Siapa Naim Qassem, Petinggi Hizbullah yang Berpidato setelah Kematian Hassan Nasrallah?
Editor
Ida Rosdalina
Senin, 30 September 2024 20:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, mengatakan bahwa kelompok ini akan menunjuk pemimpin baru secepatnya untuk menggantikan Sayyed Hassan Nasrallah dan bersumpah bahwa gerakan yang didukung oleh Iran ini akan terus memerangi Israel.
Pidato Qassem selama 19 menit yang disiarkan di televisi merupakan pidato pertama yang disampaikan oleh seorang pemimpin tertinggi Hizbullah sejak Nasrallah terbunuh pada Jumat dalam sebuah serangan udara Israel, yang merupakan pukulan besar bagi kelompok tersebut yang sedang menghadapi serangan Israel yang meningkat.
Siapakah Qassem?
Pria berusia 71 tahun ini adalah wakil sekretaris jenderal Hizbullah, dan sering disebut sebagai "orang nomor dua" dalam gerakan ini.
Naim Qassem lahir pada 1953, di Kfar Kila, sebuah desa di kegubernuran Nabatieh, Lebanon Selatan. Desa ini telah mengalami banyak serangan Israel, terutama sejak Oktober 2023.
Qassem memiliki sejarah panjang dalam aktivisme politik Syiah. Pada tahun 1970-an, ia bergabung dengan Gerakan Orang-Orang yang Terhina pimpinan mendiang Imam Musa al-Sadr, yang kemudian menjadi bagian dari Gerakan Amal, sebuah kelompok Syiah di Lebanon.
Dia kemudian meninggalkan Amal dan kemudian membantu mendirikan Hizbullah pada awal 1980-an, dan menjadi salah satu ulama pendiri kelompok tersebut. Salah satu mentor agama Qassem adalah Ayatullah Mohammad Hussein Fadlallah yang sangat dihormati, dan Qassem sendiri telah mengajar kelas-kelas agama selama beberapa dekade di Beirut.
Dia fasih berbahasa Prancis, dan menyelesaikan studinya untuk mendapatkan gelar Sarjana Sains di bidang Kimia dari Universitas Lebanon pada tahun 1970-an, sambil secara bersamaan mengejar studi agama dan teologi yang lebih tinggi di bawah bimbingan Ayatullah Mohammad Hussein Fadlallah.
Ia adalah anggota pendiri Persatuan Mahasiswa Muslim Lebanon, dan kepala Asosiasi Pendidikan Agama Islam dari 1974-1988.
Aktivitas Militer
Aktivitas militernya pada masa-masa awal Hizbullah tidak diketahui. Namun, ia dikenal sebagai pengawas Sekolah al-Mustafa, salah satu jaringan pendidikan gerakan tersebut. Qassem terpilih sebagai Wakil Sekretaris Jenderal partai pada 22 Mei 1991, saat konklaf kedua, di bawah kepemimpinan Sekretaris Jenderal Abbas al-Musawi.
Dia telah memegang posisi itu sejak saat itu, bertugas di bawah Hassan Nasrallah ketika dia menggantikan al-Musawi sebagai Sekretaris Jenderal setelah pembunuhan al-Mousaoui pada Februari 1992. Selain itu, ia juga merupakan anggota Dewan Syura Hizbullah dan bertanggung jawab untuk mengawasi kegiatan parlemen dan pemerintahan.