Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 5 Oktober 2024 21:00 WIB

Kamala Harris saat mengikuti debat calon presiden Amerika Serikat pada 10 September 2024. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Kamala Harris bertemu dengan para pemimpin Arab Amerika dan Muslim di Flint, Michigan, pada hari Jumat, 4 Oktober 2024. Komunitas Muslim di Amerika Serikat marah karena Amerika mendukung Israel dalam perang di Gaza dan Lebanon.

Harris berupaya memenangkan kembali hati para pemilih yang sedang murka tersebut dalam pemilihan presiden AS. Pertemuan tersebut merupakan salah satu dari beberapa upaya dalam beberapa hari terakhir untuk memperbaiki hubungan dengan para pemilih Muslim dan Arab. Mereka dengan tegas mendukung Demokrat Joe Biden pada 2020 tetapi suara mereka belum tentu untuk Harris dalam pemilihan tahun ini.

Selama pertemuan setengah jam itu, Kamala Harris menyampaikan kekhawatirannya tentang skala penderitaan di Gaza, korban sipil, dan pengungsian di Lebanon. Ia juga membahas upaya untuk mengakhiri perang dan mencegah perang regional, menurut seorang pejabat kampanye.

Wa'el Alzayat, CEO Emgage Action yang baru-baru ini mendukungnya, mengatakan para peserta berbagi kekecewaan mendalam terhadap penanganan krisis AS. Para pemimpin Muslim itu mendesak Kamala Harris untuk melakukan segala daya guna mengakhiri perang dan mengatur ulang kebijakan AS di kawasan tersebut.

"Emgage Action meminta Wakil Presiden Harris untuk menekankan kepada Presiden Biden tentang pentingnya segera mengakhiri kekerasan di Gaza dan Lebanon," kata Alzayat. "Ia setuju bahwa perang ini harus diakhiri."

<!--more-->

Advertising
Advertising

Ed Gabriel, presiden Gugus Tugas Amerika di Lebanon, mengatakan pertemuan tersebut mencakup saling memberi dan menerima mengenai berbagai isu, termasuk "perlunya gencatan senjata. Dibahas pula tentang dukungan yang dibutuhkan dari Amerika Serikat dan sekutunya untuk mengatasi krisis kemanusiaan, kekosongan kepemimpinan presiden di Lebanon, dan peran penting Angkatan Bersenjata Lebanon.

"Kami mendengar banyak belas kasihan dari pihaknya. Kita lihat saja apa yang terjadi," katanya. "Ini adalah pertukaran dua sisi yang berharga, dan kami membuat kemajuan penting dalam hubungan kami. Kami akan terus bertemu."

Jim Zogby, pendiri Arab American Institute dan anggota lama Komite Nasional Demokrat, mengatakan ia menolak undangan tersebut. Para pemimpin dari kampanye protes Uncommitted National Movement mengatakan mereka tidak diundang ke pertemuan tersebut. Hala Hijazi, seorang teman lama Harris yang telah kehilangan puluhan anggota keluarganya di Gaza, tidak dapat hadir.

Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, akan menghadapi mantan Presiden Donald Trump dari Partai Republik pada tanggal 5 November. Dalam jajak pendapat, kedua kandidat diperkirakan kan bersaing ketat.

Kedua kandidat memiliki tingkat dukungan yang hampir sama di kalangan warga Amerika keturunan Arab. Pertemuan Harris pada hari Jumat menyusul upaya lain yang dilakukan timnya minggu ini. Pada hari Kamis, calon wakil presidennya, Gubernur Minnesota Tim Walz, berjanji dalam panggilan Zoom dengan para pemilih Muslim bahwa Muslim akan memiliki peran yang sama dalam pemerintahan Harris.

REUTERS

Pilihan editor: Soal Hak Aborsi, Posisi Melania Trump Berlawan dengan Donald Trump

Berita terkait

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

6 jam lalu

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

Serangan Israel di Lebanon kembali menewaskan komandan Hamas dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

7 jam lalu

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

Tentara israel kembali tumbang saat dihantam serangan dari Irak. Sebelumnya 8 tentara Israel tewas melawan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

11 jam lalu

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

Israel telah menyerang Lebanon yang menewaskan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah. Pilot Israel yang menyerang Nasrallah kini ketakutan.

Baca Selengkapnya

Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

11 jam lalu

Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

Donald Trump membuat pernyataan kontroversial terkait rencana Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

14 jam lalu

Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

Dubes AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdir buka suara soal hubungan Amerika dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

15 jam lalu

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

16 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

17 jam lalu

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Dalam pembangunan Iron Dome, Israel mendapat banyak bantuan Amerika

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

19 jam lalu

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

Top 3 dunia pada 4 Oktober 2024, geger iklan lowongan kerja agen mata-mata Amerika Serikat CIA yang merekrut informan dari tiga negara.

Baca Selengkapnya

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

19 jam lalu

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal

Baca Selengkapnya