Menlu Lebanon Minta Bantuan AS: Hanya Washington yang Bisa Hentikan Serangan Israel
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 25 September 2024 11:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lebanon mengatakan hanya Amerika Serikat yang bisa menghentikan pertempuran yang sedang berkobar akibat serangan Israel. Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan AS adalah satu-satunya negara yang benar-benar dapat membuat perbedaan di Timur Tengah dan berkenaan dengan Lebanon.
Washington adalah sekutu lama Israel dan pemasok senjata terbesar. "Amerika Serikat adalah kunci menuju keselamatan kami," ujarnya dalam sebuah acara di New York City yang diselenggarakan oleh Carnegie Endowment for International Peace.
Bou Habib juga mengkritik pidato Presiden AS Joe Biden di Perserikatan Bangsa-bangsa. Ia mengatakan pidato Biden tidak kuat dan tidak menjanjikan.
Di PBB, yang akan menggelar Sidang Umum minggu ini, Presiden AS Joe Biden meminta agar semua pihak tenang. "Perang skala penuh tidak menguntungkan siapa pun. Bahkan jika situasi telah meningkat, solusi diplomatik masih mungkin dilakukan," katanya.
Dalam serangan udara Israel di Beirut, komandan senior Hizbullah pada Selasa tewas saat serangan roket lintas perbatasan oleh kedua belah pihak meningkatkan kekhawatiran akan perang besar-besaran di Timur Tengah. Hizbullah pada Rabu pagi mengonfirmasi komandan senior Ibrahim Qubaisi tewas akibat serangan udara Israel di ibu kota Lebanon seperti yang diumumkan Israel sebelumnya. Israel mengatakan Qubaisi memimpin pasukan rudal dan roket kelompok itu.
<!--more-->
Serangan Israel sejak Senin pagi telah menewaskan 569 orang, termasuk 50 anak-anak, dan melukai 1.835 orang di Lebanon, Menteri Kesehatan Firass Abiad mengatakan kepada Al Jazeera Mubasher TV.
Serangan baru terhadap Hizbullah telah memicu kekhawatiran bahwa konflik yang telah berlangsung hampir setahun antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza semakin meningkat dan dapat mengganggu stabilitas Timur Tengah. Inggris mendesak warga negaranya untuk meninggalkan Lebanon dan mengatakan bahwa mereka akan mengerahkan 700 tentara ke Siprus untuk membantu warga negaranya mengungsi.
Dewan Keamanan PBB mengatakan akan bertemu pada hari Rabu untuk membahas konflik tersebut. "Lebanon sudah di ambang kehancuran. Rakyat Lebanon, rakyat Israel, dan rakyat dunia, tidak sanggup membiarkan Lebanon menjadi seperti Gaza," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Di Beirut, ribuan orang terlantar yang melarikan diri dari Lebanon selatan berlindung di sekolah dan bangunan lainnya. Di Institut Teknik Bir Hassan, para relawan membawa botol air, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya untuk para pendatang baru.
Pada Rabu pagi, serangan Israel menghantam kota tepi laut Jiyyeh, 75 km (46 mil) di utara perbatasan dengan Israel, kata dua sumber keamanan. Setengah juta orang diperkirakan telah mengungsi dari Lebanon, kata Bou Habib. Ia mengatakan Perdana Menteri Lebanon berharap dapat bertemu dengan pejabat AS dalam dua hari ke depan.
REUTERS
Pilihan editor: Polisi Swiss Tangkap Sejumlah Orang setelah Kapsul Bunuh Diri Pertama Kali Digunakan