Google Tuding Peretas Terkait Iran Targetkan Kampanye Pilpres Biden dan Trump

Reporter

Tempo.co

Kamis, 15 Agustus 2024 20:00 WIB

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Presiden AS Joe Biden mendengarkan kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump berbicara selama debat mereka di Atlanta, Georgia, AS, 27 Juni 2024. REUTERS/Brian Snyder

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kelompok peretasan yang terkait dengan Iran menargetkan email pribadi sekitar selusin orang yang terkait dengan kampanye mantan Presiden Donald Trump dan upaya pemilihan kembali Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang kemudian dibatalkan, termasuk para pejabat AS. Hal ini diungkapkan Grup Analisis Ancaman Google pada Rabu.

Pada Mei dan Juni, APT42-- sebuah kelompok peretas yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran— secara konsisten menargetkan akun email pribadi sekitar selusin orang. Ini termasuk tokoh penting di Israel dan AS, pejabat pemerintah saat ini dan mantan pejabat pemerintah, kampanye politik, diplomat, individu yang bekerja di lembaga think tank, serta LSM dan lembaga akademis yang berkontribusi dalam diskusi kebijakan luar negeri,” kata kelompok tersebut.

Sejumlah upaya login oleh APT42 juga diblokir, tambahnya.

“Pelaporan publik baru-baru ini menunjukkan bahwa APT42 telah berhasil meretas akun di beberapa penyedia email,” kata kelompok itu.

Ditekankan bahwa selain segera mengamankan akun yang disusupi dan mengeluarkan peringatan kepada target, Google melaporkan “aktivitas berbahaya” ini kepada penegak hukum pada awal Juli dan kerja sama dengan mereka terus berlanjut.

Advertising
Advertising

Perusahaan tersebut juga memberi tahu pejabat kampanye AS tentang “meningkatnya aktivitas jahat yang berasal dari aktor negara asing dan menggarisbawahi pentingnya meningkatkan perlindungan keamanan akun pada akun email pribadi,” katanya.

Pejabat Israel juga menjadi sasaran APT42, yang menggunakan taktik rekayasa sosial untuk menyamar sebagai jurnalis yang meminta komentar mengenai serangan udara, kata laporan itu.

“Mereka juga mengirimkan email rekayasa sosial kepada diplomat, akademisi, LSM, dan entitas politik Israel. Email tersebut dikirim dari akun yang dihosting oleh berbagai penyedia layanan email dan tidak berisi konten berbahaya,” menurut Google.

Awal pekan ini, FBI mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki laporan peretasan kampanye Trump setelah dia mengklaim keterlibatan Iran. Meskipun FBI belum mengkonfirmasi rinciannya, FBI mengakui adanya "kampanye intrusi dunia maya".

Penyelidikan ini menyusul laporan tim kampanye Trump mengenai pelanggaran dokumen, dengan laporan Microsoft mencatat adanya upaya phishing Iran terhadap pejabat kampanye. Iran menyangkal keterlibatan apa pun.

Biden mengakhiri upayanya untuk terpilih kembali bulan lalu, dan menyerahkan kendali kepada calon penggantinya, Wakil Presiden Kamala Harris.

Pilihan Editor: Tim Kampanye Trump Tuding Iran Meretas Emailnya

ANADOLU

Berita terkait

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

28 menit lalu

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

Top 3 dunia adalah spesifikasi rudal milik Houthi yang berhasil serang Israel, ucapan selamat dari Yahya Sinwar hingga pengakuan anak penembak Trump.

Baca Selengkapnya

PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

1 jam lalu

PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

Sekitar 560 ribu anak Palestina di bawah usia 10 tahun menerima dosis pertama vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Hapus Postingan tentang Kamala Harris dan Biden

5 jam lalu

Elon Musk Hapus Postingan tentang Kamala Harris dan Biden

Gedung Putih mengutuk postingan Elon Musk di X sebagai hal yang 'tidak bertanggung jawab'.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Dituduh Manfaatkan Wearable Audio Earrings dalam Debat Lawan Trump, Benarkah?

8 jam lalu

Kamala Harris Dituduh Manfaatkan Wearable Audio Earrings dalam Debat Lawan Trump, Benarkah?

Anting-anting yang dikenakan Kamala Harris viral di media sosial pasca-debatnya melawan Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

8 jam lalu

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

Meski ada seruan internasional yang kuat untuk gencatan senjata dan penghentian pembunuhan, Israel belum menghentikan operasi militernya

Baca Selengkapnya

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

9 jam lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Kesepakatan Abraham, Bagaimana Hubungan Israel dan Negara-negara Arab?

10 jam lalu

Setelah 4 Tahun Kesepakatan Abraham, Bagaimana Hubungan Israel dan Negara-negara Arab?

Setelah penandatanganan Kesepakatan Abraham pada 2020, secara keseluruhan ada lima negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

11 jam lalu

Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

Mengaku menumpang teman, ini pernyataan lengkap Kaesang soal jet pribadi yang ditumpanginya ke AS.

Baca Selengkapnya

Amazon Hapus WFH, Minta Karyawan Kembali Bekerja di Kantor

14 jam lalu

Amazon Hapus WFH, Minta Karyawan Kembali Bekerja di Kantor

Amazon mewajibkan karyawannya untuk berkantor penuh lima hari dalam sepekan.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Sebut Teman Kaesang Pangarep Kunci Ada atau Tidaknya Gratifikasi

14 jam lalu

Eks Penyidik KPK Sebut Teman Kaesang Pangarep Kunci Ada atau Tidaknya Gratifikasi

KPK perlu periksa teman Kaesang yang ditebengi ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya