Erdogan Marah Besar Usai Dituding Israel Sediakan Senjata untuk Hamas
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 22 Juli 2024 12:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bereaksi keras atas tudingan Israel bahwa Ankara mempersenjatai dan mendanai Hamas, kelompok militan Palestina. Menurut Erdogan, tudingan Israel itu adalah kebohongan dan upaya untuk mengalihkan perhatian dari perang di Gaza.
Bantahan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri Israel Katz menuduh Erdogan menyediakan senjata dan uang kepada Hamas untuk membunuh warga Israel.
Dalam sebuah unggahan di X dalam bahasa Turki, Katz mengklaim bahwa dinas keamanan Israel telah membubarkan sel-sel teroris di bawah arahan markas besar Hamas di Turki.
Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan bahwa diplomat tinggi Israel berusaha menyembunyikan kejahatan yang dilakukan Israel terhadap Palestina di balik serangkaian kebohongan, fitnah, dan rasa tidak hormat. “Namun propaganda kotor dan tekanan psikologis Israel yang ditujukan pada negara kami dan presiden kami akan tetap tidak efektif,” demikian pernyataan kementerian tersebut menambahkan.
Serangan Israel terhadap Hamas telah menewaskan sedikitnya 38.983 orang di Gaza. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Turki berulang kali mengkritik perilaku Israel dalam perang, yang dipicu oleh serangan berdarah Hamas pada 7 Oktober. Erdogan sering menyindir Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Netanyahu dijuluki sebagai “penjagal Gaza.” Erdogan menuduh Netanyahu berusaha “menyebarkan perang” ke wilayah Timur Tengah yang lebih luas, sebuah poin yang diulang dalam pernyataan kementerian luar negeri.
Turki menuduh anggota pemerintahan Netanyahu ingin memprovokasi perang regional untuk mempertahankan kekuasaan dan meminta mereka diadili di pengadilan internasional. “Turki akan terus membela hak rakyat Palestina untuk hidup dalam keadilan dan perdamaian,” ujar Kementerian Luar Negeri Turki dalam pernyataannya.
AL ARABIYA
Pilihan editor: Duta Besar Zuhairi Ajak Kader NU Belajar dari Ulama Tunisia