Dubes: Rusia Apresiasi Kebijakan Luar Negeri Indonesia yang Bebas Aktif

Reporter

Antara

Rabu, 25 September 2024 09:30 WIB

Sergey G. Tolchenov. TEMPO/Ifa Nahdi

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergey Tolchenov pada Selasa, 24 September 2024, mengapresiasi kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Moskow siap bekerja sama dengan Pemerintahan RI yang baru, yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024.

Menurut Dubes Tolchenov, kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif itu jelas selama masa jabatan presidensi G20 pada 2022 dan di ASEAN pada 2023 ketika mitra Rusia berada di bawah tekanan intensif dari negara-negara Barat. Selain itu, Rusia juga ingin melanjutkan kerja sama antara Badan Arsip Federal Federasi Rusia dengan Arsip Nasional RI (ANRI) mengingat pentingnya melestarikan sejarah bagi generasi baru mengenai sejarah hubungan bilateral Indonesia dan Rusia yang sebenarnya, katanya.

Mengenai hubungan bilateral Indonesia dan Rusia, Dubes Tolchenov menegaskan hubungan kedua negara merupakan hubungan yang kompleks dan rumit dari berbagai bidang dan area kerja sama.

“Kita harus mengembangkan semuanya. Kita tidak boleh hanya fokus pada satu area saja. Kami ingin mendorongnya (kerja sama) di setiap area politik. Kita tidak boleh melupakan kerja sama militer dan teknik militer,” kata Tolchenov. Terkait hal itu, bulan depan akan ada kunjungan kapal Angkatan Laut Rusia ke Surabaya dan berencana akan melakukan latihan militer bersama.

Seminar internasional yang diselenggarakan Kedutaan Besar Rusia bersama Arsip Nasional RI (ANRI) dan Klub Diskusi Valdai (Valdai Discussion Club) Rusia itu merupakan bentuk implementasi kerja sama antara Indonesia dan Rusia dalam bidang kearsipan, yaitu antara ANRI dan Badan Arsip Federal Federasi Rusia.

Advertising
Advertising

Pilihan editor: Gelar Aksi di Depan Kantor Kementerian ATR/BPN, Ini 10 Tuntutan di Hari Tani Nasional

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kutuk Serangan Israel ke Lebanon, Menlu RI Retno Marsudi: Jangan Jadi 'New Normal'

4 jam lalu

Kutuk Serangan Israel ke Lebanon, Menlu RI Retno Marsudi: Jangan Jadi 'New Normal'

Menlu Retno Marsudi mengutuk keras serangan udara Israel ke Lebanon yang menewaskan 558 orang, 50 diantaranya adalah anak-anak

Baca Selengkapnya

Rusia Hargai Semua Usulan Perdamaian tapi Harus Realistis

5 jam lalu

Rusia Hargai Semua Usulan Perdamaian tapi Harus Realistis

Rusia menghargai semua negara yang mengusulkan cara memulihkan perdamaian dan siap bekerja sama dengan semua pihak untuk menghentikan permusuhan

Baca Selengkapnya

Joe Biden akan Sampaikan Pidato Terakhir di Sidang Umum PBB

16 jam lalu

Joe Biden akan Sampaikan Pidato Terakhir di Sidang Umum PBB

Joe Biden akan menyampaikan pidato terakhinya di sidang umum PBB karena masa jabatannya hampir habis.

Baca Selengkapnya

Volodymyr Zelensky Minta Amerika Serikat Tegas ke Rusia

20 jam lalu

Volodymyr Zelensky Minta Amerika Serikat Tegas ke Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berharap ada tindakan tegas Amerika Serikat terhadap Rusia sebab dia yakin itu cara mengakhiri perang.

Baca Selengkapnya

Zelensky Klaim Ukraina Kian Dekat Akhiri Perang dengan Rusia, Minta Dukungan AS

21 jam lalu

Zelensky Klaim Ukraina Kian Dekat Akhiri Perang dengan Rusia, Minta Dukungan AS

Zelensky mendesak AS agar kembali memberi dukungan untuk Ukraina. Ia yakin bisa segera mengakhiri perang dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Diplomat Indonesia Selamat dari Ledakan Bom di Pakistan

1 hari lalu

Diplomat Indonesia Selamat dari Ledakan Bom di Pakistan

Seorang diplomat Indonesia dan sejumlah diplomat asing selamat dari ledakan bom yang menyasar konvoi diplomat di Pakistan

Baca Selengkapnya

Deretan Data yang Dibobol Bjorka di Indonesia, Terbaru 6 Juta Data NPWP

1 hari lalu

Deretan Data yang Dibobol Bjorka di Indonesia, Terbaru 6 Juta Data NPWP

Bjorka setidaknya empat kali membobol data-data di Indonesia, khususnya data-data yang termasuk dokumen rahasia negara.

Baca Selengkapnya

Takut Mata-mata, Pejabat Negara di Ukraina Tak Boleh Pakai Telegram

3 hari lalu

Takut Mata-mata, Pejabat Negara di Ukraina Tak Boleh Pakai Telegram

Larangan diterbitkan karena diduga Rusia bisa memata-matai pesan-pesan yang dikirimkan dan identitas pengguna Telegram.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Indonesia dan Yunani, KBRI Bikin Kolaborasi Seni

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Indonesia dan Yunani, KBRI Bikin Kolaborasi Seni

KBRI Athena mempersembahkan kolaborasi seni yang unik antara seniman muda kontemporer dari kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Menyelenggarakan Indonesia Data Hackathon Pertama

4 hari lalu

Australia dan Indonesia Menyelenggarakan Indonesia Data Hackathon Pertama

Dalam rangka meningkatkan pembuatan kebijakan melalui penggunaan data yang kuat, diselenggarakan pertama kali Indonesia Data Hackathon

Baca Selengkapnya