Perdana Menteri Estonia Mengundurkan Diri
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Selasa, 16 Juli 2024 21:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kaja Kallas pada Senin, 15 Juli 2024, mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri Estonia karena dia bersiap dengan jabatan baru sebagai kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa. Surat kabar ERR mewartakan Kallas masih tetap memimpin Estonia hingga pemerintahan yang baru dibentuk.
Kallas, yang memimpin Estonia sejak 2021, menyerahkan surat pengunduran diri ke Presiden Estonia Alar Karis dalam sebuah pertemuan singkat pada Senin, 15 Juli 2024. Keputusan Kallas itu secara otomatis memicu pembubaran koalisi tiga partai.
Kallas juga diproyeksi melepaskan jabatan sebagai Ketua Partai Reformasi. Meskipun terkesan agresif terhadap Rusia, pada bulan lalu Kallas dipilih oleh para pemimpin Uni Eropa untuk menggantikan posisi Josep Borrel sebagai Kepala Uni Eropa untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan.
Kallas telah secara konsisten menyerukan agar Moskow dijatuhi sanksi lebih ketat dan lebih banyak bantuan militer dikucurkan ke Ukraina. Ini adalah yang pertama kalinya pemimpin Estonia di Uni Eropa akan menyetujui sebuah mekanisme pembekuan aset Rusia dan menggunakannya sebagai kompensasi untuk Kyev.
"Saya secara resmi mengundurkan diri hari ini. Menjadi perdana menteri benar-benar pekerjaan yang sangat menantang," kata Kallas.
Terkait jabatan barunya di Uni Eropa, Kallas mengatakan dia telah diminta untuk memimpin Eropa karena kebijakan luar negeri Estonia dan pertahanannya telah diperhatikan negara-negara Eropa. Ini adalah sebuah pengakuan bagi Estonia.
Sebelumnya pada Juni 2024, para pejabat Eropa menyetujui siapa saja yang berhak mengisi jabatan penting untuk priode berikutnya. Ursula von der Leyen sudah disetujui untuk menjabat kedua kalinya sebagai Kepala Komisi Eropa dan mantan perdana menteri Portugal Antonio Costa dipilih untuk memimpin Dewan Eropa yang sebelumnya diisi Charles Michel dari Belgia.
Sebelum secara resmi menduduki jabatan sebagai Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kallas harus mendapat dukungan dari Parlemen Eropa, yang prosesnya secara luas dilihat hanya sebagai sebuah formalitas diplomatis. Jika tidak ada aral melintang, proses pemungutan untuk mengesahkan jabatan Kallas akan dilakukan saat Parlemen Eropa rapat yang pertama kali pada 18 Juli 2024.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Mantan Model asal Brasil Dihukum 8 Tahun Penjara karena Kasus Perdagangan Orang dan Perbudakan