Timur Tengah Memanas, Warga AS Diminta Segera Tinggalkan Lebanon

Reporter

Antara

Senin, 5 Agustus 2024 05:00 WIB

Seorang warga Palestina membawa foto mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang terbunuh di Iran, saat unjuk rasa mengutuk pembunuhannya, di kamp pengungsi Palestina Burj al-Barajneh di Beirut, Lebanon 31 Juli 2024. REUTERS/Mohamed Azakir

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Lebanon pada Sabtu, 3 Agustus 2024, meminta warga AS untuk segera meninggalkan Lebanon menyusul kondisi keamanan yang memburuk di Timur Tengah.

"Kami mengimbau warga yang akan meninggalkan Lebanon untuk segera memesan tiket penerbangan yang tersedia, bahkan jika belum ada pesawat yang terbang dalam waktu dekat atau tidak mengikuti rute normal mereka," demikian keterangan Kedutaan Besar AS dalam sebuah pernyataan.

Ditambahkan, warga AS yang kekurangan uang untuk kembali ke AS bisa menghubungi kedutaan untuk mendapatkan bantuan lewat pinjaman repatriasi. Kedutaan Besar AS mengatakan meski beberapa maskapai penerbangan telah menangguhkan atau membatalkan penerbangan, warga AS harus mencari pilihan transportasi komersial yang masih tersedia, karena evakuasi militer bagi warga sipil jarang dilakukan.

Warga AS yang memilih tetap tinggal di Lebanon disarankan untuk bersiap menghadapi situasi darurat dalam waktu yang cukup lama. Sebelumnya pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan AS mengatakan pihaknya sedang melakukan penyesuaian penempatan pasukan di Timur Tengah menyusul ketegangan yang meningkat di kawasan itu. AS juga mengerahkan armada kapal perang dan sistem pertahanan rudal tambahan ke kawasan tersebut.

Sementara itu, Kedutaan Besar AS di Yerusalem mengeluarkan peringatan keamanan yang meminta warga AS untuk mewaspadai kemungkinan adanya serangan udara mendadak.

Advertising
Advertising

Selain Amerika Serikat, Kementerian Luar Negeri Prancis juga pada 2 Agustus 2024, menerbitkan sebuah surat rekomendasi yang meminta warga negara Prancis yang ada di Iran agar meninggalkan negara itu atau menghindari perjalanan ke Iran apapun alasannya. Alasannya, ada risiko peningkatan ketegangan militer di kawasan.

Peringatan dari Kementerian Luar Negeri Prancis ini juga buntut dari pembunuhan terhadap salah satu Ketua Hamas Ismail Haniyeh pada Rabu, 31 Juli 2024. Iran menyalahkan pembunuhan itu dilakukan Israel, sedangkan Tel Aviv tidak menyangkal atau pun membenarkan tuduhan tersebut. Pembunuhan pada Haniyeh telah memancing naiknya ketegangan antaran Israel dan Iran serta kemarahan dari kelompok Hizbullah yang ada di Lebanon. Laporan sejumlah media di negara-negara Barat menyebut pembalasan Iran terhadap Israel mungkin akan segera terjadi.

“Warga negara Prancis yang saat ini berada di Iran disarankan untuk angkat kaki secepatnya,” demikian pernyataan yang dipublikasi Kementerian Luar Negeri Prancis lewat website mereka.

Sumber: Sputnik-OANA

Pilihan editor: Mendekati Usia 100, Mantan Presiden AS Jimmy Carter Berharap Berikan Suara untuk Kamala Harris

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

NYT: Pager yang Meledak di Lebanon Dibuat oleh Perusahaan Gadungan Israel

14 menit lalu

NYT: Pager yang Meledak di Lebanon Dibuat oleh Perusahaan Gadungan Israel

The New York Times pada Kamis melaporkan bahwa Israel mendirikan perusahaan gadungan untuk memproduksi pager berisi bahan peledak ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-8: Tim Catur Putri Indonesia Kalahkan Lebanon, Tim Putra Ditekuk Uruguay

34 menit lalu

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-8: Tim Catur Putri Indonesia Kalahkan Lebanon, Tim Putra Ditekuk Uruguay

Olimpiade Catur 2024, di Budapest, Hungaria pada babak ke-8, tim catur putri Indonesia menekuk Lebanon, namun tim putra harus akui keunggulan Uruguay.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Jepang di China Berencana Pulangkan Pegawai Usai Penikaman Siswa SD

1 jam lalu

Perusahaan Jepang di China Berencana Pulangkan Pegawai Usai Penikaman Siswa SD

Beberapa perusahaan Jepang di China menawarkan untuk memulangkan stafnya setelah insiden penikaman maut di Shenzen, kata para karyawan

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Karya Sebut Bandara IKN akan Melayani Penerbangan Haji dan Umroh

3 jam lalu

Menteri Budi Karya Sebut Bandara IKN akan Melayani Penerbangan Haji dan Umroh

Menteri Budi Karya mengatakan bahwa Bandara IKN direncanakan untuk bisa melayani penerbangan internasional, termasuk untuk penerbangan haji dan umroh.

Baca Selengkapnya

Selatan Lebanon Kembali Jadi Sasaran Serangan Jet Tempur Israel

3 jam lalu

Selatan Lebanon Kembali Jadi Sasaran Serangan Jet Tempur Israel

Serangan jet tempur Israel ini memperburuk konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon di tengah seruan agar seluruh pihak menahan diri

Baca Selengkapnya

USAID Menyelenggarakan Pameran Magang dan Kerja

5 jam lalu

USAID Menyelenggarakan Pameran Magang dan Kerja

USAID akan menyelenggarakan Pameran Magang dan Karier di Ritz-Carlton Pacific Place dan @america di Jakarta

Baca Selengkapnya

Mengapa Hizbullah Masih Menggunakan Pager untuk Alat Komunikasi?

7 jam lalu

Mengapa Hizbullah Masih Menggunakan Pager untuk Alat Komunikasi?

Pager digunakan oleh para pejuang Hizbullah sebagai alat komunikasi berteknologi rendah untuk menghindari pelacakan lokasi oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Cara Mossad Meledakkan Ribuan Pager di Lebanon?

8 jam lalu

Bagaimana Cara Mossad Meledakkan Ribuan Pager di Lebanon?

Ribuan pager di Lebanan meledak dalam waktu bersamaan setelah diretas oleh agen mata-mata Israel, Mossad.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ledakan Walkie Talkie Icom di Lebanon: Tewaskan 20 Orang Hingga Diduga Produk Palsu

8 jam lalu

Fakta-fakta Ledakan Walkie Talkie Icom di Lebanon: Tewaskan 20 Orang Hingga Diduga Produk Palsu

Icom sedang menyelidiki tuduhan tersebut, tetapi tanda-tanda awal menunjukkan bahwa walkie-talkie tersebut palsu.

Baca Selengkapnya

Rencana Pertemuan Donald Trump dan Presiden Polandia Dikabarkan Batal

8 jam lalu

Rencana Pertemuan Donald Trump dan Presiden Polandia Dikabarkan Batal

Jika rencana ini terwujud, maka ini akan menjadi kejadian langka kepala negara asing muncul bersama calon presiden Amerika Serikat dalam masa kampanye

Baca Selengkapnya