Iswaran: Kasus Korupsi Mantan Menteri Transportasi Singapura hingga Mengaku Bersalah
Reporter
Haura Hamidah
Editor
Bram Setiawan
Rabu, 25 September 2024 17:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Transportasi Singapura S.Iswaran menghadapi dakwaan menerima gratifikasi, korupsi dan menghalangi jalannya keadilan. Iswaran sempat menyangkal dugaan korupsi tersebut.
Dikutip dari Channel News Asia, Perdana Menteri Lee Hsien Loong, mengatakan bahwa Iswaran telah meletakkan jabatan sebagai anggota parlemen dan melepas keanggotaan dari Partai Aksi Rakyat (PAP)
"Dia menyurati saya (menyatakan) untuk mengundurkan diri sebagai Menteri Kabinet dan anggota PAP. Dia juga menyampaikan pengunduran diri sebagai anggota parlemen untuk daerah pemilihan (dapil) West Coast," kata Lee.
Kasus Korupsi Iswaran
Kronologi kasus korupsi Iswaran ini bermula pada 11 Juli 2023. Ia ditangkap hasil dari investigasi Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) pada Jumat, 14 Juli 2023. Dakwaan yang dikenakan pada Iswaran antara lain menerima beberapa tiket untuk menyaksikan pertandingan sepak bola Liga Inggris Premier dan menonton Grand Prix Formula 1 Singapura.
Sebelumnya, kasus korupsi Singapura yang terakhir pada 1986. Kala itu, Menteri Pembangunan Nasional diperiksa, karena diduga menerima suap. Menteri tersebut meninggal sebelum didakwa di pengadilan.
Rekam Jejak S. Iswaran
Iswaran masuk ke kabinet Singapura pada 2006. Ia menjadi menteri pertama di Singapura yang didakwa korupsi. Ia dituduh menerima uang suap ratusan ribu dolar dari pengusaha properti kelas kakap, Ong Beng Seng, dan Lum Kok Seng. Iswaran penasihat komite Grand Pris. Ong adalah pemilik hak untuk menggelar pertandingan Grand Prix Formula 1 Singapura.
Sebelum terjun politik, lulusan Harvard University ini pernah bekerja di sektor publik dan swasta, termasuk di MTI dan Temasek Holdings. Di sektor publik dan swasta ini, Iswaran menjalin hubungan bisnis dengan Ong.
Iswaran telah masuk politik Singapura selama lebih dari 27 tahun. Dia pertama kali terpilih pada 1997 sebagai Anggota Parlemen untuk GRC Pantai Barat. Sebelum diangkat ke Kabinet pada 2006, Iswaran menjabat di beberapa komite parlemen pemerintah dan menjadi Wakil Ketua Parlemen dari September 2004 hingga Juni 2006. Pada Mei 2018, Iswaran diangkat sebagai Menteri Hubungan Perdagangan di Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI).
Pada 2007, Singapura mendapat hak menjadi tuan rumah balapan malam Formula 1 atau F1 untuk pertama kalinya. Pengusaha yang mendanai F1 di Singapura adalah Ong. Ong juga memiliki hak dari Grand Prix Singapura dan merupakan ketua promotor balapan GP Singapura
Kontrak Singapura untuk menjadi tuan rumah balapan F1 selama tujuh tahun lagi ditandatangani pada 2022. Iswaran telah aktif terlibat dengan pemerintah dalam F1, termasuk tampil di konferensi pers yang membahas tentang masa depan kontrak acara ini di Singapura.
Kejaksaan Agung mengatakan, Iswaran telah menyatakan dirinya bersalah terhadap dakwaan menghalangi proses peradilan dan sebagai pejabat negara yang telah menerima suap dari Ong Beng Seng. Ong belum didakwa melakukan pelanggaran apa pun. Adapun Iswaran menyangkal seluruh dakwaan yang diarahkan padanya ketika akhirnya dia mengundurkan diri dari kabinet.
Kini, Iswaran mengakui empat dakwaan berdasarkan Pasal 165 KUHP, yang melarang semua pegawai negeri memperoleh barang berharga apa pun dari seseorang. Ia juga dijerat dengan 30 dakwaan lainnya dan dipertimbangkan untuk dijatuhi hukuman. Barang berharga untuk menyuap menteri transportasi itu antara lain tiket pertunjukan teater, pertandingan sepak bola, dan Grand Prix F1 Singapura, wiski, penerbangan internasional, dan penginapan hotel.
DEWI RINA CAHYANI | SUCI SEKARWATI
Pilihan Editor: Iswaran Jadi Menteri Pertama di Singapura yang Didakwa Korupsi