikan konflik Israel-Palestina antara lain Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Diserang Rudal Iran, Pangkalan Jet Tempur F-35 Israel Rusak

3 hari lalu

Diserang Rudal Iran, Pangkalan Jet Tempur F-35 Israel Rusak

Gambar satelit menunjukkan pangkalan udara militer utama Israel rusak akibat serangan rudal Iran

Baca Selengkapnya