Otoritas Malaysia Tutup Jalan di Kuala Lumpur Tempat Turis India Hilang Setelah Terjatuh ke Lubang

Reporter

Tempo.co

Rabu, 28 Agustus 2024 18:36 WIB

Personel dari Departemen Mineral dan Geosains Malaysia menggunakan Ground Penetrating Radar (GPR) untuk melakukan penilaian integritas tanah di sepanjang saluran pembuangan limbah di Jalan Masjid India di Kuala Lumpur, Malaysia, 28 Agustus 2024. CNA

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Malaysia pada Rabu 28 Agustus 2024 menutup Jalan Masjid India di Kuala Lumpur—jalan tempat seorang turis perempuan asal India menghilang ke dalam lubang pembuangan— setelah lubang lainnya muncul di area yang sama.

Pejalan kaki dan lalu lintas tidak diperbolehkan di jalan sepanjang 400 meter di Kuala Lumpur, namun jalan setapak tetap terbuka. Bisnis di sana terus beroperasi, tetapi masyarakat umumnya menjauhi kawasan tersebut.

Lubang runtuhan terbaru terjadi pada Rabu dini hari dan diyakini disebabkan oleh hujan lebat, menurut media Malaysia. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Letaknya sekitar 50 meter dari tempat tanah tiba-tiba runtuh pada Jumat lalu, menelan seorang turis India berusia 48 tahun yang hingga kini belum ditemukan.

Lubang runtuhan kedua, terletak di depan kantor polisi komunitas Masjid India, berada di tempat yang sama dengan tempat terjadinya lubang bulan lalu. Menurut pekerja yang dihubungi CNA, jalan tersebut telah diperbaiki dan bagian tersebut dibuka kembali untuk lalu lintas pada 29 Juli.

Pencarian Korban Masuki Hari Keenam

Advertising
Advertising

Pencarian turis yang hilang, yang diidentifikasi sebagai Nnyonya Vijayaletchumy, memasuki hari keenam pada Rabu. Tim penyelamat terus melakukan penyiraman di sekitar lubang got dan melakukan pencarian di instalasi pengolahan Pantai Dalam yang berjarak 7 kilometer, tempat saluran pembuangan berakhir.

Perempuan itu menghilang setelah jatuh ke dalam lubang pembuangan di depan Malayan Mansion saat berjalan menuju kuil terdekat.

Dia dilaporkan sedang berlibur selama dua bulan di Malaysia bersama keluarganya dan akan segera kembali ke rumah.

Sejak kejadian tersebut, klaim dari 2015 muncul kembali di media sosial bahwa ada potensi “lubang raksasa” muncul di ibu kota Malaysia kapan saja.

Namun pada Ahad, Wali Kota Kuala Lumpur Maimunah Mohd Sharif mengatakan kotanya “tetap aman kecuali dibuktikan sebaliknya oleh penelitian”.

Kota ini telah dikembangkan sejak lama dan klaim bahwa kota tersebut tidak aman untuk dibangun harus didukung dengan bukti yang kuat, ujarnya, seperti dilansir Bernama.

Sebagai tanggapan, satuan tugas yang mencakup Departemen Mineral dan Geosains, Balai Kota Kuala Lumpur, Kepolisian Kerajaan Malaysia dan Departemen Pekerjaan Umum telah dibentuk untuk mempelajari keselamatan pembangunan di ibu kota, katanya.

“Berdasarkan situasi saat ini, Kuala Lumpur tetap aman kecuali penelitian membuktikan sebaliknya,” kata Maimunah.

Secara terpisah, longsor lainnya terjadi pada Selasa di Kampung Kerinchi, pinggiran Kuala Lumpur, di sepanjang Jalan Pantai Permai, karena saluran air yang runtuh. Tidak ada korban jiwa atau cedera yang dilaporkan dalam insiden itu.

Pilihan Editor: Turis Asal India Hilang Lebih dari 3 Hari, Jatuh ke Gorong-gorong di Malaysia

CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Genap Berusia 74 Tahun, Berikut Perjalanan Politik Narendra Modi Perdana Menteri India 3 Periode

5 jam lalu

Genap Berusia 74 Tahun, Berikut Perjalanan Politik Narendra Modi Perdana Menteri India 3 Periode

Perjalanan politik Narendra Modi, Perdana Menteri India yang berhasil mempertahankan kekuasaannya 3 periode.

Baca Selengkapnya

Warga Polandia Bangun Tembok Karung Pasir untuk Menghalau Banjir

19 jam lalu

Warga Polandia Bangun Tembok Karung Pasir untuk Menghalau Banjir

Relawan di Kota Nysa, Polandia, pada Selasa, 17 September 2024, bergotong-royong memperkuat tembok buatan untuk menghalau banjir

Baca Selengkapnya

Malaysia Laporkan Kasus Mpox Baru, Pasien Tidak ke Luar Negeri

19 jam lalu

Malaysia Laporkan Kasus Mpox Baru, Pasien Tidak ke Luar Negeri

Mpox yang dipicu oleh virus cacar monyet ditemukan lagi di Malaysia. Seperti apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

1 hari lalu

Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

Belum ada vaksin yang bisa mencegah infeksi akibat virus Nipah dan pengobatan untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga di Eropa Tengah Dievakuasi dari Banjir

2 hari lalu

Ribuan Warga di Eropa Tengah Dievakuasi dari Banjir

Ribuan orang dievakuasi dari rumah-rumah mereka di Republik Cek setelah berhari-hari hujan lebat hingga mendorong terjadinya banjir.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Global Ikhwan Malaysia Akui Adanya Kasus Sodomi di Panti Asuhan Mereka

2 hari lalu

Pimpinan Global Ikhwan Malaysia Akui Adanya Kasus Sodomi di Panti Asuhan Mereka

Global Ikhwan yang terafiliasi dengan Al-Arqom di Malaysia mengakui adanya kasus sodomi di panti asuhan yang mengurus ratusan anak tersebut.

Baca Selengkapnya

Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

2 hari lalu

Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

Penambahan kementerian di Kabinet Prabowo menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah kementerian terbanyak di dunia.

Baca Selengkapnya

Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

4 hari lalu

Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

Kepolisian Malaysia akan memanggil pucuk pimpinan panti sosial yang dikelola yayasan GISB.

Baca Selengkapnya

5 Tempat Wisata di India yang Mirip Venesia, Swiss, hingga Kastil Unik di Eropa Timur

5 hari lalu

5 Tempat Wisata di India yang Mirip Venesia, Swiss, hingga Kastil Unik di Eropa Timur

Kalau belum ada kesempatan mengunjungi Eropa, bisa mengganti pilihan destinasi sementara ke India.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Mayoritas Kota Besar di Indonesia Hujan Ringan hingga Lebat, Waspada Petir

5 hari lalu

BMKG Prakirakan Mayoritas Kota Besar di Indonesia Hujan Ringan hingga Lebat, Waspada Petir

Hujan intensitas deras dengan curah hujan lebih dari 50 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Padang dan Bandung.

Baca Selengkapnya