Iran Panggil Dubes Jerman atas Pelarangan Pusat Islam di Hamburg
Reporter
Nabiila Azzahra
Editor
Sita Planasari
Kamis, 25 Juli 2024 05:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Jerman telah melarang operasi Islamic Center Hamburg (IZH) dan organisasi-organisasi yang terafiliasi dengan pusat Islam itu di seluruh negeri. Keputusan itu memicu Kementerian Luar Negeri Iran untuk memanggil duta besar Jerman di Teheran, Hans-Udo Muzel, pada Rabu, 24 Juli 2024, menurut kantor berita pemerintah IRNA.
Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya telah melarang IZH dan anak-anak organisasinya, dengan alasan bahwa organisasi tersebut mengejar tujuan Islam radikal.
Kementerian itu juga mengatakan IZH bertindak sebagai perwakilan langsung Pemimpin Tertinggi Iran dan berupaya mewujudkan revolusi Islam di Jerman yang akan menciptakan pemerintahan teokratis.
“Hari ini, kami melarang Islamisches Zentrum Hamburg, yang mempromosikan ideologi totaliter dan ekstremis Islam di Jerman,” kata Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip oleh Reuters.
Faeser menuding IZH dan suborganisasinya – yang berbasis di Frankfurt, Munich dan Berlin – juga “mendukung Hizbullah dan menyebarkan antisemitisme agresif”.
Sebanyak 53 lokasi organisasi tersebut telah digeledah oleh pihak berwenang di delapan negara bagian Jerman pada Rabu pagi berdasarkan perintah pengadilan, kata kementerian dalam negeri.
Masjid Imam Ali yang dioperasikan oleh IZH juga turut digerebek polisi. Masjid yang dikenal secara lokal sebagai “Masjid Biru” itu merupakan salah satu masjid tertua di Jerman yang terkenal dengan eksterior berwarna pirus.
Sebagai akibat dari pelarangan nasional ini, empat masjid Syiah akan ditutup, kata kementerian dalam negeri.
Faeser mengatakan ideologi Islamis yang diasosiasikan dengan IZH “bertentangan dengan martabat manusia, hak-hak perempuan, peradilan yang independen dan pemerintahan demokratis kita”.
Namun demikian, ia menambahkan, “Sangat penting bagi saya untuk membuat perbedaan yang jelas di sini: kami tidak bertindak melawan suatu agama.”
Bukti dari penggeledahan sebelumnya terhadap 55 properti yang dilakukan pada November 2023 memberikan dasar bagi pelarangan IZH, kata kementerian dalam negeri.
IZH telah lama diawasi oleh badan intelijen dalam negeri Jerman, yang mengatakan dalam laporan tahunannya pada 2023 bahwa mereka adalah perwakilan Iran yang paling penting di Jerman selain kedutaan besar negara tersebut.
Majid Nili Ahmadabadi, direktur untuk negara-negara Eropa Barat di Kementerian Luar Negeri Iran, menyatakan pihaknya “sangat menolak” larangan tersebut dan menyebutnya sebagai “tindakan permusuhan” yang bertentangan dengan “prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia,” menurut IRNA.
Pilihan Editor: Pemerintah Jerman Dituding Blokir Upaya Medis bagi Anak-anak Gaza
REUTERS | ABC