Amerika Serikat dan Indonesia Akan Uji Coba Solusi Smart City untuk Nusantara

Reporter

Tempo.co

Selasa, 1 Oktober 2024 09:00 WIB

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimatan Timur memasang spanduk perampasan ruang hidup untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara di depan kantor Otorita IKN (OIKN) pada Kamis, 15 Agustus 2024. Doc. Jatam Kaltim.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) memberikan hibah kepada Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) Indonesia untuk mendukung pengembangan pusat komando terpadu pengelolaan infrastruktur smart city di ibu kota baru Indonesia, Nusantara. Hibah tersebut akan turut mendanai proyek percontohan yang menunjukkan solusi teknologi dari tujuh perusahaan asal Amerika Serikat.

“Perusahaan AS dan mitra teknologi tepercaya dapat mendukung investasi dalam infrastruktur digital yang penting ini dengan menghadirkan inovasi mutakhir,” Direktur USTDA, Enoh T. Ebong.

Hibah USTDA akan turut mendanai proyek percontohan pusat komando, bersama dengan kontribusi dari perusahaan teknologi Amerika Serikat, termasuk Autodesk, Inc., Amazon Web Services, Inc., Cisco Systems, Inc., Environmental Systems Research Institute, Inc., Honeywell International, Inc., dan International Business Machines Corporation (Armonk, NY).

“Kolaborasi ini menandai tonggak penting dalam upaya kami mengembangkan Nusantara sebagai model pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dan inovatif,” kata Menteri Mochamad Basuki Hadimuljono, Penjabat Ketua OIKN.

Menurut Basuki, integrasi teknologi canggih ke dalam infrastruktur smart city tidak hanya akan meningkatkan kemampuan operasional IKN tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penduduk. Kemitraan ini mencerminkan komitmen OIKN untuk membangun ibu kota yang siap menghadapi masa depan yang berada di garis depan transformasi hijau dan digital.

Advertising
Advertising

Penerapan pusat komando terpadu akan memungkinkan pengumpulan data, analisis, dan pengambilan keputusan secara real-time dalam seluruh operasi kota. Proyek ini dapat meningkatkan kesadaran situasional OIKN, mengoptimalkan alokasi sumber daya publik, meningkatkan penyediaan layanan warga, dan meningkatkan keselamatan dan keamanan publik di Nusantara.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, mengatakan dengan menyatukan inovasi dan keahlian smart city dari perusahaan teknologi terkemuka Amerika Serikat dalam mendukung visi Indonesia yang berwawasan ke depan, kolaborasi ini diharapkan bisa memberi solusi transformatif yang membantu mempercepat pertumbuhan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua warganya.

Proyek ini tergabung dalam rangkaian program USTDA untuk mendukung pembangunan Nusantara, termasuk misi perdagangan balasan ke Amerika Serikat pada April 2024, lokakarya pelatihan di Jakarta, dan acara forum bisnis untuk membiasakan para pengambil keputusan Indonesia dengan solusi smart city Amerika Serikat dan praktik implementasi terbaik. Bantuan teknis yang didanai USTDA juga menyediakan OIKN dengan desain terperinci dan pengembangan kapasitas untuk mengintegrasikan aplikasi smart city prioritas di Nusantara.

Bantuan teknis ini mendukung inisiatif prioritas Amerika Serikat, termasuk Strategi Indo-Pasifik dan Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global, dengan tujuan untuk mengembangkan, memperluas, dan menyebarkan infrastruktur digital yang aman untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memfasilitasi masyarakat digital yang terbuka

Pilihan editor: Shanghai Disapu Topan Bebinca

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Jakpro Lakukan Uji Coba Jalur LRT Jakarta Fase 1B

14 menit lalu

Jakpro Lakukan Uji Coba Jalur LRT Jakarta Fase 1B

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) melakukan uji coba jalur LRT Jakarta Fase 1B dari Stasiun Velodrome menuju Stasiun Rawamangun, pada Senin, 30 September 2024. Uji coba ini menggunakan kereta Maintenance Rail Vehicle (MRV) dengan memastikan fungsional sistem rel dan aspek teknis lainnya berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar keselamatan yang ada.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Tekankan Amerika Serikat Perlu Legalisasi Ganja

1 jam lalu

Kamala Harris Tekankan Amerika Serikat Perlu Legalisasi Ganja

Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, menekankan kembali pandangannya bahwa pemerintah pusat perlu melegalisasi ganja.

Baca Selengkapnya

AS Umumkan Bantuan Lebih dari US$300 Juta untuk Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat

7 jam lalu

AS Umumkan Bantuan Lebih dari US$300 Juta untuk Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat

Amerika Serikat pada Senin malam mengumumkan bantuan kemanusiaan tambahan senilai hampir US$336 juta untuk warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat

Baca Selengkapnya

Menlu AS hingga Jerman Bela Israel atas Pembunuhan Hassan Nasrallah

9 jam lalu

Menlu AS hingga Jerman Bela Israel atas Pembunuhan Hassan Nasrallah

Menlu Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan pada Senin bahwa dunia "lebih aman" setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Baca Selengkapnya

Demi Israel, Amerika Serikat Tingkatkan Kekuatan Militer di Timur Tengah

18 jam lalu

Demi Israel, Amerika Serikat Tingkatkan Kekuatan Militer di Timur Tengah

Amerika Serikat mengumumkan meningkatkan kehadiran militernya di Timur Tengah menyusul pembunuhan pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah

Baca Selengkapnya

Wakil Pemimpin Hizbullah: Kami Siap Invasi Darat ke Israel!

19 jam lalu

Wakil Pemimpin Hizbullah: Kami Siap Invasi Darat ke Israel!

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem bersumpah akan melanjutkan perjuangan melawan Israel pasca-pembunuhan Hassan Nasrallah

Baca Selengkapnya

Israel Gunakan Bom 2.000 Pon Buatan AS untuk Bunuh Hassan Nasrallah Hizbullah

1 hari lalu

Israel Gunakan Bom 2.000 Pon Buatan AS untuk Bunuh Hassan Nasrallah Hizbullah

Pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah disebut tewas karena bom buatan AS yang digunakan oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Negara-negara Ini Juga Tidak Menerapkan Ujian Nasional sebagai Penentu Kelulusan

1 hari lalu

Selain Indonesia, Negara-negara Ini Juga Tidak Menerapkan Ujian Nasional sebagai Penentu Kelulusan

Berikut adalah beberapa negara yang tidak lagi menggunakan ujian nasional sebagai satu-satunya penentu kelulusan.

Baca Selengkapnya

AS Perintahkan Staf Kedubes di Beirut Tinggalkan Lebanon

2 hari lalu

AS Perintahkan Staf Kedubes di Beirut Tinggalkan Lebanon

SItuasi di Lebanon kian genting usai Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah dibunuh Israel. AS menyuruh warganya meninggalkan Lebanon.

Baca Selengkapnya

Siapakah Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Baru Hizbullah?

2 hari lalu

Siapakah Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Baru Hizbullah?

Hashem Safieddine adalah sepupu mendiang pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang tewas dibunuh Israel

Baca Selengkapnya