Parlemen Israel Ambil Ancang-ancang untuk Mengusir UNRWA, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina

Reporter

Rabu, 10 Juli 2024 05:00 WIB

Anak-anak Palestina yang mengungsi duduk di Sekolah UNRWA, yang rusak akibat serangan udara Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, 20 Juni 2024. REUTERS/Doaa Mohammed

TEMPO.CO, Jakarta - Knesset, parlemen Israel, sedang siap-siap untuk mengusir UNRWA, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang khusus menangani pengungsi Palestina, dari Negeri Yahudi. Komisi Luar Negeri dan Pertahanan Knesset telah menyetujui tiga rancangan undang-undang yang akan membatasi gerak UNRWA di Palestina pada Selasa, 9 Juli 2024. Langkah politik ini berhubungan dengan berbagai tuduhan mereka terhadap keterlibatan badan PBB itu dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

“Rancangan undang-undang ini akan memungkinkan kita untuk menegakkan hukum terhadap UNRWA. Ini adalah undang-undang yang penting bagi keamanan nasional kita,” kata Dan Illouz, anggota Knesset dari Likud, partai pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seperti dikutip Hamodia, media Yahudi berbasis di Amerika Serikat.

Rancangan undang-undang pertama diajukan oleh Boaz Bismuth, anggota Knesset dari Partai Likud, partai pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Rancangannya bertujuan untuk melarang UNRWA beroperasi di wilayah Israel sehingga secara efektif mengakhiri kehadiran badan itu di Yerusalem Timur, kantor pusat UNRWA.

Rancangan kedua diajukan oleh Yulia Malinovsky, anggota Knesset dari partai nasionalis sekuler Yisrael Beiteinu. Rancangan itu akan memasukkan UNRWA dalam kategori organisasi teroris sehingga mengharuskan Israel untuk memutuskan semua hubungan dengan UNRWA.

Rancangan ketiga merupakan gabungan rancangan undang-undang yang hampir sama dari Dan Illouz dan Ron Katz, anggota parlemen dari Yesh Atid, partai Zionis. Rancangan ini bertujuan untuk menghilangkan kekebalan hukum dan hak istimewa yang dinikmati oleh personel UNRWA di Israel, seperti pengecualian pajak properti.

Advertising
Advertising

Knesset mempertimbangkan untuk mengkonsolidasikan tiga rancangan itu menjadi satu undang-undang. Rancangan itu sekarang akan diajukan ke sidang pleno Knesset untuk pembahasan pertamanya.

Menurut Hamodia, Israel berpandangan bahwa sekitar 10 persen staf UNRWA di Gaza memiliki hubungan dengan terorisme dan fasilitas pendidikan mereka sering kali memicu kebencian terhadap Israel dan mengagung-agungkan terorisme.

Jonathan Fowler, juru bicara UNRWA, menjelaskan kepada Tempo bahwa tuduhan-tuduhan Israel itu keliru. Israel, misalnya, menuduh 19 staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas. Tuduhan itu membuat banyak negara menghentikan pendanaan mereka ke UNRWA dan sempat membuat badan itu goyah karena terancam tak bisa menjalankan kerja-kerja mereka, terutama di Palestina.

Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB (OIOS), pengawas independen PBB, telah menyelidiki tuduhan itu tapi sejauh ini tuduhan itu tak terbukti. Menurut Fowler, seorang staf UNRWA telah dinyatakan bersih karena tak ada bukti keterlibatannya. Adapun penyelidikan terhadap enam orang ditangguhkan karena tidak cukup bukti yang diberikan otoritas Israel untuk melanjutkan penyelidikan. “Penyelidikan lainnya masih berjalan dan kami masih mengumpulkan informasi dan mencoba mendapatkan informasi dari Israel,” kata dia.

Israel juga menuduh fasilitas pendidikan UNRWA memicu kebencian terhadap Israel dan mengagung-agungkan terorisme. Padahal, buku-buku pelajaran untuk sekolah tersebut tidak disediakan oleh UNRWA. “Di mana pun kami bekerja, buku-buku sekolah disediakan oleh pemerintah tuan rumah. Artinya, di wilayah Palestina kami menggunakan buku sekolah Otoritas Palestina. Kami tidak memproduksinya,” kata Fowler. UNRWA, kata dia, selalu mempertahankan netralitasnya.

Fowler menggarisbawahi bahwa kurikulum dan buku pelajaran sekolah UNRWA mengikuti kurikulum pendidikan setempat. Ini karena anak-anak pengungsi yang lulus dari sekolah tersebut nantinya akan masuk ke lembaga pendidikan nasional selanjutnya. Bila kurikulumnya berbeda, tentu anak-anak itu akan kesulitan untuk melanjutkan pendidikan.

UNRWA telah lama mendapat tekanan dari Israel dan tekanan itu semakin meningkat sejak perang Hamas-Israel di Gaza pecah. Sekarang staf UNRWA dipersulit untuk masuk ke Yerusalem Timur, tempat kantor UNRWA berada. Permohonan visa bagi staf asing di UNRWA juga dipersukar dan, kalaupun disetujui, hanya berlaku selama dua bulan, dari sebelumnya 12 bulan. Bahkan, rekening UNRWA di Bank Leumi, bank terbesar Israel, diblokir.

Mengapa Israel berambisi untuk mengusir UNRWA? Baca selengkapnya: Jalan Parlemen Bubarkan UNRWA

Pilihan editor:

Berita terkait

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

1 jam lalu

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

Setelah berbulan-bulan membantah, militer Israel mengatakan kemungkinan besar tiga tawanan tewas akibat serangan mereka.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

4 jam lalu

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

Israel merayakan empat tahun normalisasi hubungan dengan empat negara Arab di tengah Perang Gaza yang telah menelan korban lebih dari 41.000 jiwa.

Baca Selengkapnya

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

6 jam lalu

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

Raja Abdullah II berpesan agar perdana menteri baru melakukan segalanya untuk membantu rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

8 jam lalu

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina

Baca Selengkapnya

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

11 jam lalu

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

11 jam lalu

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

Blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah Gaza utara tutup. Kelaparan di Gaza utara

Baca Selengkapnya

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-5: Tim Catur Putri Indonesia Tekuk Palestina, Tim Putra Harus Mengalah dari Georgia

11 jam lalu

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-5: Tim Catur Putri Indonesia Tekuk Palestina, Tim Putra Harus Mengalah dari Georgia

Pada babak ke-5 Olimpiade Catur 2024 di Budapest Hungaria, tim catur putri Indonesia kalahkan Palestina, sehari sebelumnya tak bisa imbangi Iran.

Baca Selengkapnya

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

14 jam lalu

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

Mutia Ayu bereaksi histeris mengetahui unggahannya menjadi satu-satunya yang di-repost Bruno Mars.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

18 jam lalu

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

PM Yordania mundur dari jabatannya hanya beberapa hari setelah diambil sumpah.

Baca Selengkapnya

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

19 jam lalu

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Baca Selengkapnya