KBRI Beirut Imbau WNI Keluar dari Lebanon

Kamis, 1 Agustus 2024 14:42 WIB

Kendaraan yang rusak terlihat setelah serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 30 Juli 2024 dalam tangkapan layar dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut mengimbau warga negara Indonesia (WNI) agar keluar untuk sementara dari Lebanon, mengingat kemungkinan eskalasi konflik akibat perkembangan baru-baru ini di kawasan Timur Tengah.

Perwakilan RI tersebut memperbarui imbauannya setelah adanya ketegangan meningkat antara Israel dan Hizbullah, menyusul pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukur dalam serangan udara oleh Israel di Beirut, sebagai balasan dari serangan roket yang menghantam Dataran Tinggi Golan.

“Kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon untuk memastikan sudah memproses Lapor Diri kepada KBRI Beirut dan mempertimbangkan untuk dapat keluar dari Lebanon untuk sementara waktu secara mandiri selama layanan penerbangan komersial masih tersedia,” kata KBRI Beirut dalam imbauan awalnya pada Selasa, 30 Juli 2024.

Para WNI yang telah memiliki rencana perjalanan ke Lebanon pun dianjurkan untuk menundanya hingga kondisi keamanan membaik.

KBRI mengatakan telah menetapkan status Siaga I sejak Oktober 2023 di wilayah-wilayah Lebanon yang kondisi keamanannya buruk, yaitu Saida, Hasbaya, Nabatiyeh, Marjeyoun, Tyre dan Aitaroun. Para WNI yang menetap di Lebanon selatan diimbau untuk berlindung di KBRI Beirut sebagai safe house atau rumah aman.

Berdasarkan data lapor diri KBRI Beirut, terdapat 203 WNI yang menetap di Lebanon serta sekitar 1.232 personil Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas untuk Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL).

Kementerian Luar Negeri dan KBRI Beirut terus memonitor dari dekat situasi keamanan di Lebanon, termasuk kemungkinan terjadinya eskalasi konflik bersenjata, kata Direktur Pelindungan WNI Judha Nugraha.

“Komunikasi terus dijalin untuk memantau kondisi para WNI. Hingga saat ini mereka dalam keadaan baik, tenang dan selamat,” kata Judha lewat pesan singkat kepada wartawan, Selasa.

Ia menyampaikan, terdapat 14 WNI yang menetap di wilayah Lebanon selatan dan mereka memutuskan untuk tetap tinggal di rumah masing-masing karena merasa situasi masih relatif aman.

NABIILA AZZAHRA

Pilihan editor: Reaksi Dunia atas Pembunuhan Kepala Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Iran

Berita terkait

AS Jadi Penengah Israel Hizbullah, Upayakan Gencatan Senjata Selama 60 Hari

1 jam lalu

AS Jadi Penengah Israel Hizbullah, Upayakan Gencatan Senjata Selama 60 Hari

Amerika Serikat berupaya agar tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya

Hizbullah: Kami Tak Akan Mengemis ke Israel Demi Gencatan Senjata

3 jam lalu

Hizbullah: Kami Tak Akan Mengemis ke Israel Demi Gencatan Senjata

Pemimpin baru Hizbullah mengatakan tak akan mengemis ke Israel.

Baca Selengkapnya

Naim Qassem Pimpin Hizbullah Gantikan Hassan Nasrallah, Menhan Israel: Tidak Akan Lama, Hitung Mundur Dimulai

3 jam lalu

Naim Qassem Pimpin Hizbullah Gantikan Hassan Nasrallah, Menhan Israel: Tidak Akan Lama, Hitung Mundur Dimulai

Naim Qassem terpilih sebagai pimpjnan Hizbullah menggantikan Hassan Nasrallah. Bagaimana komentar Israel?

Baca Selengkapnya

Berupaya Selamatkan UNRWA, Norwegia Desak ICJ Klarifikasi Kewajiban Israel

4 jam lalu

Berupaya Selamatkan UNRWA, Norwegia Desak ICJ Klarifikasi Kewajiban Israel

'Tidak ada negara, termasuk Israel, yang dapat melampaui kewajibannya berdasarkan hukum internasional,' kata menteri luar negeri Norwegia

Baca Selengkapnya

Israel Serang Situs Warisan Dunia UNESCO di Lebanon

5 jam lalu

Israel Serang Situs Warisan Dunia UNESCO di Lebanon

Pasukan Israel mengancam menyerang situs Warisan Dunia UNESCO berupa reruntuhan kuno Romawi di Lebanon

Baca Selengkapnya

Israel Larang UNRWA Beroperasi di Wilayahnya, Berdampak Apa?

5 jam lalu

Israel Larang UNRWA Beroperasi di Wilayahnya, Berdampak Apa?

Beberapa negara mengutuk sikap Israel yang melarang segala kegiatan badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA. Apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Israel Hancurkan Sistem Rudal Iran hingga Tentara Israel Tewas di Gaza

6 jam lalu

Top 3 Dunia: Israel Hancurkan Sistem Rudal Iran hingga Tentara Israel Tewas di Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 30 Oktober 2024 diawali oleh pesawat Israel telah menghancurkan tiga sistem rudal antipesawat Rusia S-300 milik Iran

Baca Selengkapnya

Israel Upayakan Pembebasan Beberapa Sandera dengan Imbalan Gencatan Senjata Gaza Sebulan

7 jam lalu

Israel Upayakan Pembebasan Beberapa Sandera dengan Imbalan Gencatan Senjata Gaza Sebulan

Israelberusaha mencapai kesepakatan di mana sejumlah kecil sandera Israel yang ditahan di Gaza akan dibebaskan dengan imbalan gencatan senjata

Baca Selengkapnya

Media Israel: Hizbullah Terus Menguras Israel, Perang Harus Diakhiri

8 jam lalu

Media Israel: Hizbullah Terus Menguras Israel, Perang Harus Diakhiri

Surat kabar Israel, Maariv, mengatakan bahwa Hizbullah masih memiliki kemampuan roket dan akan terus melakukan peluncuran roket dalam beberapa hari ke

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dikabarkan Pertimbangkan Akhiri Perang di Lebanon karena Rugi Besar

10 jam lalu

Netanyahu Dikabarkan Pertimbangkan Akhiri Perang di Lebanon karena Rugi Besar

Media Israel mengabarkan bahwa Netanyahu tengah mempertimbangkan mengakhiri perang di Lebanon karena kerugian di pihak Israel kian besar.

Baca Selengkapnya