Donald Trump Ditembak, Dinas Rahasia AS Jadi Sorotan

Reporter

Tempo.co

Minggu, 14 Juli 2024 15:54 WIB

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump dibantu oleh personel Dinas Rahasia AS setelah dia ditembak di telinga kanannya saat kampanye di Butler Farm Show di Butler, Pennsylvania, AS, 13 Juli 2024. Trump baru saja memulai pidatonya ketika suara tembakan terdengar. Ia beserta peserta rapat umum lainnya jatuh terduduk. REUTERS/Brendan McDermi

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Republik mengatakan akan meluncurkan penyelidikan cepat usai penembakan bekas presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu, 13 Juli 2024. Penyelidikan dilakukan tentang bagaimana seseorang berhasil menghindari agen Dinas Rahasia dan naik ke atap gedung di dekat tempat Donald Trump berpidato dalam kampanye di Pennsylvania, Amerika Serikat. Pelaku sempat melepaskan beberapa tembakan sebelum terbunuh.

Mike Johnson, juru bicara DPR AS yang dikuasai Partai Republik, mengatakan panel di majelis itu akan memanggil pejabat dari Dinas Rahasia, Departemen Keamanan Dalam Negeri, dan FBI untuk menghadiri sidang. Panel pengawas DPR memanggil Direktur Dinas Rahasia Kimberly Cheatle untuk bersaksi pada 22 Juli 2024.

Meskipun informasi tentang penembakan Donald Trump masih minim, laporan awal mengatakan bahwa penembak berada di luar perimeter keamanan tempat unjuk rasa di Butler, Pennsylvania. Satu orang yang diwawancarai oleh BBC mengatakan bahwa ia melihat pria itu membawa senjata. Ia mencoba memberi tahu polisi dan Dinas Rahasia.

Para pendukung Trump mengecam Secret Service, yang bertanggung jawab melindunginya sebagai mantan presiden AS. Miliarder Elon Musk meminta pimpinan lembaga itu untuk mengundurkan diri.

"Bagaimana seorang penembak jitu dengan perlengkapan senapan lengkap diperbolehkan merangkak ke atap terdekat dengan calon presiden?" tanya aktivis konservatif Jack Posobiec di situs media sosial X.

Advertising
Advertising

Agen Khusus FBI Kevin Rojek, saat berbicara dalam jumpa pers, menyebut jumlah tembakan yang dilepaskan penyerang mengejutkan. Tidak ada perwakilan pejabat Dinas Rahasia yang datang dalam jumpa pers tersebut.

Setelah penembakan terjadi, Dinas Rahasia mengatakan telah memulai penyelidikan dan memberi penjelasan kepada Presiden Demokrat Joe Biden. Belum ada komentar resmi dari lembaga tersebut.

Kepolisian Negara Bagian Pennsylvania merujuk pertanyaan ke Dinas Rahasia. Ben Maser mengatakan dia berada di luar area demonstrasi, mendengarkan Trump, ketika dia melihat dua petugas polisi tampak mencari seseorang. Maser, seorang tukang las berusia 41 tahun, mulai mengamati area tersebut.

"Saya melihat orang itu di atap. Saya memberi tahu petugas bahwa dia ada di sana. Dia pun mencarinya," kata Maser.

Serangan itu pasti akan menyebabkan keamanan terhadap Donald Trump akan ditinjau ulang. Ia kemungkinan akan diamankan setingkat dengan presiden yang sedang menjabat, kata Joseph LaSorsa, mantan agen Dinas Rahasia yang bertugas dalam operasi kepresidenan.

"Akan ada peninjauan intensif atas insiden tersebut dan akan ada penataan ulang besar-besaran," kata LaSorsa. "Ini tidak boleh terjadi."

Dinas Rahasia mengatakan pihaknya baru-baru ini menambahkan sumber daya dan kemampuan perlindungan ke tim keamanan Trump, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pada saat-saat setelah Trump terluka, mantan presiden itu segera dikelilingi oleh personel Dinas Rahasia yang membentuk perisai manusia. Agen-agen bersenjata lengkap dengan pelindung tubuh dan menenteng senapan juga naik ke panggung. Mereka tampak memindai area tersebut untuk mencari ancaman.

Trump dibawa oleh agen tersebut ke sebuah SUV hitam. Menurut tim kampanye, Trump segera dibawa ke rumah sakit setempat.

REUTERS

Pilihan editor: Elon Musk Dukung Donald Trump dalam Pilpres AS: Dia Tangguh!

Berita terkait

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

8 jam lalu

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina

Baca Selengkapnya

Gubernur Florida akan Selidiki Sendiri Upaya Pembunuhan Kedua Donald Trump

8 jam lalu

Gubernur Florida akan Selidiki Sendiri Upaya Pembunuhan Kedua Donald Trump

Gubernur Florida Ron DeSantis menegaskan akan melakukan penyelidikan sendiri mengenai dugaan upaya pembunuhan terhadap Donald Trump

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

9 jam lalu

Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

David Aronberg, jaksa negara bagian Palm Beach County, mengonfirmasi tersangka percobaan pembunuhan Donald Trump adalah Ryan Wesley Routh.

Baca Selengkapnya

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

10 jam lalu

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Menteri Dalam Negeri Inggris Lega Donald Trump Selamat dari Upaya Pembunuhan

11 jam lalu

Menteri Dalam Negeri Inggris Lega Donald Trump Selamat dari Upaya Pembunuhan

Ini adalah percobaan pembunuhan yang kedua kalinya yang dialami Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Kembali Selamat dari Percobaan Pembunuhan

15 jam lalu

Donald Trump Kembali Selamat dari Percobaan Pembunuhan

Anggota secret service telah melihat dan melumpuhkan seseorang yang membawa senjata di dekat area tempat Donald Trump bermain golf

Baca Selengkapnya

Donald Trump Ungkap Kebencian terhadap Taylor Swift Usai Nyatakan Dukungan untuk Kamala Harris

19 jam lalu

Donald Trump Ungkap Kebencian terhadap Taylor Swift Usai Nyatakan Dukungan untuk Kamala Harris

Donald Trump menyatakan kebenciannya terhadap Taylor Swift sebagai reaksi atas dukungan ratu pop dunia itu kepada Kamala Harris.

Baca Selengkapnya

Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

1 hari lalu

Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

Penambahan kementerian di Kabinet Prabowo menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah kementerian terbanyak di dunia.

Baca Selengkapnya

Capres AS Kamala Harris Mengaku Punya Pistol, Ungkap Alasannya

1 hari lalu

Capres AS Kamala Harris Mengaku Punya Pistol, Ungkap Alasannya

Kamala Harris membuat pengakuan mengejutkan bahwa ia memiliki senjata api. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Wapres dan Menlu Turki Hadiri Pemakaman Aktivis yang Dibunuh oleh Israel di Tepi Barat

2 hari lalu

Wapres dan Menlu Turki Hadiri Pemakaman Aktivis yang Dibunuh oleh Israel di Tepi Barat

Para pejabat Turki dan tokoh-tokoh dari berbagai spektrum politik berkumpul untuk menghormati pemakaman aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi

Baca Selengkapnya