Retno Marsudi Beberkan 4 Alasan IAF Forum Penting

Reporter

Tempo.co

Senin, 2 September 2024 19:35 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia pada 2 September 2024, menjadi tuan rumah pertemuan Joint Leaders' Session High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia Afrika Forum yang ke-2 (IAF 2) di Bali. Total delegasi yang hadir untuk kedua event tersebut, lebih dari 1.400 orang dari 29 negara.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjelaskan kegiatan HLF-MSP dan IAF tidak saja dalam bentuk pertemuan pleno, namun juga dalam bentuk Leaders' talk, business matching, diskusi panel, dan juga side events. Di sela-sela kedua pertemuan tersebut, Indonesia juga akan melakukan pertemuan Konsul Kehormatan Indonesia di Afrika karena Konsul Kehormatan ini adalah “jembatan" Indonesia dalam memperkokoh hubungan bilateral dengan negara-negara Afrika.

Menurut Retno, IAF yang ke-2 bertujuan adalah memperkokoh kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan. Hubungan politik dan historis antara Indonesia dan Afrika telah terbangun kokoh sejak 1955, dan fondasi yang kokoh tersebut penting digunakan untuk membangun kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan. Retno memaparkan tiga alasan mengapa IAF penting.

Pertama, melalui IAF Indonesia menyerukan soliditas Global South untuk menjadi penggerak perubahan. Pasalnya, kondisi global saat ini semakin mengkhawatirkan sehingga mengakibatkan perekonomian global menjadi tidak menentu. Negara berkembang, negara-negara dari Global South, adalah yang paling terkena dampaknya. Oleh karena itu, negara-negara Global South harus memiliki semangat yang sama untuk menjadi bagian penting dari perubahan dan menjadi bagian dari solusi melalui kemitraan dan kerja sama yang lebih solid.

"Keinginan memperkuat kerjasama selatan-selatan sangat jelas. Dan Spirit Bandung dijadikan kompas yang digunakan untuk menavigasi kerjasama selatan-selatan," kata Retno.

Advertising
Advertising

Kedua, terus mengobarkan Spirit Bandung, di mana kedekatan historis Indonesia dengan negara-negara Afrika harus terus dijaga, dan Semangat Bandung perlu terus dikobarkan. Pada 2013, Uni Afrika telah mencanangkan “Africa Agenda 2063", yang memuat peta jalan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkesinambungan bagi negara-negara Afrika untuk 50 tahun ke depan. Beberapa negara bahkan menyebutkan Spirit Bandung akan menjadi kompas dalam menavigasi upaya pembangunan dan kerja sama antar negara-negara selatan.

Ketiga, alasan kenapa IAF penting adalah forum ini sebagai salah satu 'kendaraan' Indonesia untuk memperkuat kemitraan dengan Afrika. Pasalnya, Afrika diproyeksikan menjadi continent of the future atau kontinen masa depan. Peluang kerja samanya sangat besar. Tahun lalu, pertumbuhan ekonominya mencapai 4 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 2,7 persen. Afrika juga miliki bonus demografi, dengan populasi penduduk usia muda yang besar. Selain itu, Afrika juga diberkahi dengan berbagai sumber daya alam yang melimpah, termasuk mineral kritis.

Kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Afrika terus meningkat dari waktu ke waktu. Sampai berita ini diturunkan, ada beberapa kerja sama bisnis Indonesia-Afrika yang sudah berjalan, antara lain Indonesia sudah ekspor vaksin ke 41 negara Afrika sejak 2001, pembangunan pabrik mi instan di Nigeria, pengolahan minyak atsiri cengkeh di Zanzibar yang kemudian akan ditambah unit distilasinya di Afrika, ekspor alat pertanian dan pupuk Indonesia ke Afrika.

Di dalam IAF 2024, beberapa penguatan kerja sama ekonomi juga dilakukan antara lain MoU pengembangan Geothermal antara PLN dengan TANESCO Tanzania; Master Agreement kerja sama transfer teknologi kesehatan antara Biofarma dengan Atlantic Lifesciences Ghana; MoU kerja sama bidang farmasi antara Biofarma dengan Natpharm Zimbabwe; Master Agreement kerja sama transfer teknologi vaksin antara Biofarma dan Biovax Kenya; dan ada LoI antara PT DI dengan ADTrade tentang pembelian dan perawatan pesawat oleh Republik Demokratik Kongo serta dengan Senegal.

Alasan keempat, IAF penting untuk mendorong percepatan pencapaian target SDGs global mengingat pencapaian target SDGs yang tinggal beberapa tahun lagi sampai di 2030 masih sangat rendah yaitu baru 17 persen.

Pilihan editor: TK di Belgorod Rusia Diliburkan Sementara karena Serangan Ukraina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Bappenas dan PBB Meluncurkan Laporan Hasil Tahunan soal Pembangunan

2 jam lalu

Bappenas dan PBB Meluncurkan Laporan Hasil Tahunan soal Pembangunan

Laporan ini menyoroti pekerjaan dan dampak yang dicapai pada tahun ketiga pelaksanaan United Nations Sustainable Development Cooperation Framework

Baca Selengkapnya

Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

3 jam lalu

Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

Para menteri Jokowi pamit di berbagai kesempatan antara lain Sri Mulyani, Retno Marsudi, Erick Thohir, dan Basuki Hadimuljono.

Baca Selengkapnya

Mengenali 5 Jenis Singa, Asia dan Afrika

8 jam lalu

Mengenali 5 Jenis Singa, Asia dan Afrika

Singa salah satu spesies hewan buas yang beragam jenisnya

Baca Selengkapnya

Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

1 hari lalu

Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

Angkatan Laut Italia dan TNI AL sepakat memperkuat kerja sama untuk mempertahankan infrastruktur penting yang sebagian besar berada di bawah air

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Resmikan Gedung Indonesia House Amsterdam, Promosikan RI di Eropa

1 hari lalu

Menlu Retno Resmikan Gedung Indonesia House Amsterdam, Promosikan RI di Eropa

Indonesia House Amsterdam akan menyediakan informasi lengkap tentang Indonesia di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kemendag: Trade Expo Indonesia ke-39 untuk Tingkatkan Nilai Ekspor

1 hari lalu

Kemendag: Trade Expo Indonesia ke-39 untuk Tingkatkan Nilai Ekspor

Trade Expo Indonesia akan dilaksanakan selama 4 hari tanggal 9 hingga 12 Oktober 2024 di The Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD CIty.

Baca Selengkapnya

Bappenas Kerja Sama dengan Inggris Kawal Isu SDGs dan Ekonomi Hijau

1 hari lalu

Bappenas Kerja Sama dengan Inggris Kawal Isu SDGs dan Ekonomi Hijau

Bappenas dan pemerintah Inggris bekerja sama mengawal isu pembangunan berkelanjutan (SDGs) serta ekonomi hijau.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

Australia dan Indoensia memperkenalkan strategi jalur praktis untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dua arah.

Baca Selengkapnya

INALAC Business Forum di Peru Raup Transaksi Rp16.2 Triliun

3 hari lalu

INALAC Business Forum di Peru Raup Transaksi Rp16.2 Triliun

Selama tiga hari berlangsungnya INALAC Business Forum di Peru, 11-13 September 2024, terjadi transaksi bisnis senilai Rp16.2 Triliun

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Isu Air

4 hari lalu

Retno Marsudi Ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Isu Air

Retno Marsudi akan mulai bertugas sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB pada 1 November 2024

Baca Selengkapnya