Ini Negara-negara yang Menolak Resolusi PBB yang Mengusir Israel dari Tanah Palestina

Reporter

Rizki Dewi Ayu

Jumat, 20 September 2024 19:00 WIB

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour berpidato di depan para delegasi di Majelis Umum PBB sebelum melakukan pemungutan suara mengenai rancangan resolusi yang akan mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 14 negara menolak resolusi yang dikeluarkan Majelis Umum PBB pada Rabu, 18 September 2024. Resolusi PBB itu menuntut agar Israel segera mengakhiri pendudukannya di wilayah Palestina dalam tempo 12 bulan.

“Israel segera mengakhiri keberadaannya yang melanggar hukum di Wilayah Palestina yang Diduduki, yang merupakan tindakan salah yang bersifat berkelanjutan yang menimbulkan tanggung jawab internasionalnya, dan melakukannya paling lambat dalam waktu 12 bulan,” demikian bunyi resolusi PBB tersebut dilansir dari Al Jazeera.

Berdasarkan hasil voting, 124 negara termasuk Indonesia, Singapura, Turki, Perancis, Cina, Turki, Prancis, Meksiko hingga Finlandia memberikan suara mendukung resolusi tersebut. Sementara 43 negara seperti Inggris, Australia, Korea Selatan, Bulgaria, Denmark, Swedia, Swiss, Jerman, India, dan Kanada memilih memilih absen.

Adapun 14 negara yang menolak resolusi PBB yang menyerukan Israel untuk menarik diri dari tanah Palestina diantaranya Amerika Serikat, Israel, Argentina, Hungaria, Paraguay, Republik Ceko dan Malawi.

Sejumlah negara kecil di kawasan Pasifik juga ikut serta menolak resolusi PBB. Beberapa negara tersebut adalah Fiji, Mikronesia, Nauru, Palau, Tonga, Tuvalu, hingga Papua Nugini yang berbatasan dengan Indonesia

Advertising
Advertising

Selain menyerukan agar Israel pergi dari Palestina, Majelis Umum PBB juga menuntut Israel untuk memberikan ganti rugi kepada warga Palestina atas kerusakan yang diderita akibat pendudukan.

Adanya resolusi terbaru PBB ini mendukung putusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang menyatakan keberadaan Israel di wilayah Palestina melanggar hukum dan harus segera diakhiri. Sebelumnya pada Juli 2024, ICJ menyatakan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur adalah tindakan yang ilegal.

Israel menguasai Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur setelah perang 1967 dan kemudian secara resmi mengklaim seluruh kota suci Yerusalem pada 1980. Padahal, hukum internasional melarang pengambilan wilayah dengan kekerasan.

Israel juga telah mendirikan permukiman di Tepi Barat, yang sekarang menjadi tempat tinggal bagi ratusan ribu warga Israel. Tindakan ini melanggar Konvensi Jenewa Keempat, yang melarang kekuatan pendudukan untuk memindahkan sebagian penduduk sipilnya ke wilayah yang diduduki. Sebagian besar komunitas internasional menganggap pendudukan tersebut ilegal.

Akan tetapi, Amerika Serikat berpendapat isu ini harus diselesaikan melalui negosiasi langsung antara Palestina dan Israel, tanpa campur tangan dari pihak luar. Kendati begitu, beberapa sekutu Amerika Serikat seperti Prancis, Finlandia, dan Meksiko memilih mendukung resolusi yang disahkan pada Rabu, 18 September 2024. Sementara Inggris, Ukraina, dan Kanada memilih abstain.

AL JAZEERA | MIDDLE EAST EYE

Pilihan editor: Australia dan Indonesia Tandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

2 jam lalu

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

UNICEF memperingatkan dampak negatif dari eskalasi ketegangan antara Israel dan Lebanon terhadap anak-anak.

Baca Selengkapnya

Resolusi PBB Mengharuskan Israel Angkat Kaki dari Tanah Palestina

5 jam lalu

Resolusi PBB Mengharuskan Israel Angkat Kaki dari Tanah Palestina

Resolusi PBB menyerukan Israel untuk mengakhiri pendudukannya di wilayah Palestina paling lambat dalam 12 bulan ke depan.

Baca Selengkapnya

Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

5 jam lalu

Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

Donald Trump mengatakan bahwa para pemilih Yahudi-Amerika akan ikut disalahkan jika ia kalah dalam pilpres dari Kamala Harris

Baca Selengkapnya

NYT: Pager yang Meledak di Lebanon Dibuat oleh Perusahaan Gadungan Israel

5 jam lalu

NYT: Pager yang Meledak di Lebanon Dibuat oleh Perusahaan Gadungan Israel

The New York Times pada Kamis melaporkan bahwa Israel mendirikan perusahaan gadungan untuk memproduksi pager berisi bahan peledak ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-8: Tim Catur Putri Indonesia Kalahkan Lebanon, Tim Putra Ditekuk Uruguay

5 jam lalu

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-8: Tim Catur Putri Indonesia Kalahkan Lebanon, Tim Putra Ditekuk Uruguay

Olimpiade Catur 2024, di Budapest, Hungaria pada babak ke-8, tim catur putri Indonesia menekuk Lebanon, namun tim putra harus akui keunggulan Uruguay.

Baca Selengkapnya

Viral Video Tentara Israel Lempar Jasad Warga Palestina dari Atap Rumah di Tepi Barat

6 jam lalu

Viral Video Tentara Israel Lempar Jasad Warga Palestina dari Atap Rumah di Tepi Barat

Kementerian Luar Negeri Palestina menggambarkan tindakan tersebut sebagai 'kejahatan' yang mengungkap 'kebrutalan' militer Israel di Tepi Barat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ledakan Walkie Talkie Icom di Lebanon: Tewaskan 20 Orang Hingga Diduga Produk Palsu

14 jam lalu

Fakta-fakta Ledakan Walkie Talkie Icom di Lebanon: Tewaskan 20 Orang Hingga Diduga Produk Palsu

Icom sedang menyelidiki tuduhan tersebut, tetapi tanda-tanda awal menunjukkan bahwa walkie-talkie tersebut palsu.

Baca Selengkapnya

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

15 jam lalu

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

Bulgaria dan Norwegia menjadi titik fokus baru pada Kamis dalam perburuan global untuk mencari siapa yang memasok ribuan pager ke Lebanon pekan ini

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

16 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah akan membuat Israel merasakan 'neraka', setelah gelombang ledakan peralatan komunikasi di Lebanon

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

17 jam lalu

Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 19 September 2024 diawali kabar sebuah pesawat Qantas Australia yang anjlok 20.000 kaki dalam waktu hanya enam menit

Baca Selengkapnya